Contoh Soal Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah 2025

Contoh 70 Soal Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah 2025 ( 1-40 )

kepalasekolah.id –  Contoh Soal Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah 2025. Berikut ini adalah contoh awal 10 soal dari total 70 soal seleksi substansi calon kepala sekolah, dengan pendekatan pilihan ganda berbasis kasus kontekstual. Kompetensi yang diukur mencakup: kepribadian, sosial, dan profesional. Soal-soal ini akan terus dilanjutkan hingga mencapai 70 butir jika Anda setuju dengan format awal ini.

Menjadi kepala sekolah yang profesional bukan hanya soal jabatan, tetapi tentang kepemimpinan yang mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan sekolah. Dalam proses seleksi substansi calon kepala sekolah, diperlukan instrumen yang tepat untuk mengukur kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu bentuk instrumen yang digunakan adalah soal pilihan ganda berbasis kasus kontekstual yang menggambarkan situasi nyata di sekolah. Artikel ini akan membahas contoh soal seleksi substansi yang dirancang untuk menguji kemampuan calon kepala sekolah dalam menghadapi berbagai tantangan manajerial, pedagogis, dan etika kepemimpinan.

Daftar Isi

Contoh Soal Seleksi Substansi BCKS 2025

Berikut adalah contoh – contoh soal selesi substansi versi penulis, hanya sebagai bahan referensi saja.

Contoh Soal 1 – Kompetensi Profesional

Kasus:
SD Arjuna terletak di lokasi yang strategis, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Sekolah ini dipimpin oleh Pak Ali yang baru 2 bulan diangkat. Beliau dikenal sebagai orang yang kreatif dan mampu mengembangkan kewirausahaan sekolah. Semua guru berkualifikasi sarjana dan ada 2 orang guru yang telah mengikuti lomba guru berprestasi tingkat provinsi. Sekolah memiliki kantin dan sebidang tanah yang ditanami sayuran serta buah-buahan yang menjadi salah satu sumber dana bagi kesejahteraan sekolah. SD Arjuna memiliki berbagai sarana belajar namun jumlahnya masih kurang, tidak sebanding dengan jumlah siswa. Alat-alat laboratorium IPA banyak yang rusak, hanya beberapa yang bisa digunakan. Siswa-siswa sering berebut alat peraga karena jumlahnya terbatas. Demikian juga dengan peralatan olahraga, banyak yang rusak sehingga sering kali pembelajaran PJOK hanya lari dan senam. SD Arjuna berdekatan dengan SD Bima yang memiliki sarana pembelajaran lengkap dengan jumlah memadai.

Pertanyaan:
Sebagai kepala sekolah, apa langkah profesional yang sebaiknya dilakukan Pak Ali untuk mengatasi keterbatasan sarana belajar di SD Arjuna?

A. Mengajukan surat permohonan bantuan ke dinas pendidikan dan menunggu persetujuan anggaran.
B. Membatasi jumlah siswa dalam satu kelas agar sarana yang ada mencukupi.
C. Menjalin kerja sama dengan SD Bima dalam pemanfaatan bersama sarana pembelajaran.
D. Meminta orang tua siswa untuk secara swadaya menyumbang alat pembelajaran.

Kunci Jawaban: C

Soal 2 – Kompetensi Sosial

Kasus: Sama seperti soal di atas.

Pertanyaan:
Dalam rangka membangun hubungan sosial yang baik dengan lingkungan sekitar, tindakan tepat yang dapat dilakukan kepala SD Arjuna adalah:

A. Meningkatkan prestasi akademik untuk memperkuat citra sekolah.
B. Mengadakan program kerja bakti bersama masyarakat sekitar.
C. Menjalin kompetisi dengan sekolah lain untuk menunjukkan keunggulan SD Arjuna.
D. Mengalihkan siswa yang tidak mampu ke sekolah lain yang lebih kecil.

Kunci Jawaban: B

Soal 3 – Kompetensi Kepribadian

Kasus: Pak Budi adalah guru senior di SD Nusantara. Ia dikenal sangat disiplin dan memiliki komitmen tinggi. Namun, beberapa guru muda merasa Pak Budi terlalu keras dan kurang fleksibel. Suatu saat, terjadi konflik karena Pak Budi menegur guru muda yang datang terlambat secara langsung di depan siswa.

