Download CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase F kelas 11-12 SMASMK

Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase F (Kelas 11–12 SMA/SMK): Panduan Lengkap Guru Mengembangkan Literasi Akademik dan Sastra Tingkat Lanjut pada Kurikulum Merdeka

kepalasekolah.id – Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase F (Kelas 11–12 SMA/SMK): Panduan Lengkap Guru Mengembangkan Literasi Akademik dan Sastra Tingkat Lanjut pada Kurikulum Merdeka. Bahasa Indonesia Fase F merupakan fase tertinggi dalam Kurikulum Merdeka untuk jenjang SMA/SMK, mencakup siswa kelas 11 dan 12. Pada tahap ini, pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lagi berfokus pada pemahaman teks dasar atau pembentukan kemampuan literasi awal, melainkan pada penguasaan literasi akademik tingkat lanjut, analisis wacana mendalam, penulisan ilmiah, retorika, dan apresiasi sastra modern maupun kontemporer.

Dalam fase ini, peserta didik diarahkan untuk menjadi pembaca kritis, penulis argumentatif yang matang, pembicara yang mampu menyampaikan gagasan kompleks dengan struktur retorika yang baik, serta penikmat karya sastra yang memiliki kemampuan interpretasi mendalam. Kompetensi ini menjadi fondasi kebutuhan siswa menghadapi perguruan tinggi, dunia kerja, maupun kehidupan bermasyarakat yang penuh tantangan komunikasi serta banjir informasi digital.

Untuk memastikan pembelajaran yang sistematis dan terarah, guru perlu memahami Capaian Pembelajaran (CP), serta menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) sesuai panduan Kemendikbudristek. Artikel ini menyajikan uraian lengkap CP–TP–ATP Bahasa Indonesia Fase F, dilengkapi strategi implementasi pembelajaran serta tautan unduhan dokumen resmi.

Sebaran Fase Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka

Agar guru memahami posisi Fase F dalam keseluruhan perkembangan literasi peserta didik, berikut sebaran fase dari jenjang SD hingga SMA/SMK:

Fase Kelas/Jenjang Fokus Pembelajaran
Fase A Kelas 1–2 SD Literasi dasar: menyimak, membaca, menulis sederhana.
Fase B Kelas 3–4 SD Penguatan pemahaman teks faktual dan naratif.
Fase C Kelas 5–6 SD Kritis awal: analisis sebab-akibat, pengembangan teks informatif.
Fase D Kelas 7–9 SMP Analisis teks sastra dan non-sastra, argumentasi dasar.
Fase E Kelas 10 SMA/SMK Literasi kritis, analisis teks kompleks, penulisan akademik awal.
Fase F Kelas 11–12 SMA/SMK Literasi akademik lanjut, retorika, argumentasi kompleks, esai ilmiah, kritik sastra, analisis wacana.

Fase F menuntut siswa menjadi komunikator yang matang dan pemikir yang reflektif.

Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase F

Berdasarkan dokumen resmi Kurikulum Merdeka, CP Bahasa Indonesia Fase F dapat dirangkum sebagai berikut:

“Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menganalisis, mengevaluasi, dan menghasilkan teks lisan, tulis, dan multimodal yang kompleks dan beragam sesuai tujuan komunikatif dan norma budaya. Peserta didik mampu menghasilkan teks akademik dan kreatif yang menunjukkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan reflektif. Peserta didik mampu menilai konteks sosial, nilai moral, dan sudut pandang dalam berbagai teks sastra dan non-sastra.”

Dengan demikian, pembelajaran pada fase ini mencakup empat pilar utama:

  1. Critical reading

  2. Critical writing

  3. Advanced reasoning

  4. Interpretative literary appreciation

Capaian Pembelajaran per Elemen

1. Menyimak

Pada fase ini, kemampuan menyimak diarahkan pada analisis wacana lisan tingkat lanjut, meliputi:

  • Mengidentifikasi struktur retorika dalam pidato, ceramah, debat, atau presentasi ilmiah.

  • Menganalisis pola argumentasi, bukti, bias, dan strategi persuasif.

  • Mengevaluasi kredibilitas sumber lisan dan kualitas argumen.

  • Memberikan tanggapan kritis terhadap presentasi, diskusi panel, atau podcast edukatif.

Siswa tidak hanya mendengar, tetapi menganalisis dan mengevaluasi dengan kerangka berpikir kritis.

2. Membaca dan Memirsa

Kemampuan membaca di Fase F adalah membaca mendalam (deep reading) dan membaca kritis (critical reading):

  • Menganalisis teks akademik, opini, artikel ilmiah populer, laporan penelitian, dan editorial.

  • Mengevaluasi kekuatan argumen, keakuratan data, dan validitas sumber.

  • Membandingkan berbagai teks dengan perspektif berbeda (interteks, konteks, dan subteks).

  • Mengkaji karya sastra modern dan kontemporer dengan pendekatan analitis.

  • Mengidentifikasi ideologi, bias, dan pesan tersirat dalam teks multimodal (video, infografis, film pendek).

Kemampuan ini sangat dibutuhkan untuk perguruan tinggi.

3. Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik diharapkan mampu:

  • Menyampaikan argumentasi kompleks melalui presentasi ilmiah, seminar kecil, atau diskusi kritis.

  • Menggunakan struktur retorika yang kuat, bahasa baku, dan elaborasi yang logis.

  • Berpartisipasi dalam debat akademik dengan argumen berbasis data.

  • Menggunakan media presentasi digital (slide, poster ilmiah, video) secara efektif.

