kepalasekolah.id – Capaian Pembelajaran (CP) Matematika SD/MI 2025 terbaru berdasarkan Keputusan Kepala BSKAP Nomor 046/H/KR/2025. Dunia pendidikan terus bergerak dinamis, menuntut adaptasi dan inovasi dalam setiap aspeknya. Sejalan dengan perkembangan tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) kembali mengeluarkan pedoman krusial yang akan membentuk arah pembelajaran di masa depan.
Melalui Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 046/H/KR/2025 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, kita diperkenalkan pada Capaian Pembelajaran (CP) terbaru, khususnya untuk mata pelajaran Matematika di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Dokumen ini bukan sekadar formalitas, melainkan landasan filosofis dan praktis yang mendalam mengenai bagaimana matematika seharusnya diajarkan dan dipahami oleh peserta didik. Dengan fokus pada pengembangan cara berpikir, penalaran, dan kemampuan adaptif, CP Matematika 2025 ini diharapkan mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas angka, tetapi juga memiliki keterampilan esensial untuk menghadapi tantangan abad ke-21.
Daftar Isi
A. Rasional: Mengapa Matematika Begitu Penting?
Matematika seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang rumit dan menakutkan bagi sebagian siswa. Namun, di balik stigma tersebut, matematika adalah ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir logis yang mendasari perkembangan teknologi modern dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Rasional ini dengan jelas menyatakan bahwa matematika bukan hanya tentang rumus dan angka, melainkan fondasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kontribusinya meluas ke berbagai disiplin ilmu, menjadi landasan inovasi masa kini, dan kunci untuk menemukan solusi bagi berbagai permasalahan di masa depan.
Lebih dari sekadar pemahaman teoritis, matematika berperan sebagai alat untuk membangun pemahaman, melatih cara berpikir, dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan. Ini menekankan pentingnya aplikasi praktis matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari matematika, diharapkan kemampuan murid dalam berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif akan meningkat. Kompetensi-kompetensi ini sangat vital agar murid dapat memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan ketidakpastian, dan bersifat kompetitif. Dalam era disrupsi informasi, kemampuan ini menjadi bekal yang tak ternilai harganya.
Mata pelajaran Matematika juga membekali murid dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan serta kapasitas untuk berpikir logis, kritis, dan analitis. Ini memungkinkan mereka belajar bernalar secara bertahap untuk memahami konsep, prinsip, dan solusi dalam matematika. Proses pembelajaran ini tidak hanya bersifat kognitif, tetapi juga membentuk sikap positif terhadap matematika dan menumbuhkan nilai-nilai luhur seperti kemandirian, ketekunan, ketelitian, rasionalitas, serta kreativitas.
Pada akhirnya, mata pelajaran matematika relevan dan berkontribusi dalam mewujudkan delapan dimensi profil lulusan. Secara spesifik, ia akan mengembangkan kompetensi penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, dan komunikasi murid. Hal ini menunjukkan bahwa matematika adalah jembatan menuju pembentukan karakter dan keterampilan menyeluruh yang dibutuhkan oleh setiap individu. Materi pembelajaran dikemas melalui elemen, domain, atau bidang kajian Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, serta Analisis Data dan Peluang, yang akan kita bahas lebih lanjut.
B. Tujuan: Membentuk Pembelajar Matematika yang Kompeten dan Berkarakter
Tujuan mata pelajaran Matematika dalam CP 2025 ini sangat komprehensif, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ada enam poin utama yang menjadi fokus pembekalan murid:
- Memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah matematis (pemahaman matematis dan kecakapan prosedural). Ini menekankan penguasaan konsep dasar dan kemampuan menerapkannya dalam berbagai situasi.
- Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika (penalaran dan pembuktian matematis). Poin ini mendorong kemampuan berpikir abstrak, merumuskan generalisasi, dan membuktikan kebenaran matematis.
- Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan masalah matematis). Aspek pemecahan masalah menjadi inti, mulai dari identifikasi masalah hingga interpretasi hasil.
- Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi ke dalam simbol atau model matematis (komunikasi dan representasi matematis). Kemampuan mengomunikasikan ide matematis secara efektif adalah keterampilan penting yang sering terabaikan.
- Mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan (koneksi matematis). Matematika tidak berdiri sendiri, melainkan terhubung dengan berbagai disiplin ilmu dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.
- Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi matematis). Tujuan ini menyoroti pembentukan karakter positif dan motivasi intrinsik terhadap matematika.
C. Karakteristik: Lima Elemen Konten dan Proses
Mata pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten dan lima elemen proses. Elemen konten terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami murid. Pemahaman matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal.
Berikut adalah elemen dan deskripsi elemen konten mata pelajaran Matematika:
Capaian Pembelajaran per Fase untuk SD/MI
Capaian Pembelajaran (CP) ini dibagi berdasarkan fase yang umumnya disesuaikan dengan jenjang kelas. Ini memberikan panduan yang jelas bagi guru dan orang tua mengenai target kompetensi yang harus dicapai siswa pada setiap tingkatan.
1. Fase A (Umumnya untuk Kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
Pada akhir Fase A, murid diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.1. Bilangan Murid menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100; membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, serta melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai) bilangan; melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan menggunakan benda-benda konkret yang banyaknya sampai 20; dan menunjukkan pemahaman pecahan sebagai bagian dari keseluruhan melalui konteks membagi sebuah benda atau kumpulan benda sama banyak (pecahan yang diperkenalkan adalah setengah dan seperempat).