Pertanyaan:
Jika Anda adalah kepala sekolah di SD Nusantara, bagaimana Anda menyikapi peristiwa ini untuk menjaga iklim kerja yang positif?

A. Menegur Pak Budi secara langsung agar tidak mengulangi hal tersebut.
B. Mengadakan diskusi terbuka antar guru untuk membahas budaya kerja yang sehat.
C. Memindahkan Pak Budi ke bagian administrasi agar tidak sering berinteraksi dengan guru lain.
D. Membuat aturan baru agar guru senior tidak mencampuri urusan guru muda.

Kunci Jawaban: B

Soal 4 – Kompetensi Profesional

Kasus: Kepala Sekolah SD Harapan Bangsa berencana mengembangkan program literasi sekolah. Namun, sebagian guru merasa program tersebut hanya menambah beban kerja tanpa hasil nyata.

Pertanyaan:
Langkah strategis apa yang sebaiknya dilakukan oleh kepala sekolah agar program literasi bisa diterima dan dijalankan oleh semua guru?

A. Menyampaikan surat edaran resmi bahwa semua guru wajib melaksanakan program.
B. Memberikan insentif khusus bagi guru yang mendukung program literasi.
C. Mengajak guru berdiskusi dan merancang program literasi yang kontekstual dan aplikatif.
D. Meminta guru yang tidak setuju untuk tidak ikut dalam program tersebut.

Kunci Jawaban: C

Soal 5 – Kompetensi Sosial

Kasus: SD Mandiri memiliki siswa dari berbagai latar belakang budaya. Dalam kegiatan Hari Kartini, terjadi perbedaan pendapat antar orang tua tentang pakaian adat yang harus dikenakan.

Pertanyaan:
Sebagai kepala sekolah, apa tindakan yang paling bijak untuk meredakan ketegangan?

A. Membatalkan kegiatan Hari Kartini untuk menghindari konflik.
B. Menentukan satu jenis pakaian adat yang wajib dipakai semua siswa.
C. Memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih pakaian adat dari daerah masing-masing.
D. Menyerahkan keputusan kepada komite sekolah tanpa campur tangan kepala sekolah.

Kunci Jawaban: C

Soal 6 – Kompetensi Kepribadian

Kasus: Pak Dani, kepala sekolah baru, mendapati bahwa beberapa guru senior tidak hadir rapat tanpa alasan yang jelas. Namun, para guru muda hadir tepat waktu.

Pertanyaan:
Sikap kepribadian apa yang harus ditunjukkan Pak Dani dalam menyikapi hal tersebut?

A. Menegur guru senior secara langsung di depan guru lain.
B. Memberikan contoh kedisiplinan dan menyampaikan harapan secara persuasif.
C. Meningkatkan peran guru muda agar lebih dominan dalam organisasi.
D. Membiarkan hal itu karena guru senior sulit diubah.

Kunci Jawaban: B

Soal 7 – Kompetensi Profesional

Kasus: Di SD Cendekia, sebagian besar guru belum menguasai teknologi pembelajaran digital. Namun, sekolah sudah dilengkapi dengan perangkat TIK modern.

Pertanyaan:
Langkah strategis apa yang seharusnya diambil kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru?

A. Menyusun jadwal pelatihan internal yang berkelanjutan dengan melibatkan guru TIK.
B. Menggunakan perangkat tersebut hanya untuk guru yang sudah siap saja.
C. Menugaskan guru muda untuk mengajar guru senior.
D. Membeli perangkat baru yang lebih mudah digunakan.

Kunci Jawaban: A

Soal 8 – Kompetensi Sosial

Kasus: SD Sejahtera ingin mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha setempat untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler.

Pertanyaan:
Apa langkah awal yang tepat dilakukan kepala sekolah?

A. Membuat proposal dan langsung disebar ke perusahaan.
B. Mengundang tokoh masyarakat dan pelaku usaha dalam forum dialog pendidikan.
C. Meminta guru mencari sponsor secara pribadi.
D. Menjalin kerja sama hanya dengan satu perusahaan besar.

Kunci Jawaban: B

Soal 9 – Kompetensi Kepribadian

Kasus: Seorang kepala sekolah diketahui oleh guru-guru memiliki favoritisme kepada beberapa guru tertentu. Hal ini menimbulkan rasa tidak adil di kalangan guru lain.

