kepalasekolah.id –  Juknis Penerimaan Murid Baru 2025 : Permendikdasmen No. 3 Tahun 2025. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 3 Tahun 2025 tentang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Peraturan ini ditetapkan sebagai respons terhadap kebutuhan untuk menyempurnakan proses penerimaan peserta didik baru, sekaligus menggantikan regulasi sebelumnya yakni Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021.
Dalam konsiderannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa hak atas pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan bagi setiap warga negara telah diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Maka dari itu, SPMB dirancang untuk menjawab kebutuhan aktual pendidikan serta dinamika sosial masyarakat Indonesia yang semakin kompleks.
Daftar Isi
- 1 Latar Belakang Penetapan Peraturan Baru
- 2 Pengertian dan Ruang Lingkup SPMB
- 3 Jalur Penerimaan Murid Baru
- 4 Tujuan dan Prinsip Pelaksanaan SPMB
- 5 Definisi dan Penjelasan Istilah Penting
- 6 Penekanan pada Digitalisasi dan Pemerataan Akses
- 7 Satuan Pendidikan yang Wajib Mengikuti SPMB
- 8 Pembinaan dan Pengawasan
- 9 Kesimpulan
Latar Belakang Penetapan Peraturan Baru
Ada beberapa alasan utama di balik lahirnya Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025 ini. Pertama, terdapat kebutuhan untuk meningkatkan mutu dan akses pendidikan secara adil di seluruh wilayah Indonesia. Kedua, aturan lama sudah tidak lagi relevan dengan perkembangan sistem pendidikan nasional, baik dari segi hukum maupun kebutuhan teknis di lapangan. Ketiga, terdapat dorongan kuat untuk memastikan penerimaan murid baru berjalan lebih transparan, objektif, dan akuntabel.
Seiring dengan transformasi pendidikan nasional, Kemendikdasmen juga mempertimbangkan kerangka hukum terbaru, termasuk Undang-Undang Nomor 61 Tahun 2024 tentang Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 188 Tahun 2024 tentang Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pengertian dan Ruang Lingkup SPMB
Dalam Pasal 1, dijelaskan bahwa Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) adalah keseluruhan komponen penerimaan murid yang saling terintegrasi demi mewujudkan layanan pendidikan yang bermutu untuk semua. Sistem ini mencakup satuan pendidikan formal seperti TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh masyarakat (swasta).
SPMB mencakup tiga aspek utama, yaitu:
-
Penerimaan murid baru
-
Penerimaan murid pindahan
-
Pembinaan, pengawasan, dan evaluasi
Jalur Penerimaan Murid Baru
Dalam pelaksanaan SPMB, terdapat beberapa jalur yang diatur secara rinci sebagai berikut:
-
Jalur Domisili
Jalur ini diperuntukkan bagi calon murid yang berdomisili di wilayah penerimaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. -
Jalur Afirmasi
Merupakan jalur bagi calon murid dari keluarga ekonomi tidak mampu serta penyandang disabilitas. Jalur ini dirancang untuk memberikan kesempatan setara dalam memperoleh pendidikan berkualitas. -
Jalur Prestasi
Ditujukan bagi murid yang memiliki prestasi akademik maupun nonakademik. Hal ini menjadi insentif bagi siswa yang aktif dan unggul di bidang tertentu. -
Jalur Mutasi
Jalur ini diperuntukkan bagi anak-anak dari orang tua/wali yang berpindah tugas kerja, termasuk anak guru yang ingin bersekolah di tempat orang tuanya mengajar.
Tujuan dan Prinsip Pelaksanaan SPMB
Permendikdasmen ini memiliki empat tujuan utama:
-
Memberikan kesempatan yang adil untuk semua murid dalam memperoleh pendidikan dekat dengan tempat tinggal mereka.
-
Memperluas akses pendidikan untuk kalangan tidak mampu dan penyandang disabilitas.
-
Meningkatkan motivasi murid dalam berprestasi.
-
Melibatkan masyarakat dalam proses penerimaan murid sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas publik.