Fokus elemen ini adalah kemampuan berbicara sebagai alat membangun pemikiran.

4. Menulis

Ini adalah elemen terpenting Fase F. Peserta didik harus mampu:

  • Menulis teks akademik: esai argumentatif, laporan penelitian sederhana, makalah, tinjauan pustaka dasar.

  • Menulis teks informatf kompleks: editorial, artikel ilmiah populer, artikel opini.

  • Menulis karya sastra: cerpen modern, puisi bebas, naskah drama, monolog kreatif.

  • Menggunakan sumber dengan sitasi, parafrase, dan ringkasan kritis.

  • Mengorganisasi gagasan secara sistematis (pendahuluan–pembahasan–simpulan).

  • Menggunakan bahasa baku, kohesi–koherensi, dan struktur wacana yang baik.

Menulis adalah alat untuk mengukur kedewasaan berpikir siswa.

Tujuan Pembelajaran (TP) Bahasa Indonesia Fase F

Berikut TP komprehensif yang dapat dikembangkan guru:

  1. Menganalisis teks opini atau editorial dengan menilai kekuatan argumen dan keakuratan data.

  2. Mengevaluasi bias, sudut pandang, dan ideologi dalam teks akademik dan media digital.

  3. Membandingkan dua teks berbeda dengan tema sama menggunakan analisis kritis.

  4. Menyusun esai argumentatif dengan data, kutipan, dan referensi yang kredibel.

  5. Menghasilkan makalah atau laporan penelitian sederhana berdasarkan observasi atau sumber literatur.

  6. Menyajikan presentasi ilmiah dengan struktur yang logis dan persuasif.

  7. Menulis cerpen atau puisi yang menunjukkan kedalaman emosi dan kreativitas.

  8. Mengkaji karya sastra melalui analisis tokoh, tema, gaya bahasa, dan sudut pandang.

  9. Menggunakan teknik sitasi yang benar dalam penulisan akademik.

  10. Menyunting teks ilmiah agar sesuai kaidah bahasa dan etika akademik.

TP dapat disesuaikan dengan konteks sekolah dan kemampuan siswa.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase F

Berikut alur pembelajaran yang terstruktur dan dapat diterjemahkan langsung menjadi modul ajar:

Elemen Menyimak

  1. Mengidentifikasi struktur pidato atau presentasi ilmiah.

  2. Menganalisis argumentasi dalam teks lisan.

  3. Mengevaluasi kredibilitas sumber dan pola retorika.

  4. Memberikan tanggapan kritis secara lisan.

Elemen Membaca dan Memirsa

  1. Membaca teks akademik dan opini secara analitis.

  2. Mencermati data, bukti, dan argumen.

  3. Membandingkan teks dengan sudut pandang berbeda.

  4. Mengkaji karya sastra secara mendalam.

  5. Mengevaluasi teks multimodal.

Elemen Berbicara dan Mempresentasikan

  1. Mengemukakan pendapat secara logis dalam diskusi.

  2. Menyusun presentasi ilmiah dengan format profesional.

  3. Menyampaikan pidato atau presentasi berbasis riset kecil.

  4. Berdebat dengan argumentasi kuat dan data pendukung.

Elemen Menulis

  1. Menulis esai eksposisi dan argumentasi.

  2. Menulis artikel ilmiah populer atau opini publik.

  3. Menulis laporan penelitian sederhana.

  4. Menulis cerpen, puisi modern, atau drama pendek.

  5. Melakukan penyuntingan berbasis kaidah ilmiah.

ATP dapat dipetakan ke semester atau tema pembelajaran.

Strategi Guru dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Fase F

1. Gunakan teks otentik tingkat lanjut

Termasuk artikel jurnal populer, opini editorial, dan laporan penelitian.

2. Terapkan pendekatan Project Based Learning

Misalnya proyek menulis makalah mini atau membuat antologi cerpen.

3. Gunakan metode debat ilmiah

Melatih argumen kuat, logika, dan kecakapan komunikasi.

4. Kembangkan literasi digital

Menganalisis hoaks, manipulasi data, framing media, dan propaganda modern.

5. Gunakan asesmen autentik

Seperti:

  • portofolio tulisan,

  • presentasi ilmiah,

  • kritik sastra,

  • makalah pendek.

Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase F

Guru dapat mengunduh dokumen resmi dari:

📥 [Dokumen CP Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka – Fase F (PDF)]

Manfaat Dokumen CP–TP–ATP bagi Guru SMA/SMK

  • Menjadi pedoman akademik resmi yang sesuai standar nasional.

  • Memudahkan guru merancang modul ajar berbasis teks dan proyek.

  • Membantu guru mengembangkan literasi tingkat tinggi untuk persiapan kuliah.

  • Meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan menulis ilmiah.

  • Memastikan pembelajaran memiliki arah, tahapan, dan keluaran yang terukur.

Penutup

Bahasa Indonesia Fase F merupakan fase puncak literasi dalam Kurikulum Merdeka. Siswa tidak hanya belajar memahami teks, tetapi juga menganalisis, mengevaluasi, dan menghasilkan teks dengan kualitas akademik dan estetika yang tinggi.

Melalui penerapan CP–TP–ATP secara konsisten, guru dapat menciptakan pembelajaran Bahasa Indonesia yang relevan, kontekstual, dan mendorong perkembangan intelektual siswa. Kemampuan literasi yang dikembangkan di fase ini menjadi bekal penting untuk menghadapi pendidikan tinggi, dunia profesional, serta dinamika sosial di era modern.

Scroll to Top