kepalasekolah.id – Peringati HCPSN 5 November dengan mengenal 10 satwa endemik Indonesia, dari Komodo hingga Elang Jawa. Edukasi Pelajar tentang kekayaan fauna langka dan upaya konservasi.
Setiap tanggal 5 November, Indonesia memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN). Peringatan ini didasarkan pada Keppres No. 4 Tahun 1993, yang bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversity, rumah bagi puluhan ribu spesies flora dan fauna, banyak di antaranya bersifat endemik—artinya, mereka hanya dapat ditemukan secara alami di wilayah Indonesia dan tidak ada di belahan dunia lain.
Mengenal satwa endemik bukan hanya pelajaran biologi, tetapi juga wujud kecintaan dan tanggung jawab kita sebagai warga negara untuk menjaga warisan alam yang tak ternilai. Mari kita telusuri 10 satwa endemik paling ikonik yang menjadi kebanggaan Nusantara.
10 Satwa Endemik Ikonik Indonesia
- Komodo (Varanus komodoensis)
 
- Asal: Pulau Komodo, Rinca, Flores, dan Gili Motang (NTT).
 - Fakta Unik: Kadal terbesar di dunia, dijuluki “Naga Purba Terakhir”. Air liurnya mengandung bakteri mematikan dan racun yang dapat melumpuhkan mangsa.
 - Status Konservasi:
 
- Orangutan (Pongo abelii & Pongo pygmaeus)
 
- Asal: Hutan Sumatera dan Kalimantan.
 - Fakta Unik: Primata yang sangat cerdas. Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) bahkan dikategorikan sebagai spesies baru yang sangat terancam punah.
 - Status Konservasi: Sangat Terancam Punah.
 
- Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
 
- Asal: Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Jawa Barat.
 - Fakta Unik: Salah satu mamalia paling langka di bumi, memiliki satu cula, dan dikenal pemalu. Populasinya di alam liar sangat sedikit.
 - Status Konservasi: Sangat Terancam Punah.
 
- Burung Cendrawasih
 
- Asal: Pulau Papua.
 - Fakta Unik: Dijuluki “Burung Surga” karena keindahan bulu dan tarian kawinnya yang memukau. Jenis seperti Cendrawasih Botak (Cicinnurus respublica) endemik Raja Ampat.
 - Status Konservasi: Bervariasi (Umumnya Rentan).
 
- Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)
 
- Asal: Pulau Jawa.
 - Fakta Unik: Ikon fauna kebanggaan Indonesia yang menjadi inspirasi lambang negara, Burung Garuda. Memiliki jambul panjang yang menonjol.
 - Status Konservasi:
 
- Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
 
- Asal: Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Bali.
 - Fakta Unik: Burung pengicau yang mudah dikenali dari bulu putih bersih dan warna biru di sekitar mata. Populasinya sangat kritis dan menjadi lambang upaya konservasi di Bali.
 - Status Konservasi:
 
- Anoa (Anoa sp.)
 
- Asal: Pulau Sulawesi.
 - Fakta Unik: Sering disebut “kerbau kerdil”. Terdiri dari Anoa Dataran Rendah dan Anoa Pegunungan. Mereka hidup soliter dan memiliki sifat pemalu.
 - Status Konservasi: Terancam Punah.
 
- Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo)
 
- Asal: Pulau Sulawesi dan sekitarnya.
 - Fakta Unik: Burung yang unik karena tidak mengerami telurnya. Mereka mengubur telur besar mereka di pasir vulkanik atau pantai panas untuk dieramkan secara alami.
 - Status Konservasi: Terancam Punah.
 
- Bekantan (Nasalis larvatus)
 
- Asal: Pulau Kalimantan.
 - Fakta Unik: Monyet yang terkenal dengan hidungnya yang besar dan panjang (terutama pada jantan). Hidup di hutan bakau dan rawa-rawa dekat sungai.
 - Status Konservasi: Terancam Punah.
 
- Tarsius Kerdil (Tarsius pumilus)
 
- Asal: Pulau Sulawesi (khususnya Sulawesi Tengah).
 - Fakta Unik: Salah satu primata terkecil di dunia. Ukurannya hanya sebesar kepalan tangan, dengan mata yang sangat besar dan lucu.
 - Status Konservasi:
 
HCPSN mengingatkan kita bahwa status Terancam Punah (seperti Badak Jawa) atau Kritis (seperti Jalak Bali) bukanlah sekadar label, melainkan panggilan darurat.
Sebagai pelajar, guru, dan masyarakat umum, kontribusi kita sangat berarti:
- Edukasi: Sebarkan informasi mengenai satwa-satwa ini dan ancaman yang mereka hadapi.
 - Dukung Konservasi: Kunjungi Taman Nasional atau lembaga konservasi untuk mendukung upaya perlindungan.
 - Hentikan Perdagangan Liar: Laporkan dan hindari pembelian satwa atau produk yang berasal dari satwa liar yang dilindungi.
 - Jaga Lingkungan: Berpartisipasi dalam aksi menanam pohon dan mengurangi sampah, karena habitat adalah rumah mereka.
 - Menjaga satwa endemik berarti menjaga martabat bangsa dan warisan biologi dunia. Selamat Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional!
 
Sumber Informasi
- Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional (Dasar Hukum HCPSN).
 - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List (untuk status konservasi satwa).
 