Pertanyaan:
Sikap kepribadian apa yang perlu dikembangkan oleh kepala sekolah untuk menghindari hal tersebut?

A. Keadilan dan integritas dalam pengambilan keputusan.
B. Kewibawaan agar tidak mudah diprotes.
C. Fleksibilitas agar bisa menyesuaikan diri dengan guru yang berbeda-beda.
D. Sikap tegas dalam memilih guru andalan.

Kunci Jawaban: A

Soal 10 – Kompetensi Profesional

Kasus: Ujian sekolah berbasis proyek akan mulai diterapkan. Namun sebagian guru belum memahami konsep asesmen proyek dengan baik.

Pertanyaan:
Sebagai kepala sekolah, Anda sebaiknya:

A. Meminta guru mengikuti pelatihan secara mandiri.
B. Menunda penerapan asesmen proyek sampai semua guru siap.
C. Menyusun pelatihan internal dan sesi praktik berbasis kolaboratif.
D. Menugaskan satu guru untuk membuat contoh dan diikuti yang lain.

Kunci Jawaban: C

Soal 11 – Kompetensi Kepribadian

Kasus:
Ibu Sari, kepala sekolah SD Damai, menerima laporan bahwa salah satu guru sering mengajar tanpa mempersiapkan perangkat ajar. Ketika dikonfirmasi, guru tersebut bersikap defensif dan merasa tidak dihargai.

Pertanyaan:
Apa sikap kepribadian yang perlu ditunjukkan oleh kepala sekolah dalam menghadapi situasi tersebut?

A. Menegur guru tersebut secara tegas di rapat.
B. Membuat surat peringatan langsung kepada guru.
C. Mengajak guru tersebut berdiskusi secara pribadi dan menunjukkan empati.
D. Melaporkan guru tersebut ke pengawas sekolah.

Kunci Jawaban: C

Soal 12 – Kompetensi Profesional

Kasus:
SD Mutiara mengembangkan program pembelajaran berbasis proyek. Namun, pelaksanaannya belum berjalan efektif karena belum ada panduan teknis yang jelas.

Pertanyaan:
Apa yang sebaiknya dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan implementasi program tersebut?

A. Menunggu arahan teknis dari dinas pendidikan.
B. Menyusun panduan teknis internal bersama guru.
C. Menugaskan satu guru untuk membuat pedoman sendiri.
D. Menghentikan program dan kembali ke model pembelajaran lama.

Kunci Jawaban: B

Soal 13 – Kompetensi Sosial

Kasus:
Orang tua siswa kelas 6 SD Pelita merasa khawatir karena tidak ada guru yang mendampingi anak-anak saat istirahat.

Pertanyaan:
Langkah tepat yang dilakukan kepala sekolah untuk menanggapi keluhan tersebut adalah:

A. Menyampaikan bahwa hal itu bukan tanggung jawab sekolah.
B. Menugaskan guru piket untuk mengawasi siswa saat istirahat.
C. Meminta orang tua menjadi pengawas bergantian.
D. Melibatkan siswa kelas 6 menjadi pemimpin kelompok jaga.

Kunci Jawaban: B

Soal 14 – Kompetensi Kepribadian

Kasus:
Kepala sekolah baru di SD Patriot merasa tidak diterima oleh sebagian guru senior. Mereka cenderung pasif dalam kegiatan sekolah dan jarang mengikuti rapat.

Pertanyaan:
Sikap kepribadian yang tepat ditunjukkan kepala sekolah adalah:

A. Menghindari konfrontasi dengan guru senior.
B. Membangun komunikasi terbuka dan melibatkan guru senior dalam perencanaan sekolah.
C. Menyampaikan kepada pengawas agar guru senior diberikan sanksi.
D. Fokus pada guru muda yang lebih mendukung.

Kunci Jawaban: B

Soal 15 – Kompetensi Profesional

Kasus:
SD Cerdas belum memiliki tim pengembang kurikulum yang aktif. Guru-guru bekerja secara individual dan tidak ada koordinasi dalam penyusunan RPP.

Pertanyaan:
Tindakan kepala sekolah yang profesional dalam situasi ini adalah:

A. Membiarkan guru menyusun RPP sesuai kreativitas masing-masing.
B. Membentuk tim pengembang kurikulum dan memfasilitasi kolaborasi.
C. Menugaskan wakil kepala sekolah menyusun RPP semua kelas.
D. Mengambil alih tugas guru dalam menyusun perangkat ajar.

