Download Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 4

Download Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 4: Jeda untuk Iklim — Mewujudkan Pembelajaran Mendalam yang Menumbuhkan Kepedulian Lingkungan

kepalasekolah.id – Download Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 4: Jeda untuk Iklim — Mewujudkan Pembelajaran Mendalam yang Menumbuhkan Kepedulian Lingkungan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan hidup sejak dini. Salah satu bentuk konkret dari langkah ini tampak dalam Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 (Fase C) Tahun 2025/2026 yang mengusung tema “Jeda untuk Iklim.”

Bab keempat dari modul ini bukan sekadar pembelajaran bahasa, tetapi juga pendidikan karakter dan kesadaran ekologis. Melalui pendekatan pembelajaran mendalam (Deep Learning), siswa diajak untuk mengenali krisis iklim, memahami penyebabnya, menelaah data, serta melakukan aksi nyata untuk bumi.

Mengajarkan Bahasa Sambil Menumbuhkan Kepedulian Lingkungan

Tema “Jeda untuk Iklim” menuntun peserta didik untuk memahami isu perubahan iklim secara sederhana namun bermakna. Pembelajaran ini mengaitkan topik ilmiah seperti efek rumah kaca, emisi karbon, dan polusi plastik dengan pengalaman nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari anak-anak.

Peserta didik tidak hanya belajar membaca dan menulis, tetapi juga berpikir kritis dan reflektif terhadap dampak gaya hidup manusia terhadap alam. Mereka dilatih menulis ringkasan teks eksplanasi, menganalisis infografik, dan menciptakan poster lingkungan yang komunikatif.

Dengan cara ini, bahasa menjadi alat untuk menumbuhkan kesadaran global, bukan sekadar kemampuan akademik.

Pendekatan Pembelajaran Mendalam: Meaningful, Joyful, dan Mindful

Kekuatan utama modul ini terletak pada penerapan pembelajaran mendalam (Deep Learning), sebuah pendekatan yang tidak hanya berfokus pada hafalan, tetapi pada pemahaman, pengalaman, dan refleksi.

Dalam konteks pembelajaran Bab 4, penerapan Deep Learning tampak dalam tiga pilar utamanya:

  1. Pembelajaran Bermakna (Meaningful):
    Peserta didik diajak mengaitkan isu krisis iklim global dengan realitas di sekitar mereka. Contohnya, mengamati suhu udara yang lebih panas, banyaknya sampah plastik di sungai, atau kebiasaan menggunakan kendaraan bermotor setiap hari. Melalui hal-hal sederhana ini, siswa belajar bahwa mereka adalah bagian dari ekosistem bumi yang harus dijaga.

  2. Pembelajaran Menyenangkan (Joyful):
    Aktivitas belajar dikemas dalam bentuk yang interaktif dan kreatif. Misalnya, permainan “Kuis Jejak Karbon” di awal pembelajaran membantu siswa mengenali kebiasaan yang berkontribusi terhadap pemanasan global tanpa membuat mereka merasa dihakimi.

    Selain itu, kegiatan pembuatan poster lingkungan dan pameran kelas menumbuhkan semangat kolaborasi dan kebanggaan terhadap karya sendiri.

  3. Pembelajaran Penuh Kesadaran (Mindful):
    Di akhir setiap pertemuan, peserta didik diajak melakukan refleksi pribadi. Mereka merenungkan gaya hidupnya: “Apakah aku sudah berkontribusi menjaga bumi?” atau “Aksi kecil apa yang bisa aku lakukan mulai hari ini?”.
    Refleksi ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari pembentukan karakter ekologis yang sejati.

Desain dan Model Pembelajaran: Kolaboratif dan Kontekstual

Modul “Jeda untuk Iklim” menggunakan Problem-Based Learning (PBL) dan Project-Based Learning (PjBL). Melalui dua model ini, peserta didik belajar dengan menyelesaikan masalah nyata dan menciptakan karya yang bermakna.

Beberapa kegiatan menarik yang dirancang antara lain:

  • Menganalisis teks eksplanasi ilmiah berjudul “Mengenal Krisis Iklim” untuk memahami hubungan sebab-akibat dalam fenomena alam.

  • Menulis ringkasan informatif agar siswa terbiasa mengekspresikan ide secara padat dan logis.