1.2. Aljabar Murid menunjukkan pemahaman makna simbol matematika “=” dalam suatu kalimat matematika yang terkait dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 20 menggunakan gambar. Contoh: Murid dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola bukan bilangan (misalnya, gambar, warna, bunyi/suara).
1.3. Pengukuran Murid membandingkan panjang dan berat benda secara langsung, dan membandingkan durasi waktu; mengukur dan mengestimasi panjang dan berat benda menggunakan satuan tidak baku.
1.4. Geometri Murid mengenal berbagai bangun datar (segitiga, segiempat, segi banyak, lingkaran) dan bangun ruang (balok, kubus, kerucut, dan bola); melakukan komposisi (penyusunan) dan dekomposisi (penguraian) suatu bangun datar (segitiga, segiempat, dan segi banyak); dan menentukan posisi benda terhadap benda lain (kanan, kiri, depan belakang, bawah, atas).
1.5. Analisis Data dan Peluang Murid mengurutkan, menyortir, mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data dari banyak benda dengan menggunakan turus dan piktogram paling banyak 4 kategori.
2. Fase B (Umumnya untuk Kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)
Pada akhir Fase B, murid diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
2.1. Bilangan Murid memiliki pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000; membaca, menulis, membandingkan, dan mengurutkan bilangan; menentukan dan menggunakan nilai tempat; melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan cacah sampai 10.000. Murid dapat melakukan dan menyelesaikan masalah operasi bilangan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000; melakukan dan menyelesaikan masalah operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 dengan bantuan benda konkret, gambar dan simbol; mengenal kelipatan dan faktor. Murid dapat melakukan perbandingan dan pengurutan pecahan dengan pembilang satu dan antar pecahan dengan penyebut yang sama; mengenal dan dapat menerapkan pecahan senilai, memiliki intuisi pecahan dan desimal, serta dapat menentukan pecahan sebagai desimal dan persen.
2.2. Aljabar Murid menemukan nilai yang tidak diketahui dalam kalimat matematika yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100, dengan menggunakan sifat-sifat bilangan dan operasinya. Murid dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang dapat melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.
2.3. Pengukuran Murid mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku; menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m) dan antar-satuan berat (g, kg); serta mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.
2.4. Geometri Murid mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak); menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.
2.5. Analisis Data dan Peluang Murid mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).
3. Fase C (Umumnya untuk Kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A)
Pada akhir Fase C, murid diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
3.1. Bilangan Murid menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000; membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan; menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang; melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000; serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Murid dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli; mengubah pecahan menjadi berbagai bentuk pecahan lain, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma).
3.2. Aljabar Murid menemukan nilai yang belum diketahui dalam kalimat matematika yang melibatkan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan cacah sampai 1000 dengan menggunakan sifat-sifat bilangan dan operasinya. Murid dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan perkalian dan pembagian; bernalar secara proporsional untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dengan rasio satuan; menggunakan operasi perkalian dan pembagian dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang terkait dengan proporsi.
3.3. Pengukuran Murid menentukan keliling dan luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan segi banyak) serta gabungannya; menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut pada bangun datar atau yang dibentuk dari dua garis berpotongan.
3.4. Geometri Murid mengkonstruksi dan mengurai bangun ruang (kubus, balok, dan gabungannya) dan mengenali visualisasi spasial (bagian depan, atas, dan samping); membandingkan karakteristik antar bangun datar dan antar bangun ruang; serta menentukan lokasi pada peta yang menggunakan sistem berpetak.
3.5. Analisis Data dan Peluang Murid mengurutkan, membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data banyak benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk gambar, piktogram, diagram batang, dan tabel frekuensi untuk mendapatkan informasi; menentukan kejadian dengan kemungkinan yang lebih besar atau lebih kecil dalam suatu percobaan acak.
Download lengkap CP Resmi tahun 2025
Kesimpulan dan Implikasi
Capaian Pembelajaran Matematika 2025 untuk SD/MI yang tertuang dalam Keputusan Kepala BSKAP Nomor 046/H/KR/2025 ini merupakan langkah maju dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan penekanan pada penalaran logis, pemecahan masalah, dan aplikasi dalam kehidupan nyata, CP ini tidak hanya bertujuan mencetak siswa yang mahir berhitung, tetapi juga individu yang adaptif, kritis, dan kreatif.
Bagi para pendidik, pemahaman mendalam terhadap dokumen ini menjadi kunci. Guru-guru diharapkan dapat mengimplementasikan CP ini dengan pendekatan yang inovatif, menjadikan matematika lebih menarik dan relevan bagi siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang beragam, media yang interaktif, dan penekanan pada pengalaman langsung akan sangat membantu siswa mencapai capaian yang diharapkan.
Orang tua juga memiliki peran penting dalam mendukung proses pembelajaran ini. Dengan memahami target capaian, orang tua dapat memberikan stimulasi dan dukungan yang tepat di rumah, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, dan menjalin komunikasi aktif dengan pihak sekolah.
Secara keseluruhan, CP Matematika 2025 ini adalah fondasi yang kokoh untuk membangun masa depan pendidikan yang lebih cerah, di mana matematika bukan lagi sekadar mata pelajaran, tetapi alat penting untuk membentuk generasi penerus yang siap menghadapi kompleksitas dunia modern. Bagaimana Anda melihat potensi implementasi CP Matematika terbaru ini di sekolah-sekolah?