kepalasekolah.id – Hari TNI: Sejarah, Perubahan Nama, dan Makna Peringatannya
Sejarah Awal: BKR dan Transformasi ke TKR
Sejarah Tentara Nasional Indonesia bermula dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 22 Agustus 1945, sebagai upaya awal menciptakan kekuatan keamanan setelah kemerdekaan Indonesia. BKR dibentuk oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) agar ada kekuatan rakyat yang terorganisir.
Namun BKR bukanlah militer dalam arti formal. Karena kebutuhan mempertahankan kemerdekaan dan menghadapi ancaman kekuatan luar maupun dalam negeri, pada 5 Oktober 1945, BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Tanggal ini kemudian dijadikan tonggak lahirnya institusi militer bangsa.
Dari TKR ke TRI, lalu ke TNI
Setelah menjadi TKR, institusi militer Indonesia mengalami beberapa transformasi nama:
-
Pada 29 Januari 1946, TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), untuk menyesuaikan struktur organisasi militer yang lebih formal dan mengintegrasikan laskar-laskar perjuangan rakyat ke dalam struktur militer nasional.
-
Kemudian pada 3 Juni 1947, Presiden Soekarno secara resmi mengesahkan perubahan TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Transformasi ini bertujuan untuk mempersatukan semua kekuatan bersenjata (TRI dan laskar perjuangan rakyat) dalam satu institusi militer yang sah.
Mengapa 5 Oktober Diambil Sebagai Hari TNI?
Tanggal 5 Oktober dipilih karena itulah hari di mana organisasi militer nasional yang pertama (TKR) resmi diumumkan. Meskipun BKR sudah ada sebelumnya, TKR dianggap sebagai angkatan perang formal pertama Republik Indonesia.
Itulah sebabnya, setiap 5 Oktober bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun TNI, dengan upacara, parade militer, dan kegiatan sosial di berbagai daerah.
Perubahan Nama dan Organisasi TNI dari Waktu ke Waktu
-
BKR → TKR : Organisasi awal rakyat bersenjata → tentara keamanan rakyat.
-
TKR → TRI : Penyempurnaan struktur dan integrasi laskar perjuangan ke dalam militer formal.
-
TRI → TNI : Penyatuan dan pendekatan organisasi militer nasional yang lebih profesional.
-
ABRI : Pada tahun 1962, TNI bersama Kepolisian digabung menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sebagai upaya efisiensi dan konsolidasi kekuatan negara.
-
Pisah TNI dan Polri : Setelah era reformasi, pada 1 April 1999, TNI dan POLRI secara resmi dipisahkan sehingga ABRI dikembalikan menjadi TNI sebagai institusi militer saja.
Makna dan Fungsi Peringatan Hari TNI
Peringatan Hari TNI bukan sekadar seremonial. Ia mengandung banyak makna penting:
-
Mengenang pengorbanan prajurit dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
-
Menguatkan hubungan antara TNI dan masyarakat — bahwa TNI bukan hanya institusi militer, tetapi bagian dari bangsa yang melindungi rakyat.
-
Menumbuhkan semangat nasionalisme, kedisiplinan, serta tanggung jawab terhadap keamanan negara.
-
Menjadi momentum refleksi bahwa keamanan dan pertahanan negara adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya militer saja.
Penutup
Hari TNI 5 Oktober mengingatkan kita bahwa institusi militer Indonesia memiliki akar yang dalam dalam sejarah perjuangan bangsa. Dari BKR sebagai cikal bakal, hingga menjadi TNI yang modern — transformasi ini merefleksikan perjalanan bangsa yang berjuang mempertahankan kemerdekaan dan membangun kedaulatan. Dengan mengenang sejarah ini, generasi muda diharapkan memiliki kesadaran bahwa mempertahankan negara memerlukan komitmen dan tanggung jawab bersama.
Sumber-sumber Referensi
-
Kompas.com — Sejarah HUT Tentara Nasional Indonesia Kompas
-
ANTARA News — Hari TNI dan sejarahnya Antara News
-
Kompas.com — Sejarah TNI dari BKR hingga TNI Kompas
-
Detik.com — Hari Tentara Nasional Indonesia 5 Oktober: Sejarah & Tema 2023 detikcom
-
Detik.com — Sejarah HUT TNI diperingati 5 Oktober detikcom
-
Wikipedia — Indonesian National Armed Forces Day Wikipedia
-
Wikipedia — People’s Security Army (TKR) Wikipedia