Kunci Jawaban: B

Soal 16 – Kompetensi Sosial

Kasus:
Sekolah Anda berencana menyelenggarakan kegiatan pentas seni. Namun, beberapa orang tua merasa kegiatan tersebut tidak penting dibanding peningkatan akademik.

Pertanyaan:
Langkah kepala sekolah yang paling efektif untuk membangun dukungan orang tua adalah:

A. Menjelaskan manfaat kegiatan melalui forum orang tua dan menunjukkan kaitannya dengan karakter siswa.
B. Tetap melaksanakan kegiatan tanpa perlu persetujuan orang tua.
C. Membatasi peserta hanya yang didukung orang tuanya.
D. Meniadakan kegiatan demi menjaga hubungan baik dengan orang tua.

Kunci Jawaban: A

Soal 17 – Kompetensi Kepribadian

Kasus:
Pak Damar, kepala SD Sejahtera, menghadapi tekanan dari pihak luar yang ingin mempengaruhi penerimaan siswa baru. Ia diminta untuk menerima siswa tertentu di luar aturan yang berlaku.

Pertanyaan:
Sikap kepribadian yang perlu ditunjukkan oleh kepala sekolah adalah:

A. Mengikuti permintaan demi menjaga hubungan baik dengan tokoh masyarakat.
B. Menolak secara tegas dengan dasar aturan penerimaan yang berlaku.
C. Menerima siswa dengan syarat bantuan fasilitas sekolah.
D. Menunda keputusan sampai ada arahan dari dinas.

Kunci Jawaban: B

Soal 18 – Kompetensi Profesional

Kasus:
SD Inspiratif memiliki program remedial bagi siswa yang belum mencapai KKM. Namun, banyak guru yang tidak melaksanakan program ini karena alasan beban kerja.

Pertanyaan:
Langkah kepala sekolah yang profesional untuk memastikan program berjalan adalah:

A. Memberi sanksi pada guru yang tidak menjalankan program.
B. Menghapus program karena tidak mendapat dukungan.
C. Menyusun kebijakan internal yang jelas dan melibatkan guru dalam perencanaan.
D. Melaporkan semua guru ke pengawas sekolah.

Kunci Jawaban: C

Soal 19 – Kompetensi Sosial

Kasus:
Dalam pelaksanaan program UKS, SD Maju belum memiliki dukungan dari puskesmas setempat. Selama ini hanya mengandalkan guru PJOK dan wali kelas.

Pertanyaan:
Tindakan sosial yang tepat oleh kepala sekolah adalah:

A. Membuat surat resmi kepada puskesmas untuk menjalin kerja sama.
B. Meminta guru PJOK mengurus semuanya.
C. Mengurangi kegiatan UKS agar tidak memberatkan guru.
D. Menunggu inisiatif dari puskesmas setempat.

Kunci Jawaban: A

Soal 20 – Kompetensi Kepribadian

Kasus:
Seorang guru mengungkapkan kritik tentang manajemen sekolah di media sosial secara terbuka. Hal ini menjadi perhatian orang tua dan masyarakat.

Pertanyaan:
Apa sikap kepala sekolah yang paling mencerminkan kepribadian pemimpin profesional?

A. Membalas pernyataan tersebut di media sosial untuk meluruskan informasi.
B. Menegur guru tersebut di hadapan guru lainnya.
C. Mengajak guru berdialog dan mencari solusi secara internal.
D. Memindahkan guru ke sekolah lain.

Kunci Jawaban: C

Soal 21 – Kompetensi Profesional

Kasus:
SD Berkah Ilmu memiliki jumlah siswa yang terus meningkat. Namun, rasio guru terhadap siswa belum ideal dan berdampak pada proses pembelajaran di kelas.

Pertanyaan:
Apa langkah profesional yang dapat diambil kepala sekolah untuk mengatasi tantangan tersebut?

A. Membagi kelas menjadi dua meskipun tanpa menambah guru.
B. Mengusulkan penambahan guru melalui mekanisme formal ke dinas pendidikan.
C. Menambah jam pelajaran guru yang sudah ada tanpa kompensasi.
D. Mengurangi jumlah siswa yang diterima tahun berikutnya.

