kepalasekolah.id – Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase D (Kelas 7–9 SMP): Panduan Guru Mengembangkan Kemampuan Literasi Kritis di Kurikulum Merdeka. Bahasa Indonesia Fase D mencakup kelas 7, 8, dan 9 SMP, yakni masa ketika siswa mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan reflektif. Pada jenjang ini, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, logis, kreatif, dan komunikatif melalui kegiatan berbahasa dan bersastra.
Kurikulum Merdeka menekankan bahwa Bahasa Indonesia bukan sekadar pelajaran tata bahasa atau menulis, tetapi merupakan sarana untuk bernalar dan membangun pengetahuan. Dengan demikian, siswa tidak hanya dituntut memahami teks, tetapi juga mampu menafsirkan makna, menilai kebenaran informasi, dan mengekspresikan ide dengan efektif.
Agar proses pembelajaran berjalan sistematis, guru perlu mengacu pada dokumen Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Artikel ini membahas secara lengkap ketiga komponen tersebut serta menyediakan panduan bagi guru dalam menyusun perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka.
Daftar Isi
- 1
- 2 Sebaran Fase Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka
- 3
- 4 Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase D
- 5
- 6 Capaian Pembelajaran per Elemen
- 7
- 8 Tujuan Pembelajaran (TP) Bahasa Indonesia Fase D
- 9
- 10 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase D
- 11
- 12 Strategi Guru dalam Mengembangkan TP dan ATP
- 13
- 14 Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase D
- 15
- 16 Manfaat Dokumen CP–TP–ATP bagi Guru SMP
- 17
- 18 Penutup
Sebaran Fase Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka
| Fase | Kelas / Jenjang | Fokus Pembelajaran |
|---|---|---|
| Fase A | Kelas 1–2 SD | Literasi dasar (menyimak, membaca, menulis, berbicara sederhana). |
| Fase B | Kelas 3–4 SD | Penguatan pemahaman teks naratif dan informatif. |
| Fase C | Kelas 5–6 SD | Pengembangan kemampuan berpikir kritis melalui teks faktual dan sastra sederhana. |
| Fase D | Kelas 7–9 SMP | Analisis dan interpretasi teks sastra dan nonsastra, penulisan argumentatif, serta komunikasi efektif. |
| Fase E–F | SMA/SMK | Penulisan ilmiah dan refleksi terhadap karya sastra serta fenomena sosial. |
Dengan demikian, Fase D berfungsi sebagai jembatan antara kemampuan berpikir konkret di SD dan berpikir abstrak di SMA. Siswa dilatih untuk menelaah makna teks secara mendalam dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan nyata.
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase D
Berdasarkan dokumen CP Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek, capaian pembelajaran Fase D dirumuskan sebagai berikut:
“Pada akhir Fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik mampu memahami, menafsirkan, menanggapi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai teks lisan, tulis, dan visual. Mereka mampu menulis berbagai jenis teks faktual dan fiksi dengan struktur, kaidah, dan tujuan yang sesuai, serta menunjukkan apresiasi terhadap karya sastra.”
Capaian ini menegaskan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP menekankan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), di mana siswa tidak hanya memahami isi teks, tetapi juga mengkritisi dan menghasilkan teks baru.
Capaian Pembelajaran per Elemen
1. Menyimak
Peserta didik mampu memahami dan menanggapi isi teks yang diperdengarkan, seperti pidato, wawancara, berita, atau cerita.
-
Mengidentifikasi gagasan utama dan informasi penting dari teks aural.
-
Menilai kebenaran dan relevansi informasi dari teks yang didengar.
-
Menunjukkan sikap santun dan aktif dalam proses menyimak.
Kegiatan menyimak berfungsi untuk menumbuhkan kepekaan bahasa serta kemampuan berpikir logis dan kritis terhadap informasi yang diterima.
2. Membaca dan Memirsa
Siswa diharapkan mampu:
-
Membaca teks naratif, eksposisi, dan argumentatif dengan pemahaman yang mendalam.
-
Menganalisis struktur, isi, dan gaya bahasa teks.
-
Mengevaluasi teks berdasarkan sudut pandang dan konteks sosial.
-
Menemukan nilai-nilai kehidupan dan pesan moral dalam karya sastra.
Kemampuan membaca di fase ini mengarah pada critical reading, di mana siswa membandingkan berbagai teks dan menilai validitas informasinya.
3. Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan gagasan dan informasi secara lisan dengan percaya diri dan efektif.
-
Berbicara dengan bahasa baku dan ekspresi yang sesuai situasi.
-
Mempresentasikan hasil riset kecil, opini, atau tanggapan terhadap isu tertentu.
-
Mengikuti diskusi dengan argumen yang logis dan sopan.
Kegiatan berbicara tidak hanya melatih kemampuan komunikasi, tetapi juga keterampilan berpikir sistematis dan kolaborasi.
4. Menulis
Peserta didik diharapkan dapat menulis berbagai jenis teks dengan tujuan yang jelas.
-
Menulis teks deskriptif, naratif, eksposisi, dan argumentatif.
-
Menggunakan struktur teks dan kaidah kebahasaan yang sesuai.
-
Mengorganisasi gagasan secara logis dan menggunakan sumber informasi yang valid.
-
Menulis karya sastra seperti puisi, cerpen, atau naskah drama sederhana.
Kemampuan menulis menjadi sarana utama untuk mengukur pemahaman sekaligus ekspresi diri siswa.
Tujuan Pembelajaran (TP) Bahasa Indonesia Fase D
Berdasarkan CP di atas, berikut contoh Tujuan Pembelajaran (TP) yang dapat dikembangkan guru:
-
Mengidentifikasi ide pokok, fakta, dan opini dari teks berita atau eksposisi.
