Capaian Pembelajaran PAUD 2025, Terbaru !!

Capaian Pembelajaran PAUD 2025, Terbaru !!

kepalasekolah.id –  Capaian Pembelajaran ( CP ) PAUD 2025 terbaru. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran krusial dalam membangun dasar-dasar kemampuan belajar sepanjang hayat bagi setiap anak Indonesia. Dalam Kurikulum Nasional terbaru, Capaian Pembelajaran (CP) PAUD yang juga disebut fase fondasi dirumuskan secara mendalam, tidak hanya sebagai target belajar, tetapi juga sebagai panduan arah perkembangan karakter, keterampilan, serta nilai-nilai kebangsaan sejak dini.

Mengenal Capaian Pembelajaran PAUD

Capaian Pembelajaran PAUD disusun dengan mengacu pada sejumlah rasional penting. Pertama, CP PAUD mencerminkan delapan dimensi Profil Pelajar Pancasila serta Standar Kompetensi Lulusan untuk Anak Usia Dini. Keduanya menjadi fondasi awal sebelum anak melanjutkan ke jenjang pendidikan dasar. Rumusan CP bersifat fleksibel agar satuan PAUD di seluruh Indonesia dapat menyesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, hingga ekonomi setempat. Fleksibilitas inilah yang menjadi ciri khas Kurikulum Nasional: memberikan ruang kemerdekaan belajar.

Selain itu, CP PAUD tidak membatasi pencapaian per usia. Hal ini dilandasi pendekatan konstruktivistik yang menganggap anak sebagai individu aktif, yang membangun pengetahuan dari pengalaman dan lingkungan. Karena laju perkembangan setiap anak beragam, CP fase fondasi tidak dibatasi label usia, melainkan difokuskan pada hasil belajar akhir selama anak berpartisipasi di PAUD.

Transisi PAUD ke SD

Dalam praktiknya, CP fase fondasi juga dirancang mendukung transisi mulus dari PAUD ke Sekolah Dasar. Ada enam kemampuan fondasi yang wajib dibangun:

  1. Pengenalan nilai agama dan budi pekerti.

  2. Kematangan emosi untuk beraktivitas di lingkungan belajar.

  3. Keterampilan sosial dan bahasa.

  4. Pemaknaan belajar yang positif.

  5. Keterampilan motorik dan perawatan diri.

  6. Kematangan kognitif: dasar literasi, numerasi, dan pengetahuan cara kerja dunia.

Semua ini menjadi bekal kesiapan bersekolah. Bagi anak yang belum berkesempatan belajar di PAUD, pembangunan kemampuan fondasi dapat terus dilanjutkan di jenjang pendidikan dasar. Prinsipnya, tidak ada kata terlambat.

Hal ini sejalan dengan kajian global, termasuk laporan UNESCO dan penelitian Shonkoff et al. (2016), yang menegaskan masa anak usia dini adalah periode emas (0-8 tahun) untuk menanamkan dasar kemampuan belajar.

Kesalahpahaman tentang Calistung

Dalam praktik di lapangan, masih banyak orang tua dan guru yang beranggapan calistung (baca, tulis, hitung) adalah satu-satunya indikator keberhasilan belajar PAUD. Padahal, literasi jauh lebih luas. Literasi mencakup kemampuan bertutur, kosakata, kesadaran fonemik, hingga kesadaran cetak. Demikian pula numerasi, sains, teknologi, rekayasa, hingga seni yang semuanya harus diperkenalkan dengan cara menyenangkan, kontekstual, dan penuh eksplorasi.

Advokasi: Bermain Adalah Belajar

Konsep bermain adalah belajar menjadi pondasi utama pembelajaran PAUD. Anak belajar paling efektif melalui bermain. Itulah kenapa PAUD tidak hanya tempat anak “menitip bermain”, tetapi benar-benar mengembangkan proses belajar sesuai tahap perkembangannya.

Kurikulum PAUD secara tegas menyerukan bahwa bermain dan belajar adalah satu kesatuan. Pandangan ini diperkuat Wallerstedt & Pramling (Plye & Daniels, 2017), serta Gardner (2012) yang menekankan pentingnya motivasi intrinsik anak melalui aktivitas bermain.

Dengan demikian, CP fase fondasi juga menjadi advokasi: PAUD adalah ruang belajar serius yang esensial untuk menyiapkan generasi emas.

Dasar Perumusan Elemen CP PAUD

Rumusan CP fase fondasi berlandaskan enam aspek perkembangan anak:

  1. Nilai agama & akhlak mulia.

  2. Nilai Pancasila.

  3. Fisik motorik.

  4. Kognitif.

  5. Bahasa.

  6. Sosial emosional.

Semua terangkum ke dalam tiga elemen utama: Nilai Agama & Budi Pekerti, Jati Diri, serta Dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni.

1. Nilai Agama & Budi Pekerti

Elemen ini mendidik anak agar mengenal Tuhan Yang Maha Esa, mempraktikkan ajaran agama sesuai kepercayaan, memiliki akhlak mulia melalui sikap kasih sayang, jujur, adil, dan bertanggung jawab. Anak diajak menghargai sesama, perbedaan, dan lingkungan sekitar sebagai ciptaan Tuhan.

Rasa syukur pun ditanamkan, diwujudkan dengan kebiasaan menjaga kebersihan, kesehatan, dan keselamatan diri.

2. Jati Diri

Anak usia dini diajak mengenali identitas dirinya: gender, agama, sosial budaya. Mereka menyadari bahwa diri mereka bagian dari keluarga, warga negara, bahkan warga dunia. Kesadaran identitas ini membangun rasa percaya diri, kemampuan sosial emosional, serta kebiasaan merawat diri.

Salah satu ciri pentingnya adalah kemampuan mengelola emosi, menjalin hubungan sosial yang sehat, serta kemampuan motorik (kasar, halus, taktil) untuk menunjang kemandirian.

3. Dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, & Seni

Elemen ini menyiapkan pondasi akademik. Literasi bukan hanya baca tulis, tetapi kemampuan bertutur, membangun kosakata, memahami pesan, hingga kesadaran fonemik. Matematika dikenalkan dengan pola, bilangan, bentuk, dan pengukuran sederhana. Sains membantu anak memahami hubungan sebab-akibat, fenomena alam, dan pemecahan masalah sehari-hari.

Teknologi dan rekayasa diajarkan lewat pengenalan benda buatan, fungsi, cara pakai aman, serta ide kreatif merancang solusi. Sementara itu, seni mengajak anak mengeksplorasi imajinasi, mengekspresikan, dan mengapresiasi karya.

Tujuan Utama CP PAUD

Tujuan akhirnya adalah membangun well-being anak: sehat fisik, mental, sosial emosional, bahagia, aman, dan nyaman. Nilai agama, akhlak mulia, Pancasila, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional — semuanya ditenun jadi satu kerangka yang saling mendukung.

Karakteristik CP Fase Fondasi

Karakteristik CP fase fondasi unik. Tidak seperti jenjang lebih tinggi yang terpisah jadi mapel, di PAUD, enam aspek perkembangan dirumuskan dalam tiga elemen yang terintegrasi. Satuan PAUD bebas mendesain pembelajaran berbasis tema, area kemampuan, atau kegiatan harian. Prinsip utamanya: pembelajaran bersifat holistik.

Karakteristik Pembelajaran PAUD

Agar CP tercapai, guru PAUD wajib memahami bagaimana karakteristik pembelajaran anak usia dini. Pembelajaran harus menghargai dan menghormati anak sebagai individu aktif. Kegiatan dirancang memancing rasa ingin tahu, memunculkan tantangan, memberikan pengalaman menyenangkan.

Perkembangan tiap anak berbeda, maka pendidik wajib peka pada minat, kecepatan belajar, dan kebutuhannya. Orang tua juga dilibatkan aktif melalui kemitraan, asesmen autentik diterapkan dengan observasi perilaku natural.

Lingkungan sekitar dan teknologi jadi sumber belajar yang mendukung. Dengan pendekatan ini, anak tidak hanya menerima materi, tetapi aktif bertanya, berdiskusi, mencoba, dan bereksperimen.

Rumusan Capaian Pembelajaran Fase Fondasi

Rumusan CP fase fondasi terbagi tiga elemen besar, masing-masing punya subelemen terukur:

  1. Nilai Agama & Budi Pekerti:

    • Anak mengenal Tuhan YME sebagai pencipta.

    • Anak menghargai diri & bersyukur, menjaga kebersihan, kesehatan.

    • Anak menghargai perbedaan, berperilaku baik, berakhlak mulia.

    • Anak menghargai alam & makhluk hidup.

  2. Jati Diri:

    • Anak mengenali identitas diri: fisik, gender, agama, budaya.

    • Anak mengenali kebiasaan keluarga, satuan pendidikan, masyarakat.

    • Anak mengenali & mengelola emosi, membangun hubungan sosial sehat.

    • Anak mengenali peran sebagai bagian keluarga, warga negara, warga dunia.

    • Anak memiliki fungsi motorik mendukung kemandirian.

  3. Dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, & Seni:

    • Anak mengenal & memahami informasi, berkomunikasi, menunjukkan minat pramembaca.

    • Anak memiliki kepekaan bilangan, mengenali pola, bentuk, posisi, ruang, mengukur dengan satuan tidak baku.

    • Anak mampu mengamati, menjelaskan sebab akibat, memecahkan masalah sederhana.

    • Anak mengenal & menggunakan teknologi secara aman, bertanggung jawab.

    • Anak mengeksplorasi, mengekspresikan, mengapresiasi karya seni.

Unduh CP Paud Terbaru 2025 Disini

Kesimpulan

Capaian Pembelajaran PAUD fase fondasi bukan hanya daftar kemampuan. Ia adalah pijakan menyiapkan generasi pembelajar sepanjang hayat. CP PAUD membangun pondasi nilai agama, akhlak mulia, Pancasila, literasi, numerasi, sains, teknologi, rekayasa, seni — semua terpadu dalam pengalaman bermain yang bermakna.

PAUD bukan sekadar ruang bermain, tetapi titik awal menumbuhkan potensi anak Indonesia agar siap menatap masa depan. Dengan CP yang berpihak pada anak, diharapkan masyarakat makin paham bahwa pendidikan usia dini bukan beban, melainkan investasi jangka panjang bangsa.

Scroll to Top