Kunci Jawaban: B

Soal 22 – Kompetensi Sosial

Kasus:
Komite sekolah di SD Harapan Bangsa ingin terlibat lebih banyak dalam pengambilan keputusan sekolah, termasuk dalam penyusunan anggaran BOS.

Pertanyaan:
Sikap kepala sekolah yang tepat dalam menanggapi hal ini adalah:

A. Menolak karena itu bukan wewenang komite sekolah.
B. Mengajak komite berdiskusi dalam kerangka regulasi dan transparansi pengelolaan dana BOS.
C. Memberikan akses penuh kepada komite untuk menyusun anggaran.
D. Membuat laporan penggunaan dana tanpa perlu diskusi.

Kunci Jawaban: B

Soal 23 – Kompetensi Kepribadian

Kasus:
Pak Hasan, kepala sekolah SD Mandiri, dikenal sangat ambisius dan memiliki banyak inovasi. Namun, sebagian guru merasa tertekan dengan banyaknya program baru.

Pertanyaan:
Sikap kepribadian ideal yang perlu ditunjukkan Pak Hasan agar tetap diterima oleh tim adalah:

A. Konsisten memaksakan inovasi meski ada penolakan.
B. Memberikan ruang diskusi terbuka dan mendengarkan pendapat guru.
C. Menunda semua inovasi sampai guru benar-benar siap.
D. Fokus pada dukungan dari guru yang sepemikiran.

Kunci Jawaban: B

Soal 24 – Kompetensi Profesional

Kasus:
Saat evaluasi hasil belajar, ditemukan bahwa hasil siswa kelas 5 menurun drastis pada mata pelajaran Matematika dan IPA.

Pertanyaan:
Langkah profesional kepala sekolah untuk menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut adalah:

A. Meminta wali kelas meningkatkan motivasi siswa.
B. Memberikan pelatihan penguatan kompetensi kepada guru mata pelajaran.
C. Mengganti guru pengampu dengan yang lebih senior.
D. Mengurangi jumlah soal ujian pada mata pelajaran tersebut.

Kunci Jawaban: B

Soal 25 – Kompetensi Sosial

Kasus:
SD Tunas Bangsa berada di daerah rawan banjir. Setiap musim hujan, sekolah sering diliburkan karena genangan air.

Pertanyaan:
Apa bentuk kolaborasi sosial yang paling relevan dilakukan kepala sekolah?

A. Menyurati dinas pendidikan agar diberikan dana darurat.
B. Mengusulkan relokasi sekolah ke wilayah yang lebih aman.
C. Menggalang kerja sama dengan warga dan tokoh masyarakat untuk mitigasi bencana.
D. Meliburkan siswa selama musim hujan.

Kunci Jawaban: C

Soal 26 – Kompetensi Kepribadian

Kasus:
Seorang guru muda yang baru mengajar satu tahun mengalami stres karena merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi kepala sekolah.

Pertanyaan:
Sikap kepribadian kepala sekolah yang sesuai untuk membantu guru tersebut adalah:

A. Memberikan peringatan agar guru lebih profesional.
B. Menugaskan guru tersebut pada pekerjaan non-mengajar.
C. Memberikan pendampingan dan membangun kepercayaan dirinya.
D. Meminta guru untuk mengundurkan diri demi kebaikan siswa.

Kunci Jawaban: C

Soal 27 – Kompetensi Profesional

Kasus:
SD Kreatif ingin mengembangkan program sekolah ramah anak. Namun, belum ada panduan implementasi yang jelas.

Pertanyaan:
Apa langkah profesional kepala sekolah untuk memulai program tersebut?

A. Menyusun kebijakan sekolah ramah anak bersama tim guru dan komite.
B. Menunggu petunjuk teknis dari kementerian.
C. Mewajibkan semua guru membaca buku pedoman.
D. Menyalin program dari sekolah lain dan langsung menerapkannya.

Kunci Jawaban: A

Soal 28 – Kompetensi Sosial

Kasus:
Dalam kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan, kepala sekolah ingin melibatkan komunitas seni lokal untuk tampil di sekolah.

Pertanyaan:
Apa manfaat sosial dari pelibatan komunitas lokal dalam kegiatan sekolah?

A. Membantu sekolah menyelenggarakan acara tanpa biaya besar.
B. Menunjukkan bahwa sekolah aktif mencari hiburan murah.
C. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan memperkuat kemitraan.
D. Mengurangi beban guru dalam mempersiapkan acara.