-
Menyimpulkan isi teks naratif dan menilai pesan moralnya.
-
Menyusun teks eksposisi untuk menjelaskan atau meyakinkan pembaca tentang suatu topik.
-
Menulis teks argumentatif dengan struktur yang runtut dan bukti pendukung.
-
Menyampaikan pendapat dalam diskusi dengan bahasa yang santun dan rasional.
-
Membaca dan menanggapi karya sastra dengan perspektif pribadi.
-
Membuat puisi atau cerpen sederhana berdasarkan pengalaman pribadi.
-
Menyunting teks tulisan sendiri dan orang lain agar sesuai kaidah bahasa Indonesia.
-
Menilai kebenaran dan relevansi informasi dari teks digital atau media sosial.
Tujuan-tujuan tersebut membantu guru memecah capaian besar menjadi kegiatan belajar yang lebih spesifik, terukur, dan bermakna.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase D
Alur Tujuan Pembelajaran menggambarkan urutan perkembangan kemampuan siswa dari awal hingga akhir fase. Secara umum, ATP Bahasa Indonesia Fase D dapat dirancang sebagai berikut:
| Elemen | Contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) |
|---|---|
| Menyimak | 1. Menyimak berita atau teks lisan untuk menemukan ide pokok. 2. Menganalisis informasi dari teks aural. 3. Menilai relevansi dan kebenaran informasi dari sumber lisan. |
| Membaca dan Memirsa | 1. Membaca berbagai teks (naratif, eksposisi, argumentatif). 2. Menganalisis struktur dan bahasa teks. 3. Membandingkan dua teks dengan tema serupa. 4. Mengevaluasi isi dan pesan teks sastra. |
| Berbicara dan Mempresentasikan | 1. Mengemukakan pendapat secara lisan tentang isu sosial. 2. Mempresentasikan hasil penelitian kecil dengan bahasa baku. 3. Berpartisipasi dalam debat atau diskusi ilmiah sederhana. |
| Menulis | 1. Menulis teks deskriptif dan naratif dengan struktur jelas. 2. Menulis eksposisi dengan data dan argumen logis. 3. Menulis puisi atau cerita pendek dengan imajinasi pribadi. 4. Menyunting teks agar sesuai kaidah bahasa. |
Dengan alur ini, guru dapat menyusun modul ajar yang fleksibel, misalnya proyek “Menulis Artikel Pendapat” atau “Menganalisis Cerita Rakyat Nusantara”.
Strategi Guru dalam Mengembangkan TP dan ATP
Agar implementasi pembelajaran Bahasa Indonesia Fase D berjalan efektif, guru dapat menerapkan beberapa strategi berikut:
-
Gunakan pendekatan berbasis teks (text-based approach). Setiap kegiatan belajar berpusat pada teks nyata yang relevan dengan kehidupan siswa, seperti artikel berita, cerpen, atau iklan digital.
-
Dorong berpikir kritis dan reflektif. Ajak siswa membandingkan dua teks dengan sudut pandang berbeda untuk melihat bias atau nilai yang terkandung.
-
Gunakan teknologi digital. Libatkan siswa dalam proyek literasi digital seperti membuat vlog, artikel blog, atau presentasi interaktif.
-
Kembangkan pembelajaran kolaboratif. Kegiatan diskusi kelompok, debat, dan peer review dapat meningkatkan kemampuan berargumen.
-
Terapkan penilaian autentik. Asesmen tidak hanya berupa tes tulis, tetapi juga proyek, jurnal refleksi, atau portofolio karya bahasa siswa.
Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase D
Untuk mendukung penyusunan perangkat ajar, guru dapat mengunduh dokumen resmi CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase D (Kelas 7–9 SMP) yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek melalui laman resmi pusatkurikulum.kemdikbud.go.id atau platform belajar seperti Merdeka Mengajar.
📥 [Klik di sini untuk Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase D (PDF)]
Dokumen ini mencakup panduan lengkap penyusunan pembelajaran berbasis teks, contoh kegiatan belajar, serta indikator penilaian capaian peserta didik.
Manfaat Dokumen CP–TP–ATP bagi Guru SMP
-
Sebagai pedoman resmi penyusunan modul ajar. ATP membantu guru mengurutkan pembelajaran secara logis dari dasar menuju kemampuan analitis.
-
Menjamin keterpaduan antar keterampilan berbahasa. Semua elemen menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dikembangkan secara terpadu.
-
Mendorong pembelajaran kontekstual dan kritis. CP–TP–ATP memungkinkan guru memilih teks yang relevan dengan kehidupan siswa.
-
Membantu asesmen berbasis kompetensi. Guru dapat menilai perkembangan siswa berdasarkan keterampilan nyata, bukan sekadar hafalan.
Penutup
Bahasa Indonesia Fase D merupakan tonggak penting dalam pembentukan kemampuan berpikir kritis dan komunikatif peserta didik. Melalui dokumen CP, TP, dan ATP, guru memiliki panduan lengkap untuk merancang pembelajaran yang bermakna, relevan, dan menyenangkan.
Dengan pendekatan berbasis teks, siswa SMP tidak hanya belajar memahami bahasa, tetapi juga belajar berpikir dan mengekspresikan ide dengan logika yang kuat dan sikap yang santun.
Kurikulum Merdeka memberi ruang bagi guru dan siswa untuk berinovasi. Maka, dokumen CP–TP–ATP bukan sekadar panduan administratif, melainkan jembatan menuju pembelajaran literasi yang membebaskan dan membangun karakter bangsa.