Selain itu, pelaksanaan SPMB harus memegang prinsip-prinsip sebagai berikut:
-
Objektif
-
Transparan
-
Akuntabel
-
Berkeadilan
-
Tanpa diskriminasi
Satuan pendidikan yang secara khusus melayani kelompok tertentu seperti berdasarkan gender atau agama, tetap diperbolehkan menerapkan ketentuan khusus sesuai dengan karakteristik lembaganya.
Definisi dan Penjelasan Istilah Penting
Permendikdasmen ini juga memuat penjelasan penting atas istilah-istilah teknis seperti:
-
Satuan Pendidikan Negeri dan Swasta: Lembaga pendidikan formal, nonformal, atau informal, yang dikelola oleh pemerintah atau masyarakat.
-
Aplikasi Dapodik: Sistem pendataan resmi Kementerian untuk memverifikasi data murid, guru, serta capaian pendidikan.
-
Murid: Anggota masyarakat yang sedang menempuh proses belajar di jalur formal (TK hingga SMK).
Tak hanya itu, terdapat pula penguatan sinergi antar lembaga, seperti peran:
-
Dinas Pendidikan: Penyelenggara pendidikan di tingkat daerah
-
Dinas Dukcapil: Bertanggung jawab terhadap validitas data kependudukan
-
Dinas Sosial: Terkait status ekonomi keluarga calon murid
Penekanan pada Digitalisasi dan Pemerataan Akses
Melalui implementasi Aplikasi Dapodik dan berbagai jalur penerimaan, Kemendikdasmen menekankan pentingnya transformasi digital dalam proses seleksi murid baru. Data yang dikumpulkan akan dimanfaatkan untuk memastikan bahwa setiap anak memperoleh hak pendidikannya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka.
Penggunaan data ini juga ditujukan untuk mencegah manipulasi informasi, baik oleh calon murid, wali, maupun satuan pendidikan. Diharapkan sistem digital akan menjadi landasan objektivitas sekaligus pengawas yang efektif.
Satuan Pendidikan yang Wajib Mengikuti SPMB
Sesuai Pasal 4, satuan pendidikan formal yang wajib mengikuti SPMB adalah:
-
Taman Kanak-Kanak (TK)
-
Sekolah Dasar (SD)
-
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
-
Sekolah Menengah Atas (SMA)
-
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Artinya, dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga pendidikan menengah, semua lembaga pendidikan formal harus mengikuti aturan baru ini, baik negeri maupun swasta.
Pembinaan dan Pengawasan
Dalam rangka menjamin implementasi yang tepat, Permendikdasmen ini juga menetapkan mekanisme pembinaan dan pengawasan oleh Kementerian maupun Dinas Pendidikan di setiap daerah. Evaluasi secara berkala akan dilakukan guna menilai efektivitas sistem, serta memperbaiki hambatan yang ditemukan di lapangan.
Juknis Sistem Penerimaan Murid Baru 2025 Pdf
Kesimpulan

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 3 Tahun 2025 tentang Sistem Penerimaan Murid Baru, pemerintah menegaskan komitmennya terhadap pemerataan pendidikan yang adil, transparan, dan inklusif.
Aturan ini tidak hanya menyederhanakan mekanisme penerimaan murid, tetapi juga memberikan ruang keadilan bagi berbagai latar belakang calon peserta didik. Jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi dirancang agar setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, bisa mendapatkan hak pendidikan sesuai dengan potensi dan kebutuhannya.
Dalam konteks pendidikan nasional, Permendikdasmen ini menjadi langkah progresif untuk memperkuat sistem seleksi yang lebih akuntabel dan berbasis data. Satuan pendidikan, pemerintah daerah, serta masyarakat luas kini memiliki payung hukum yang jelas dalam menyelenggarakan dan mengawasi proses penerimaan murid baru.
Melalui implementasi yang konsisten dan pengawasan ketat, diharapkan sistem pendidikan Indonesia akan semakin berkualitas, adil, dan mampu mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan.