Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 3: Taman Nasional dan Situs Warisan Dunia

Fokus Pembelajaran: Menanamkan Cinta Alam dan Literasi Lingkungan

Melalui modul ini, peserta didik tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kekayaan alam Indonesia. Tema konservasi dibingkai dalam kegiatan membaca legenda, menganalisis teks catatan perjalanan, memahami grafik data wisata, dan menulis laporan hasil pengamatan.

Pembelajaran ini melibatkan Deep Learning yang menekankan tiga aspek utama: pembelajaran bermakna (Meaningful), menyenangkan (Joyful), dan penuh kesadaran (Mindful). Peserta didik diajak memahami pesan moral dari legenda, menyadari pentingnya konservasi, serta mengaitkan isi teks dengan kehidupan nyata di sekitar mereka.

Desain Pembelajaran dan Capaian

Modul ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan literasi fungsional sekaligus karakter siswa. Capaian pembelajaran Bab 3 mencakup kemampuan menganalisis teks legenda, membedakan fakta dan opini, memahami kaidah kebahasaan (kalimat langsung dan tidak langsung), membaca grafik, serta menulis laporan pengamatan.

Pembelajaran terintegrasi dengan disiplin ilmu lain seperti IPA (ekosistem dan konservasi), IPS (sejarah dan geografi), serta Matematika (interpretasi grafik). Hal ini menciptakan pengalaman belajar yang kontekstual dan lintas bidang.

Pendekatan dan Metode: Discovery Learning dan CTL

Untuk mendukung eksplorasi aktif siswa, guru menggunakan model Discovery Learning dan Contextual Teaching and Learning (CTL). Melalui kegiatan analisis, permainan kartu memori, dan diskusi kelompok, siswa menemukan sendiri makna dan informasi dari materi yang dipelajari.

Pendekatan ini memperkuat kemampuan bernalar kritis dan kreatif. Misalnya, pada kegiatan membaca grafik tentang jumlah wisatawan di Labuan Bajo, siswa diminta menuliskan kalimat informatif berdasarkan data visual yang mereka amati.

Rangkaian Kegiatan Pembelajaran

Bab ini berlangsung selama enam minggu, terbagi dalam tiga blok pembelajaran:

• Blok 1: Legenda, Fakta, dan Opini – siswa mengenal legenda “Putri Komodo”, belajar membedakan fakta dan opini, serta berdiskusi tentang nilai moral dan keindahan alam.
• Blok 2: Menganalisis Bahasa dan Data – siswa berlatih mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung, memahami struktur bahasa, dan membaca grafik wisata dengan akurat.
• Blok 3: Menjadi Peneliti Cilik – siswa menulis laporan hasil pengamatan, melakukan tur virtual ke museum atau taman nasional, dan menciptakan proyek kreatif seperti memberi nama bayi orang utan.

Kegiatan ini menumbuhkan empati terhadap alam, mengasah kemampuan menulis, serta menumbuhkan kebanggaan terhadap kekayaan budaya dan hayati Indonesia.

Asesmen dan Evaluasi

Penilaian dalam modul ini mencakup tiga bentuk utama:

1. Asesmen Awal: Diskusi untuk mengidentifikasi pengetahuan awal siswa tentang taman nasional dan situs sejarah.
2. Asesmen Formatif: Observasi keaktifan siswa, penilaian kinerja dalam menganalisis grafik, dan produk berupa laporan hasil pengamatan.
3. Asesmen Sumatif: Ujian akhir bab untuk mengukur pemahaman keseluruhan terhadap materi.

Program pengayaan dan remedial juga disediakan. Peserta didik yang cepat memahami materi dapat membuat infografik baru atau menulis legenda daerah versi mereka sendiri. Sementara siswa yang memerlukan bantuan akan dibimbing membaca grafik sederhana dan menyusun laporan dengan panduan langkah demi langkah.

Dimensi Profil Pelajar Pancasila

Refleksi: Belajar dari Alam dan Budaya

Bab ini diakhiri dengan refleksi yang menumbuhkan kesadaran diri dan cinta lingkungan. Peserta didik diminta menjawab pertanyaan seperti “Bagaimana caraku menjaga kelestarian taman nasional?” atau “Apa hikmah dari legenda yang aku pelajari?”. Guru juga melakukan refleksi profesional terhadap efektivitas pembelajaran untuk peningkatan mutu di bab selanjutnya.

Kesimpulan

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 3 Tahun 2025/2026 bukan sekadar pengajaran bahasa, tetapi juga sarana pembentukan karakter cinta lingkungan dan kebanggaan budaya. Dengan pendekatan Deep Learning dan Discovery Learning, siswa diajak berpikir kritis, berkreasi, dan berempati terhadap alam serta warisan sejarah bangsa.

Pembelajaran ini menjadi cerminan bahwa Kurikulum Merdeka tidak hanya menekankan akademik, melainkan juga penguatan nilai moral dan kemanusiaan. Melalui teks, data, dan pengalaman langsung, siswa menjadi pelajar yang bijak, peduli, dan siap berkontribusi bagi bumi dan bangsanya.