kepalasekolah.id – Peringati Hari Juang Kartika (Hari Infanteri) 15 Desember. Simak sejarah Palagan Ambarawa, makna Infantri Berjalan Kaki, dan inspirasi jiwa patriotisme bagi pelajar.
I. Pendahuluan: Mengenang Jejak Langkah Para Pejuang
Setiap tanggal 15 Desember, TNI Angkatan Darat (AD) memperingati Hari Juang Kartika, yang dahulu dikenal sebagai Hari Infanteri. Peringatan ini adalah momen suci untuk mengenang kembali sejarah heroik dan pengorbanan para prajurit Infanteri, korps yang menjadi tulang punggung kekuatan darat.
Hari Juang Kartika berakar dari peristiwa penting Palagan Ambarawa pada 12 hingga 15 Desember 1945. Dalam pertempuran sengit tersebut, para pejuang kita yang dipimpin Kolonel Soedirman menunjukkan semangat pantang menyerah, dengan taktik supit urang (penjepitan dari segala arah) yang berhasil memukul mundur pasukan Sekutu.
Nilai utama dari Infanteri adalah “Yudha Wastu Pramuka”—prajurit yang selalu terdepan dalam setiap pertempuran—sebuah filosofi yang sangat relevan untuk ditanamkan sebagai semangat kepemimpinan bagi pelajar hari ini.
II. Makna “Infanteri Berjalan Kaki” dan Sumpah Prajurit
Infanteri dikenal sebagai pasukan yang berjalan kaki. Ini bukan sekadar istilah, melainkan mengandung makna filosofis yang mendalam:
- Daya Tahan (Endurance): Kesediaan untuk menempuh jarak jauh, melewati segala medan, menunjukkan ketahanan fisik dan mental yang luar biasa.
- Dekat dengan Rakyat: Berjalan kaki membuat Infanteri selalu dekat dengan masyarakat, memahami kondisi riil di lapangan, dan merasakan langsung penderitaan rakyat.
- Kemandirian: Mengandalkan kekuatan sendiri sebelum mengandalkan bantuan, mencerminkan kemandirian dan kesiapan.
Relevansi bagi Pelajar: Semangat “Infanteri Berjalan Kaki” mengajarkan pelajar untuk memiliki daya tahan tinggi dalam belajar, gigih menyelesaikan masalah, dan tidak mudah menyerah di tengah kesulitan (Grit).
III. 3 Nilai Kepemimpinan dari Korps Infanteri untuk Pelajar
Perjuangan di Palagan Ambarawa mengajarkan tiga nilai kepemimpinan yang harus diadopsi oleh pelajar masa kini:
- Kedisiplinan Total
Kepemimpinan di militer berlandaskan pada disiplin yang mutlak. Tanpa disiplin, strategi terbaik pun akan gagal.
- Aplikasi Pelajar: Disiplin dalam mengatur waktu belajar, menepati janji, dan mematuhi peraturan sekolah. Disiplin adalah jembatan antara tujuan dan pencapaian.
- Semangat Pionir (Pelopor)
Infanteri selalu menjadi pasukan terdepan yang membuka jalan dan menghadapi risiko pertama. Mereka adalah pelopor yang membangun jalur aman bagi pasukan di belakangnya.
- Aplikasi Pelajar: Berani mengambil inisiatif, menjadi pelopor dalam kegiatan positif di sekolah (misalnya: proyek sosial, klub baru), dan berani tampil beda dalam menyuarakan kebenaran.
- Solidaritas dan Loyalitas
Kemenangan di Ambarawa terjadi karena koordinasi dan loyalitas tinggi dari semua pejuang terhadap komandan mereka.
- Aplikasi Pelajar: Loyalitas kepada tim (organisasi sekolah, kelompok belajar) dan solidaritas terhadap teman. Kepemimpinan sejati adalah kemampuan untuk bekerja sama dan memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
IV. Penutup: Patriotisme Kontemporer
Hari Juang Kartika adalah pengingat bahwa warisan Infanteri bukan hanya milik prajurit, tetapi milik seluruh bangsa. Patriotisme di era modern bagi pelajar tidak lagi diukur dari seberapa berani mengangkat senjata, melainkan diukur dari seberapa gigih mereka belajar, seberapa jujur mereka bersikap, dan seberapa besar kontribusi positif mereka terhadap lingkungan dan negara.
Selamat Hari Juang Kartika 15 Desember! Kobarkan Semangat Juang, Jadilah Pemimpin Masa Depan Bangsa!
