kepalasekolah.id – Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 dan 2 SD: Panduan Guru SD Mengembangkan Pembelajaran Literasi Dasar Kurikulum Merdeka. Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam pembentukan kemampuan berpikir, berkomunikasi, dan bernalar peserta didik. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD) kelas 1 dan 2, atau yang disebut Fase A dalam Kurikulum Merdeka, mata pelajaran Bahasa Indonesia berfungsi sebagai fondasi literasi yang memperkuat kemampuan anak dalam berbahasa secara lisan dan tulisan.
Guru dituntut tidak hanya mengajarkan huruf dan kata, tetapi juga menumbuhkan minat berbahasa, membaca, dan menulis dalam konteks kehidupan sehari-hari. Untuk itu, guru memerlukan pedoman yang jelas berupa Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
Artikel ini menyajikan penjabaran lengkap CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase A berdasarkan dokumen resmi yang disusun oleh Kristianti Fatimah, Kanto Suwito, dan difasilitasi oleh Erika Narullita Sari, serta menyediakan tautan unduhan dokumen sebagai referensi perangkat ajar.
Daftar Isi
- 1
- 2 Sebaran Fase dalam Kurikulum Merdeka
- 3
- 4 Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase A
- 5
- 6 Capaian Pembelajaran per Elemen
- 7
- 8 Tujuan Pembelajaran (TP) Bahasa Indonesia Fase A
- 9
- 10 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase A
- 11
- 12 Langkah Praktis Mengembangkan TP dan ATP Berdasarkan CP
- 13
- 14 Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase A
- 15
- 16 Manfaat Dokumen CP, TP, dan ATP bagi Guru SD
- 17
- 18 Penutup
Sebaran Fase dalam Kurikulum Merdeka
Agar lebih mudah memahami posisi Fase A dalam sistem pembelajaran Kurikulum Merdeka, berikut pembagian fase berdasarkan jenjang pendidikan:
| Fase | Jenjang dan Kelas | Fokus Pembelajaran |
|---|---|---|
| Fase A | Kelas I–II SD | Literasi dasar: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sederhana tentang diri dan lingkungan. |
| Fase B | Kelas III–IV SD | Pengembangan kemampuan memahami teks naratif dan faktual sederhana. |
| Fase C | Kelas V–VI SD | Penguatan keterampilan berpikir kritis melalui teks informatif dan argumentatif. |
| Fase D | Kelas VII–IX SMP | Penerapan berpikir analitis dan apresiasi sastra. |
| Fase E–F | SMA/SMK | Penguatan kemampuan berpikir reflektif, menulis ilmiah, dan menafsirkan karya sastra. |
Dengan memahami fase ini, guru SD dapat menempatkan perannya sebagai pengembang kemampuan berbahasa awal yang menjadi dasar bagi semua jenjang berikutnya.
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase A
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase A menekankan kemampuan anak untuk berkomunikasi dan bernalar secara sederhana dengan orang-orang di sekitarnya melalui kegiatan berbahasa dan bersastra.
Berdasarkan dokumen resmi, berikut capaian pembelajaran umum Fase A:
“Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar kepada teman sebaya dan orang dewasa di sekitar tentang diri dan lingkungannya melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam dan sesuai dengan tujuan.”
Artinya, pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 1 dan 2 diarahkan pada pengalaman berbahasa yang bermakna, tidak hanya mengenal huruf dan kata, tetapi juga memahami pesan dan mengekspresikan diri dengan santun.
Capaian Pembelajaran per Elemen
CP Bahasa Indonesia Fase A mencakup empat elemen utama keterampilan berbahasa yang saling berkaitan: menyimak, membaca/memirsa, berbicara/mempresentasikan, dan menulis.
1. Menyimak
Peserta didik diharapkan:
-
Menjadi pendengar yang penuh perhatian.
-
Menunjukkan minat terhadap tuturan yang didengar.
-
Memahami informasi dari media audio, teks yang dibacakan, percakapan, atau instruksi lisan yang berkaitan dengan diri dan lingkungan.
Kemampuan menyimak ini menjadi dasar keterampilan berbahasa lain karena anak belajar memahami struktur bahasa dan makna melalui pendengaran sebelum mampu berbicara dan menulis dengan baik.
2. Membaca dan Memirsa
Peserta didik:
-
Menunjukkan minat terhadap teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa.
-
Mampu membaca kata-kata yang dikenali sehari-hari dengan fasih.
-
Memahami informasi dari bacaan atau tayangan sederhana tentang diri, lingkungan, atau cerita anak.
-
Dapat memaknai kosakata baru dengan bantuan ilustrasi atau konteks visual.
Elemen ini menekankan pembelajaran literasi awal di mana anak berlatih membaca lancar dan memahami makna teks sederhana, misalnya melalui buku cerita bergambar.
3. Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik:
-
Berbicara dengan santun tentang berbagai topik yang dikenali, menggunakan volume dan intonasi yang tepat.
-
Mampu bertanya, menjawab, dan menanggapi komentar dalam percakapan sederhana.
-
Mengungkapkan gagasan atau perasaan secara lisan, dengan atau tanpa bantuan gambar.
-
Menceritakan kembali isi bacaan atau teks naratif sederhana.
Kompetensi ini menumbuhkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial anak dalam berkomunikasi.
4. Menulis
Peserta didik:
-
Menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar.
-
Mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
-
Mampu menulis berbagai teks sederhana tentang diri dan lingkungan menggunakan beberapa kalimat pendek.
