Download Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PENDIDIKAN PANCASILA Kelas 6 Bab 6

Download Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 6: Provinsiku Bagian dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

kepalasekolah.id – Download Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 6: Provinsiku Bagian dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mengenal Indonesia tidak cukup hanya dari buku, tetapi juga dengan menjelajahi, merasakan, dan memahami keindahan setiap provinsi yang menyusunnya. Hal inilah yang menjadi inti dari Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 6: Provinsiku Bagian dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Modul ini disusun berdasarkan arah Kurikulum Merdeka 2025 yang menekankan pada pembelajaran mendalam (Deep Learning) berbasis pengalaman nyata dan proyek kolaboratif.

Bab ini menjadi momen penting untuk membangun kesadaran siswa bahwa mereka adalah bagian dari bangsa besar bernama Indonesia. Melalui kegiatan eksploratif seperti menyusun puzzle peta Indonesia, melakukan riset mini, dan membuat proyek kreatif, peserta didik belajar memahami konsep NKRI dengan cara yang menyenangkan dan penuh makna.

Mengenal NKRI dari Provinsinya Sendiri

Salah satu tujuan utama dari bab ini adalah membantu peserta didik memahami bahwa setiap provinsi memiliki peran penting dalam membentuk Indonesia yang utuh. Siswa diajak untuk mengenali karakteristik provinsi tempat tinggalnya — mulai dari geografi, pemerintahan, hingga budaya khasnya — serta mengaitkannya dengan rasa bangga sebagai warga negara Indonesia.

Modul ini memadukan unsur Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga melibatkan aspek afektif dan psikomotorik. Siswa menulis, menggambar, meneliti, sekaligus berdiskusi dan mempresentasikan hasil temuannya.

Pendekatan Deep Learning dan Pembelajaran Kontekstual

Pendekatan Deep Learning diterapkan dalam seluruh kegiatan melalui pengalaman belajar yang bertahap dan reflektif. Peserta didik tidak hanya mengingat fakta, tetapi menemukan makna di balik informasi yang mereka peroleh.

Modul ini juga menggunakan model Project-Based Learning dan Inquiry-Based Learning, di mana siswa diajak untuk meneliti dan memecahkan masalah sederhana tentang daerah mereka. Pembelajaran ini memperkuat tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila: bernalar kritis, berkebinekaan global, dan mandiri.

Melalui kegiatan yang menantang dan menyenangkan, siswa membangun kesadaran bahwa mencintai daerah asal sama pentingnya dengan mencintai Indonesia secara keseluruhan.

Blok 1: Memetakan Indonesia, Menemukan Daerahku

Pertemuan 1 – Menyusun Puzzle Raksasa Indonesia

Pertemuan pertama dimulai dengan kegiatan yang menggugah semangat kebersamaan: Menyusun Puzzle Raksasa Indonesia. Guru membawa potongan peta Indonesia yang telah dibagi per pulau besar. Setiap kelompok siswa bertugas menyusun potongan peta tersebut menjadi satu kesatuan utuh di lantai kelas.

Setelah peta tersusun sempurna, siswa menandai provinsi tempat tinggal mereka dengan stiker warna-warni. Guru lalu bertanya, “Apakah provinsi kita akan tetap utuh jika terpisah dari provinsi lain?” Dari pertanyaan reflektif itu, anak-anak memahami bahwa Indonesia menjadi kuat karena semua provinsinya bersatu.

Kegiatan ini ditutup dengan menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”, menegaskan bahwa seluruh wilayah Nusantara adalah bagian dari satu kesatuan: Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pertemuan 2 – Ekspedisi Mini: Menjadi Detektif Provinsiku

Pertemuan kedua menghadirkan pengalaman belajar yang interaktif dan berbasis riset. Siswa berperan sebagai Detektif Provinsi yang ditugaskan untuk mengumpulkan informasi tentang daerah tempat tinggal mereka.

Kelas disulap menjadi pameran mini dengan empat pos informasi:

  1. Pemerintahan: nama provinsi, ibu kota, dan nama gubernur.

  2. Geografi dan Alam: letak, potensi alam, dan bentang wilayah.

  3. Budaya: pakaian adat, rumah tradisional, dan tarian khas.

  4. Kuliner dan Produk Unggulan: makanan khas dan oleh-oleh daerah.

Siswa bergerak dari satu pos ke pos lain, mencatat data ke dalam Buku Catatan Detektif. Aktivitas ini menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemandirian. Mereka tidak hanya belajar tentang fakta, tetapi juga belajar bagaimana cara belajar—sebuah keterampilan penting dalam pendidikan abad ke-21.

Blok 2: Berkreasi dan Berbagi Cerita

Pertemuan 3 – Proyek Kreatif: Kartu Pos dari Provinsiku

Setelah menyelesaikan riset mini, siswa beralih ke kegiatan kreatif. Mereka membuat Kartu Pos Raksasa yang menggambarkan keindahan dan keunikan provinsinya. Di sisi depan, siswa menggambar objek khas seperti gunung, pantai, rumah adat, atau makanan tradisional. Di sisi belakang, mereka menulis surat pendek kepada “Sahabat di Seluruh Indonesia,” menceritakan keindahan provinsi mereka.

Kegiatan ini mengasah keterampilan literasi, imajinasi, dan kebanggaan terhadap daerah asal. Guru memberi ruang bagi kreativitas siswa tanpa batas: beberapa kelompok menggambar Tugu Jogja, Gunung Rinjani, Danau Toba, hingga Tari Saman.

Melalui proses ini, anak-anak belajar bahwa setiap daerah memiliki keindahan dan keunikan yang patut dihargai.

Pertemuan 4 – Pameran “Jendela Provinsiku”

Pertemuan terakhir menjadi puncak dari seluruh kegiatan pembelajaran. Siswa menyiapkan ruang kelas sebagai galeri pameran bertajuk “Jendela Provinsiku.” Setiap kelompok menjadi pemandu pameran yang menjelaskan karya mereka kepada teman-teman lain.

Suasana kelas berubah menjadi miniatur Indonesia yang penuh warna dan kebanggaan. Anak-anak berkeliling, mendengarkan penjelasan teman-teman dari kelompok lain, serta menuliskan hal-hal baru yang mereka pelajari.

Guru menutup kegiatan dengan refleksi: “Setelah melihat semua provinsi, apa yang membuat kalian bangga menjadi anak Indonesia?”
Siswa menjawab dengan antusias bahwa perbedaan bukan penghalang, tetapi justru membuat Indonesia indah dan kaya.

Asesmen dan Refleksi

Penilaian dalam modul ini dilakukan secara autentik dan menilai tiga aspek utama: pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

  • Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal untuk memetakan pengetahuan awal siswa tentang provinsi dan letak geografisnya.

  • Asesmen Formatif: dilakukan selama kegiatan seperti puzzle dan ekspedisi mini untuk menilai keaktifan, kerja sama, dan kemampuan berpikir kritis.

  • Asesmen Sumatif: berupa penilaian produk dan presentasi Kartu Pos Raksasa serta kemampuan menjelaskan hasil riset.

Refleksi dilakukan di dua tingkat:

  • Refleksi Siswa: menuliskan hal baru yang mereka pelajari tentang provinsinya dan rasa bangga sebagai bagian dari NKRI.

  • Refleksi Guru: mengevaluasi keberhasilan kegiatan dalam menumbuhkan semangat cinta tanah air dan memperbaiki strategi pembelajaran di masa depan.

Pengayaan dan Remedial yang Inklusif

Untuk siswa yang cepat memahami, guru menugaskan pembuatan “Peta Pariwisata Provinsi” yang menampilkan 3–4 lokasi wisata unggulan dengan deskripsi singkat.
Sedangkan bagi siswa yang masih kesulitan mengenal ciri khas daerahnya, guru menyediakan kartu bergambar (gubernur, rumah adat, makanan khas) sebagai media bimbingan tambahan.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka tidak hanya menghargai hasil belajar, tetapi juga menghargai proses belajar setiap anak dengan keunikan dan kecepatannya masing-masing.

Profil Pelajar Pancasila dalam Modul Ini

Melalui Bab 6, beberapa dimensi Profil Pelajar Pancasila dikembangkan secara nyata:

  • Berkebinekaan Global: mengenal dan menghargai keragaman budaya antarprovinsi.

  • Bernalar Kritis: menganalisis informasi dari peta dan sumber lokal.

  • Mandiri: melakukan riset sederhana dan menyelesaikan proyek kelompok.

  • Gotong Royong: bekerja sama menyusun puzzle dan membuat karya bersama.

Anak-anak tidak hanya menjadi pelajar yang tahu tentang Indonesia, tetapi juga menjadi pelajar yang mencintai Indonesia.

Kesimpulan: Provinsiku, Indonesiaku

Melalui Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 6, pembelajaran tentang NKRI menjadi lebih dari sekadar hafalan geografi. Ia menjadi perjalanan rasa, pengetahuan, dan kebanggaan.

Siswa belajar bahwa setiap provinsi adalah potongan puzzle yang saling melengkapi, dan Indonesia baru menjadi indah bila semuanya bersatu. Dengan kegiatan yang menyenangkan, kolaboratif, dan reflektif, modul ini menanamkan kesadaran kebangsaan sejak dini — bahwa mencintai provinsi berarti mencintai Indonesia.

Download Modul Pembelajaran Mendalam

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 1

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 2

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 3

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 4

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 5

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 6

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 7

Scroll to Top