kepalasekolah.id – Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase B Kelas 1 dan 2 SD: Panduan Guru SD Mengembangkan Literasi dan Keterampilan Berbahasa di Kurikulum Merdeka. Bahasa Indonesia Fase B (kelas 3 dan 4 SD) merupakan lanjutan dari fase literasi dasar yang sebelumnya diajarkan di kelas 1 dan 2. Pada fase ini, peserta didik mulai mengembangkan kemampuan berbahasa yang lebih kompleks — dari sekadar mengenal huruf dan kata menjadi memahami isi teks, menulis kalimat beragam, serta mengungkapkan pendapat dengan percaya diri.
Sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka, pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya menekankan aspek linguistik, tetapi juga berperan membangun kemampuan bernalar, berkomunikasi, dan berpikir kritis. Guru dituntut untuk mampu merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
Artikel ini menyajikan penjabaran lengkap CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase B berdasarkan dokumen resmi penyusunan oleh Galuh Ajeng Oka Bimala (SD Muhammadiyah Sidoarum Yogyakarta) dan Mulyono (SD Islam Al Azhar 35 Surabaya), serta menyediakan file unduhan resmi bagi guru yang ingin menggunakannya sebagai referensi perangkat ajar.
Daftar Isi
- 1
- 2 Sebaran Fase Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka
- 3
- 4 Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase B
- 5
- 6 Capaian Pembelajaran per Elemen
- 7
- 8 Tujuan Pembelajaran (TP) Bahasa Indonesia Fase B
- 9
- 10 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase B
- 11
- 12 Strategi Guru Mengembangkan TP dan ATP
- 13
- 14 Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase B
- 15
- 16 Manfaat Dokumen CP–TP–ATP bagi Guru SD
- 17
- 18 Penutup
Sebaran Fase Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka
Untuk memahami posisi Fase B dalam sistem pembelajaran, berikut gambaran sebaran fase pada mata pelajaran Bahasa Indonesia:
| Fase | Kelas | Fokus Pembelajaran |
|---|---|---|
| Fase A | Kelas I–II SD | Pengenalan literasi dasar: huruf, kata, kalimat, serta pemahaman teks sederhana. |
| Fase B | Kelas III–IV SD | Penguatan kemampuan memahami teks naratif dan informatif, serta menulis kalimat dengan struktur beragam. |
| Fase C | Kelas V–VI SD | Pengembangan berpikir kritis melalui teks deskriptif dan faktual yang lebih kompleks. |
| Fase D | Kelas VII–IX SMP | Penerapan kemampuan analisis teks dan apresiasi sastra. |
| Fase E–F | SMA/SMK | Penguasaan menulis ilmiah, berpikir reflektif, dan apresiasi karya sastra dalam konteks budaya. |
Fase B berfungsi sebagai jembatan penting antara literasi dasar dan kemampuan berpikir kritis. Di tahap ini, siswa mulai mengenali struktur teks, ide pokok, serta menggunakan bahasa dengan tujuan tertentu.
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase B
Menurut dokumen resmi penyusunan, capaian pembelajaran Bahasa Indonesia Fase B adalah sebagai berikut:
“Pada akhir Fase B, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan sekitar melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik beragam dan sesuai dengan tujuan. Peserta didik mampu membaca dengan fasih dan lancar.”
Artinya, siswa pada fase ini diharapkan dapat menggunakan bahasa Indonesia secara aktif dalam konteks sosial dan akademik sederhana. Mereka tidak hanya memahami makna, tetapi juga dapat mengekspresikan gagasan dan perasaan secara logis dan sopan.
Capaian Pembelajaran per Elemen
Bahasa Indonesia Fase B terdiri atas empat elemen utama keterampilan berbahasa yang terintegrasi, yaitu menyimak, membaca dan memirsa, berbicara dan mempresentasikan, serta menulis.