Menulis pada fase ini berfokus pada tahap fonetik dan mekanis, di mana anak mulai menyalin, menulis kata-kata, dan merangkai kalimat sederhana dengan ejaan yang benar.
Tujuan Pembelajaran (TP) Bahasa Indonesia Fase A
TP merupakan turunan dari CP yang menjabarkan kompetensi secara spesifik dan dapat diukur. Berdasarkan dokumen penyusun, berikut beberapa contoh TP Bahasa Indonesia Fase A:
-
Menunjukkan sikap dan minat sebagai pendengar yang baik terhadap teks yang dibacakan.
-
Berbicara dengan santun dan menggunakan intonasi yang sesuai konteks.
-
Memahami informasi dari tuturan dan teks aural sederhana.
-
Menunjukkan kemampuan menulis permulaan dan memperbaiki tulisan tangan.
-
Membaca kata-kata yang dikenal sehari-hari dengan fasih.
-
Menulis kalimat sederhana tentang diri dan lingkungan.
-
Memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca dengan bantuan ilustrasi.
-
Merespons pertanyaan dan komentar teman atau guru dengan sopan.
-
Menceritakan kembali isi bacaan atau cerita imajinatif anak-anak.
TP ini membantu guru menyusun pembelajaran harian yang fokus dan terukur. Misalnya, pada minggu tertentu fokus pembelajaran adalah “menyimak cerita dan menulis satu kalimat tentang tokoh utama.”
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase A
ATP merupakan urutan logis dari TP yang menggambarkan perkembangan kemampuan bahasa anak dari awal hingga akhir fase.
Berdasarkan dokumen resmi, berikut contoh pengaluran ATP Bahasa Indonesia Fase A:
| Elemen | Contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) |
|---|---|
| Menyimak | 1. Menunjukkan minat dan sikap penuh perhatian terhadap tuturan. 2. Memahami isi teks yang dibacakan. 3. Menanggapi percakapan sederhana dengan santun. |
| Membaca dan Memirsa | 1. Membaca kata-kata umum dengan lancar. 2. Memahami isi teks pendek. 3. Menceritakan kembali isi bacaan. 4. Memaknai kosakata baru dari ilustrasi. |
| Berbicara dan Mempresentasikan | 1. Berbicara santun dengan intonasi tepat. 2. Bertanya dan menjawab tentang hal-hal di sekitar. 3. Mengungkapkan gagasan melalui cerita pendek atau pengalaman pribadi. |
| Menulis | 1. Menulis huruf dan kata dengan ejaan yang benar. 2. Mengembangkan tulisan tangan yang lebih baik. 3. Menulis teks sederhana beberapa kalimat tentang diri dan lingkungan. |
Guru dapat menggunakan alur ini untuk menyusun modul ajar mingguan atau proyek literasi sederhana, misalnya membuat “buku kecil tentang diriku” atau “cerita tentang keluarga.”
Langkah Praktis Mengembangkan TP dan ATP Berdasarkan CP
Agar guru dapat mengadaptasi dokumen CP–TP–ATP secara efektif, berikut langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan:
-
Analisis CP. Tentukan kompetensi inti dan indikator yang harus dicapai pada akhir fase.
-
Turunkan menjadi TP. Gunakan kata kerja operasional yang jelas dan dapat diukur seperti menyebutkan, menceritakan, menulis, atau mengenali.
-
Susun ATP secara logis. Urutkan TP dari kemampuan paling dasar hingga kompleks sesuai perkembangan anak.
-
Gunakan pendekatan kontekstual. Kaitkan topik pembelajaran dengan kehidupan siswa, misalnya lingkungan sekolah, keluarga, atau teman sebaya.
-
Gunakan media visual dan cerita. Anak usia dini lebih mudah memahami konsep bahasa melalui gambar, lagu, atau permainan kata.
-
Evaluasi secara formatif. Lakukan penilaian sederhana melalui observasi dan portofolio karya siswa.
Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase A
Untuk membantu guru mengembangkan perangkat ajar, tersedia dokumen lengkap CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase A yang dapat diunduh.
📥 [Klik di sini untuk Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase A (PDF)]
Dokumen disusun oleh Kristianti Fatimah dan Kanto Suwito, dengan fasilitator Erika Narullita Sari, serta telah disesuaikan dengan struktur Kurikulum Merdeka.
Manfaat Dokumen CP, TP, dan ATP bagi Guru SD
-
Sebagai acuan resmi. Dokumen ini disusun berdasarkan panduan Kemendikbudristek dan dapat dijadikan dasar penyusunan modul ajar.
-
Memudahkan perencanaan pembelajaran. ATP membantu guru mengatur urutan kegiatan belajar yang sistematis dan fleksibel.
-
Menumbuhkan budaya literasi. CP–TP–ATP Bahasa Indonesia Fase A menekankan pada pembelajaran membaca, menulis, dan berbicara yang menyenangkan.
-
Mendorong pembelajaran berdiferensiasi. Guru dapat menyesuaikan kegiatan dengan kemampuan tiap siswa tanpa meninggalkan capaian utama.
Penutup
Bahasa Indonesia Fase A merupakan fondasi penting dalam pengembangan kemampuan literasi siswa Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran yang mengintegrasikan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis secara alami, siswa akan belajar mengenali diri, menghargai orang lain, dan berkomunikasi dengan santun.
Dengan memahami dan menerapkan dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase A, guru dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga membangun kepercayaan diri, rasa ingin tahu, serta kemampuan bernalar anak sejak dini.
Artikel ini diharapkan menjadi panduan praktis bagi guru untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan lebih terarah, inspiratif, dan berpihak pada perkembangan anak.