  • Menganalisis infografik “Fast Fashion”, yang membuka wawasan siswa tentang dampak industri pakaian terhadap lingkungan dan gaya hidup konsumtif.

  • Membuat poster lingkungan, yang menjadi proyek akhir sekaligus bentuk ekspresi siswa terhadap kepedulian lingkungan.

Melalui proyek ini, siswa berperan aktif dalam memecahkan masalah nyata dan mempraktikkan keterampilan komunikasi visual yang efektif.

Integrasi Lintas Disiplin: Bahasa, Sains, dan Seni

Kegiatan pada Bab 4 ini tidak hanya berpusat pada Bahasa Indonesia, tetapi juga mengintegrasikan ilmu IPA, IPS, dan Seni Budaya.

  • Dari IPA, siswa belajar tentang konsep efek rumah kaca dan ekosistem.

  • Dari IPS, mereka memahami peran manusia dalam perubahan sosial dan lingkungan.

  • Dari Seni Budaya, mereka mempelajari prinsip desain dan estetika dalam pembuatan poster.

Pendekatan lintas disiplin ini memperkaya wawasan siswa dan menciptakan pengalaman belajar yang utuh — inilah esensi dari pembelajaran mendalam (Deep Learning) yang sejati.

Kegiatan Belajar dalam Tiga Blok

Pembelajaran dalam modul ini berlangsung selama enam minggu, dibagi ke dalam tiga blok besar:

  1. Blok 1 – Memahami Krisis Iklim
    Siswa membaca teks eksplanasi ilmiah, berdiskusi tentang penyebab perubahan iklim, dan menulis ringkasan isi teks.
    Melalui diskusi, mereka belajar menemukan ide pokok dan memahami hubungan sebab-akibat dalam fenomena global.

  2. Blok 2 – Menganalisis Bahasa dan Media Visual
    Peserta didik belajar sinonim dan antonim, lalu menganalisis infografik “Fast Fashion”.
    Mereka memahami bahwa kebiasaan membeli pakaian murah secara berlebihan dapat berdampak besar terhadap lingkungan.
    Kegiatan ini menumbuhkan kesadaran konsumsi yang bertanggung jawab.

  3. Blok 3 – Beraksi Melalui Karya
    Sebagai puncak pembelajaran, siswa membuat poster lingkungan dengan pesan persuasif seperti “Kurangi Sampah Plastik!” atau “Hemat Listrik, Selamatkan Bumi!”.
    Poster terbaik kemudian dipajang dalam pameran kelas bertajuk “Suara Anak untuk Bumi.”

Tabel Ringkasan Struktur Pembelajaran Bab 4: Jeda untuk Iklim

Blok Pembelajaran Fokus Kegiatan Kegiatan Inti Tujuan Pembelajaran
Blok 1: Memahami Krisis Iklim (Minggu 1–2) Pengantar isu krisis iklim dan penulisan ringkasan teks – Kuis Jejak Karbon untuk mengenali kebiasaan sehari-hari yang berdampak pada lingkungan.
– Membaca teks eksplanasi ilmiah “Mengenal Krisis Iklim” secara bergiliran.
– Diskusi kosakata baru (emisi, efek rumah kaca, biodiversitas).
– Menulis ringkasan ide pokok setiap paragraf.
Peserta didik mampu memahami hubungan sebab-akibat dalam krisis iklim dan menulis ringkasan teks ilmiah secara runtut dan padat.
Blok 2: Menganalisis Bahasa dan Media Visual (Minggu 3–4) Membedakan sinonim, antonim, dan menganalisis infografik – Permainan sinonim–antonim untuk memperkaya kosakata.
– Mengamati infografik “Fast Fashion” dan mengidentifikasi dampaknya terhadap lingkungan.
– Diskusi tentang solusi konsumsi berkelanjutan.
– Membuat perbandingan data antara fast fashion dan slow fashion.
Peserta didik mampu memahami makna kata secara kontekstual dan menafsirkan informasi dari infografik secara kritis.
Blok 3: Beraksi Melalui Karya (Minggu 5–6) Proyek kreatif pembuatan poster lingkungan dan refleksi – Menganalisis contoh poster lingkungan inspiratif.
– Merancang dan membuat poster dengan pesan persuasif.
– Mengikuti pameran kelas “Suara Anak untuk Bumi”.
– Melakukan refleksi pribadi tentang aksi kecil untuk bumi.
Peserta didik mampu menyampaikan pesan peduli lingkungan melalui karya visual dan menumbuhkan kesadaran ekologis.