1. Menyimak
Siswa diharapkan mampu memahami ide pokok dari pesan lisan atau teks yang dibacakan. Mereka juga mampu:
-
Menangkap informasi dari media audio dan teks aural (teks yang didengar).
-
Mengikuti instruksi lisan yang berkaitan dengan kegiatan di sekitar.
-
Memahami teks narasi yang dibacakan dan menanggapi isi cerita secara tepat.
Kegiatan menyimak di Fase B bertujuan mengembangkan pemahaman mendengar aktif, seperti mendengarkan cerita anak, petunjuk guru, atau percakapan sehari-hari.
2. Membaca dan Memirsa
Kemampuan membaca pada Fase B diarahkan agar siswa:
-
Mampu membaca kata-kata baru dengan kombinasi huruf yang telah dikenali dengan lancar.
-
Memahami teks narasi dan informatif dengan bantuan gambar.
-
Menemukan ide pokok dan ide pendukung dalam teks yang dibaca.
-
Menunjukkan minat terhadap bacaan dalam berbagai bentuk (buku, media digital, atau cerita bergambar).
Di samping itu, siswa mulai belajar memirsa, yakni memahami pesan dari tayangan audiovisual, seperti video edukatif atau animasi cerita anak.
3. Berbicara dan Mempresentasikan
Pada elemen ini, peserta didik mampu:
-
Berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh (gesture) yang santun.
-
Menggunakan intonasi dan volume suara yang tepat sesuai konteks.
-
Terlibat aktif dalam percakapan, diskusi, dan wawancara sederhana.
-
Menceritakan kembali informasi yang diperoleh dari teks narasi atau hasil pengamatan di lingkungan sekitar.
Keterampilan ini menjadi dasar kemampuan berbicara di depan umum yang lebih kompleks di jenjang berikutnya.
4. Menulis
Peserta didik diharapkan mampu:
-
Menulis berbagai teks sederhana dengan rangkaian kalimat yang beragam.
-
Menggunakan kaidah kebahasaan dasar dan kosakata baru secara kontekstual.
-
Menulis dengan tulisan latin dan tegak bersambung.
-
Membuat laporan hasil pengamatan atau wawancara singkat.
Elemen menulis di Fase B tidak hanya melatih motorik halus, tetapi juga menumbuhkan kemampuan berpikir runtut dan logis.
Tujuan Pembelajaran (TP) Bahasa Indonesia Fase B
Berdasarkan dokumen “Final ATP_Oka dan Mulyono”, berikut beberapa contoh Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari capaian per elemen:
-
Membaca kata baru dengan kombinasi huruf yang dikenal dan memaknainya dalam konteks kalimat.
-
Memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau diperdengarkan, serta menuliskan ide pokok dan ide pendukungnya.
-
Menyimak dan memahami instruksi guru secara tepat, lalu menanggapi isi percakapan dengan santun.
-
Memahami ide pokok dan ide pendukung teks informasi, serta menyampaikannya dengan bahasa yang sopan.
-
Menulis teks sederhana berdasarkan pengalaman atau informasi kehidupan sehari-hari.
-
Menjelaskan ide pokok teks yang dibaca dan makna kosakata baru dengan bantuan gambar pendukung.
-
Memahami pesan dari puisi anak dan menulis puisi sederhana, kemudian membacakannya dengan intonasi yang tepat.
-
Berpartisipasi aktif dalam diskusi dan wawancara sederhana, lalu menulis laporan singkat menggunakan bahasa yang benar.
-
Menemukan informasi dari teks dan gambar, kemudian menuliskannya menggunakan tulisan tegak bersambung.
Tujuan ini menunjukkan kesinambungan antara keterampilan reseptif (menyimak, membaca) dan produktif (berbicara, menulis).