Kunci Jawaban: C

Soal 29 – Kompetensi Kepribadian

Kasus:
Kepala SD Unggul mengetahui bahwa ada guru yang menerima uang dari orang tua siswa sebagai imbalan “bimbingan tambahan”.

Pertanyaan:
Sikap kepribadian apa yang harus ditunjukkan kepala sekolah?

A. Mengabaikan karena dianggap inisiatif pribadi guru.
B. Menegur guru dan melaporkan ke pengawas jika terbukti melanggar etika.
C. Mengizinkan selama tidak mengganggu KBM.
D. Menanyakan ke orang tua apakah mereka keberatan.

Kunci Jawaban: B

Soal 30 – Kompetensi Profesional

Kasus:
Kegiatan supervisi pembelajaran di SD Cahaya Ilmu tidak berjalan efektif karena jadwal guru sangat padat.

Pertanyaan:
Langkah yang paling tepat untuk meningkatkan kualitas supervisi adalah:

A. Menjadwalkan supervisi saat jam kosong tanpa konfirmasi.
B. Menyusun jadwal supervisi bersama guru dan fokus pada aspek pembinaan.
C. Menugaskan wakil kepala sekolah untuk melakukan semuanya.
D. Mengurangi frekuensi supervisi agar tidak mengganggu guru.

Kunci Jawaban: B

Soal 31 – Kompetensi Profesional

Kasus:
Dalam rapat sekolah, ditemukan bahwa banyak guru belum membuat analisis hasil evaluasi siswa. Hal ini berdampak pada tidak optimalnya tindak lanjut pembelajaran.

Pertanyaan:
Apa langkah profesional yang sebaiknya dilakukan kepala sekolah?

A. Membuat surat peringatan bagi guru yang lalai.
B. Memberikan pelatihan analisis hasil evaluasi dan mengawalnya secara berkala.
C. Menugaskan guru senior untuk menganalisis seluruh hasil evaluasi.
D. Membuatkan format analisis tanpa melibatkan guru.

Kunci Jawaban: B

Soal 32 – Kompetensi Sosial

Kasus:
Beberapa siswa SD Harapan sering terlambat karena orang tuanya bekerja dan tidak bisa mengantar ke sekolah tepat waktu.

Pertanyaan:
Apa pendekatan sosial yang dapat dilakukan kepala sekolah?

A. Memberi sanksi tegas tanpa kompromi.
B. Menerima kondisi tersebut dan membiarkan siswa datang terlambat.
C. Mengajak komite sekolah untuk merancang solusi bersama, seperti program antar jemput atau pembinaan orang tua.
D. Melarang siswa tersebut mengikuti pelajaran.

Kunci Jawaban: C

Soal 33 – Kompetensi Kepribadian

Kasus:
Pak Agus, kepala sekolah SD Berani, diminta menjadi narasumber seminar pendidikan di luar kota pada hari yang sama dengan ujian akhir semester.

Pertanyaan:
Apa keputusan yang mencerminkan integritas kepala sekolah?

A. Tetap pergi seminar karena itu meningkatkan citra sekolah.
B. Menugaskan wakil kepala sekolah mengelola ujian.
C. Menolak undangan seminar demi memastikan ujian berlangsung baik.
D. Mengatur ulang jadwal ujian agar bisa tetap pergi seminar.

Kunci Jawaban: C

Soal 34 – Kompetensi Profesional

Kasus:
Guru kelas 4 di SD Lestari menggunakan metode ceramah terus-menerus, sehingga siswa kurang antusias dan hasil belajar rendah.

Pertanyaan:
Langkah pembinaan yang tepat dilakukan kepala sekolah adalah:

A. Memberikan teguran keras kepada guru.
B. Menugaskan guru lain untuk mendampingi.
C. Melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik berbasis refleksi.
D. Mengalihkan guru tersebut ke tugas non-mengajar.

Kunci Jawaban: C

Soal 35 – Kompetensi Sosial

Kasus:
SD Mekar ingin meningkatkan citra sekolah di mata masyarakat setelah sebelumnya muncul kasus bullying yang viral di media sosial.

Pertanyaan:
Tindakan sosial kepala sekolah yang tepat adalah:

A. Menyampaikan klarifikasi melalui media lokal dan memperkuat komunikasi dengan orang tua.
B. Membatasi penggunaan media sosial siswa.
C. Menghindari pertemuan dengan pihak luar untuk sementara.
D. Menyalahkan guru yang terlibat dalam kasus tersebut secara terbuka.