Integrasi Pembelajaran Mendalam dalam Setiap Blok

Aspek Deep Learning Implementasi dalam Bab 4 Dampak terhadap Siswa
Meaningful Learning (Bermakna) Mengaitkan isu krisis iklim dengan pengalaman nyata seperti polusi udara, banjir, dan sampah plastik di sekitar sekolah. Siswa menyadari bahwa perubahan lingkungan bukan hal jauh, melainkan bagian dari kehidupan mereka.
Joyful Learning (Menyenangkan) Menggunakan permainan Jejak Karbon, diskusi interaktif, dan proyek poster. Meningkatkan motivasi dan rasa bangga dalam belajar serta berkarya.
Mindful Learning (Penuh Kesadaran) Refleksi diri setiap pertemuan dan aksi nyata “Satu Langkah untuk Bumi.” Menumbuhkan tanggung jawab moral untuk menjaga alam dan perubahan perilaku positif.

Kaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Pembelajaran dalam Bab “Jeda untuk Iklim” memperkuat keempat dimensi utama Profil Pelajar Pancasila:

Dimensi Contoh Implementasi
Beriman dan Berakhlak Mulia Menjaga bumi sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas ciptaan-Nya.
Bernalar Kritis Membedakan fakta dan opini dalam teks ilmiah serta menafsirkan data dari infografik.
Kreatif Mendesain poster lingkungan yang persuasif dan orisinal.
Gotong Royong Kolaborasi dalam membuat dan menilai karya teman pada pameran kelas.

Asesmen dan Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Penilaian dalam modul ini menekankan proses dan hasil. Bentuk asesmen meliputi:

  • Asesmen Diagnostik: Kuis Jejak Karbon untuk mengukur pengetahuan awal siswa.

  • Asesmen Formatif: Penilaian ringkasan teks, analisis infografik, dan presentasi lisan.

  • Asesmen Produk: Poster lingkungan yang dinilai dari kejelasan pesan, kreativitas, dan daya persuasif.

Modul ini juga memperkuat dimensi Profil Pelajar Pancasila, antara lain:

Dimensi Bentuk Penguatan
Beriman dan Berakhlak Mulia Menjaga alam sebagai wujud syukur dan tanggung jawab terhadap ciptaan Tuhan.
Bernalar Kritis Menganalisis informasi dari teks dan infografik secara logis.
Kreatif Mendesain poster lingkungan dengan pesan persuasif.
Gotong Royong Bekerja sama dalam pameran kelas dan memberikan umpan balik terhadap karya teman.

Refleksi: Bahasa Sebagai Alat Perubahan Sosial

Bab “Jeda untuk Iklim” membuktikan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengasah keterampilan berbahasa, tetapi juga menjadi wahana pembentukan kesadaran sosial dan ekologis.
Dengan pendekatan pembelajaran mendalam (Deep Learning), siswa tidak hanya memahami teks, tetapi juga memaknai isi bacaan, menghubungkannya dengan realitas, dan beraksi nyata.

Di akhir bab, peserta didik tidak hanya mampu menulis poster, tetapi juga memahami pesan yang lebih luas: bahwa setiap individu, sekecil apapun tindakannya, memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan bumi.

Kesimpulan

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 4: “Jeda untuk Iklim” merupakan contoh nyata penerapan pembelajaran mendalam dalam Kurikulum Merdeka.
Melalui pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan penuh kesadaran, siswa tidak hanya diajarkan bahasa, tetapi juga dilatih menjadi pelajar yang kritis, peduli, dan bertanggung jawab terhadap masa depan bumi.

Modul ini mengingatkan kita bahwa pendidikan sejati bukan hanya tentang kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan hati dan tindakan nyata untuk kehidupan yang lebih berkelanjutan.

Download Modul Ajar/ RPP Pembelajaran Mendalam 

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 1

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 2

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 3

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 4

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 5

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 6

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 7

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 8

Scroll to Top