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase B
ATP menggambarkan urutan logis perkembangan kemampuan berbahasa. Berdasarkan dokumen sumber, alur pembelajaran Fase B dapat dijabarkan sebagai berikut:
| Elemen | Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) |
|---|---|
| Menyimak | 1. Memahami pesan lisan atau teks yang dibacakan. 2. Menyimak teks narasi dan menjelaskan ide pokoknya. 3. Menyimak puisi dan menanggapi isi atau makna secara sederhana. |
| Membaca dan Memirsa | 1. Membaca teks naratif dan informatif dengan lancar. 2. Mengidentifikasi ide pokok dan ide pendukung. 3. Memahami kosakata baru dari konteks bacaan. 4. Menemukan informasi dari teks dan gambar. |
| Berbicara dan Mempresentasikan | 1. Mengungkapkan gagasan dengan intonasi dan gesture yang santun. 2. Menyampaikan hasil diskusi atau wawancara sederhana. 3. Menceritakan kembali isi bacaan dengan bahasa sendiri. |
| Menulis | 1. Menulis teks sederhana dengan struktur kalimat beragam. 2. Menggunakan kosakata baru dalam tulisan. 3. Menulis laporan hasil pengamatan atau wawancara. 4. Menulis puisi anak dan membacakannya dengan intonasi yang sesuai. |
Guru dapat menggunakan ATP ini untuk membuat modul ajar mingguan, misalnya: minggu pertama fokus pada teks naratif, minggu kedua pada teks informatif, dan seterusnya.
Strategi Guru Mengembangkan TP dan ATP
Agar pembelajaran Bahasa Indonesia Fase B berjalan optimal, berikut strategi praktis bagi guru:
-
Gunakan pendekatan berbasis teks. Setiap kegiatan berbahasa sebaiknya berpusat pada teks nyata yang dekat dengan kehidupan siswa.
-
Kembangkan aktivitas terpadu. Misalnya, setelah membaca teks cerita, siswa diajak berdiskusi, kemudian menulis ulang bagian yang paling disukai.
-
Manfaatkan media digital. Tayangan video anak, buku digital, dan permainan bahasa dapat meningkatkan minat literasi.
-
Lakukan pembelajaran berdiferensiasi. Sesuaikan tugas berdasarkan kemampuan membaca dan menulis siswa.
-
Gunakan asesmen autentik. Penilaian dapat berupa proyek, portofolio, atau unjuk kerja sederhana seperti membacakan cerita atau menulis laporan pengamatan.
Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase B
Untuk memudahkan guru dalam menyusun perangkat ajar, berikut tersedia dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase B yang dapat diunduh.
📥 [Klik di sini untuk Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase B (PDF)]
Dokumen ini disusun oleh Galuh Ajeng Oka Bimala dan Mulyono, dua guru penggerak yang telah menyesuaikan isi dokumen dengan arah kebijakan Kurikulum Merdeka.
Manfaat Dokumen CP–TP–ATP bagi Guru SD
-
Sebagai pedoman utama penyusunan modul ajar. Guru dapat menyesuaikan kegiatan belajar dengan urutan ATP yang logis.
-
Mendukung pembelajaran literasi yang menyenangkan. Dokumen ini memberi arah untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam membaca dan menulis.
-
Mempermudah penilaian formatif. CP dan TP dapat dijadikan acuan menentukan indikator keberhasilan setiap pembelajaran.
-
Menumbuhkan komunikasi efektif. Melalui aktivitas berbicara dan menyimak yang intens, siswa belajar berinteraksi dengan sopan dan percaya diri.
Penutup
Bahasa Indonesia Fase B adalah masa penting untuk memperkuat kemampuan literasi anak Indonesia. Melalui dokumen CP, TP, dan ATP, guru memiliki panduan sistematis untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, dan selaras dengan semangat Merdeka Belajar.
Siswa tidak hanya diajak untuk membaca dan menulis, tetapi juga memahami makna, berpikir kritis, dan berani mengekspresikan diri. Dengan demikian, pendidikan bahasa di sekolah dasar menjadi wadah untuk menumbuhkan generasi yang cerdas, komunikatif, dan mencintai bahasa ibu mereka — Bahasa Indonesia.