Kunci Jawaban: A

Soal 36 – Kompetensi Kepribadian

Kasus:
Pak Rino, kepala sekolah SD Sejahtera, sering mengambil keputusan sendiri tanpa mempertimbangkan masukan guru. Akibatnya, banyak guru merasa tidak dihargai.

Pertanyaan:
Sikap kepribadian yang perlu dikembangkan Pak Rino adalah:

A. Keterbukaan dan menghargai partisipasi kolektif.
B. Ketegasan dalam menentukan arah sekolah.
C. Ketelitian agar semua keputusan akurat.
D. Kepemimpinan tunggal agar sekolah lebih terarah.

Kunci Jawaban: A

Soal 37 – Kompetensi Profesional

Kasus:
Di SD Hebat, laporan kinerja guru untuk kenaikan pangkat banyak yang tertunda karena kurang pemahaman dalam menyusun dokumen penilaian angka kredit.

Pertanyaan:
Tindakan profesional kepala sekolah adalah:

A. Menyusun laporan semua guru secara pribadi.
B. Mengundang narasumber untuk pelatihan penyusunan DUPAK.
C. Menyarankan guru untuk belajar mandiri dari internet.
D. Meminta guru untuk menyalin dari laporan guru lain.

Kunci Jawaban: B

Soal 38 – Kompetensi Sosial

Kasus:
Sekolah Anda menerima siswa pindahan yang berkebutuhan khusus. Fasilitas dan guru pendamping belum tersedia secara optimal.

Pertanyaan:
Langkah sosial yang harus dilakukan kepala sekolah adalah:

A. Menolak siswa tersebut karena keterbatasan sumber daya.
B. Mengadakan pertemuan dengan orang tua dan mengusulkan kolaborasi bersama dinas dan komunitas difabel.
C. Menugaskan siswa tersebut untuk belajar mandiri.
D. Mengikutsertakan siswa dalam kelas reguler tanpa modifikasi pembelajaran.

Kunci Jawaban: B

Soal 39 – Kompetensi Kepribadian

Kasus:
Dalam diskusi guru, kepala sekolah dihadapkan pada dua pendapat berbeda yang sama-sama kuat. Jika tidak disikapi, perbedaan ini dapat menimbulkan konflik.

Pertanyaan:
Apa sikap kepribadian yang perlu ditunjukkan kepala sekolah?

A. Menunda keputusan sampai suasana mereda.
B. Menengahi dan mencari jalan tengah yang adil bagi kedua belah pihak.
C. Memilih pendapat mayoritas agar tidak disalahkan.
D. Menghindari diskusi lanjutan untuk menjaga harmoni.

Kunci Jawaban: B

Soal 40 – Kompetensi Profesional

Kasus:
SD Terpadu sedang mengembangkan website sekolah. Namun, hanya satu guru yang paham tentang pengelolaan teknologi informasi.

Pertanyaan:
Apa strategi profesional kepala sekolah?

A. Mengandalkan guru tersebut sepenuhnya tanpa melibatkan guru lain.
B. Mengadakan pelatihan internal agar lebih banyak guru memahami TIK.
C. Menugaskan guru tersebut sebagai operator tunggal permanen.
D. Menghapus rencana website karena keterbatasan SDM.

Kunci Jawaban: B

Contoh Soal Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah 2025
Contoh Soal Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah 2025

Kesimpulan 

Melalui contoh soal seleksi substansi calon kepala sekolah yang berbasis kasus dan kontekstual, proses penilaian terhadap kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional dapat dilakukan secara lebih mendalam dan relevan dengan kondisi nyata di sekolah. Soal-soal ini tidak hanya menguji pengetahuan, tetapi juga integritas, keterampilan kepemimpinan, serta kemampuan menjalin hubungan sosial yang positif. Dengan pemahaman yang baik terhadap format dan jenis soal, para calon kepala sekolah diharapkan mampu mempersiapkan diri secara maksimal untuk menghadapi seleksi. Oleh karena itu, memahami contoh soal seleksi substansi calon kepala sekolah menjadi langkah penting dalam meraih sukses di jalur karier kepemimpinan pendidikan.

Scroll to Top