CERITA RAKYAT DUNIA

Kumpulan Cerita Rakyat Dunia Edisi #11

kepalasekolah.id – Kumpulan cerita rakyat dunia dalam dua bahasa — Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris — ditulis dengan gaya ringan dan modern agar mudah dipahami anak-anak. Setiap kisah membawa pesan moral dan nilai kehidupan yang menginspirasi untuk berbuat baik, bersahabat, dan rendah hati. Temukan keseruan membaca sambil belajar dalam setiap edisi mingguan kami!

The Bamboo Cutter and the Moon Princess

Si Pemotong Bambu dan Puteri Bulan

Jepang

Versi Bahasa Indonesia–

Pada zaman dahulu, di sebuah desa kecil di Jepang yang dikelilingi hutan bambu, hiduplah seorang kakek tua yang bekerja sebagai pemotong bambu. Setiap pagi ia masuk ke hutan, memotong bambu dengan hati-hati, lalu menjualnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama sang istri. Hidup mereka sederhana, tetapi damai.

Suatu hari, saat matahari baru naik dan embun masih menggantung di daun, sang kakek melihat sesuatu yang aneh. Salah satu batang bambu memancarkan cahaya lembut, berkilau seperti cahaya bulan. Dengan rasa penasaran, ia mendekat dan memotong bambu itu.

Di dalamnya, ia menemukan seorang bayi perempuan yang sangat kecil, bercahaya, dan tersenyum tenang.

“Istriku,” katanya terharu, “langit telah mengirimkan anugerah untuk kita.”

Mereka membawa bayi itu pulang dan merawatnya dengan penuh kasih. Ajaibnya, bayi itu tumbuh sangat cepat. Dalam waktu singkat, ia menjadi gadis kecil yang cantik dan lembut. Mereka menamainya Putri Kaguya.

Setiap kali sang kakek kembali ke hutan, ia menemukan emas di dalam bambu-bambu yang ditebangnya. Hidup mereka pun berubah, namun hati mereka tetap sederhana. Putri Kaguya tumbuh menjadi gadis yang anggun, cerdas, dan penuh perhatian.

Namun di balik senyumnya, ia sering memandang bulan dengan tatapan rindu.

“Apakah kau menyukai bulan?” tanya sang ibu suatu malam.
“Entah mengapa,” jawab Kaguya lembut, “aku merasa berasal dari sana.”

Kecantikan Putri Kaguya tersohor ke seluruh negeri. Banyak bangsawan datang melamar, tetapi Kaguya menolak dengan halus. Ia tidak ingin hidup dalam kesombongan atau kemewahan yang kosong. Ia ingin menjalani hidup dengan makna.

Waktu berlalu. Setiap bulan purnama, Kaguya terlihat semakin murung. Hingga suatu malam, ia akhirnya berkata dengan suara bergetar,

“Ayah, Ibu… aku harus kembali ke tempat asalku. Aku berasal dari Bulan.”

Air mata pun jatuh. Sang kakek marah, sedih, dan tidak rela. Ia bahkan meminta bantuan kaisar untuk melindungi Kaguya. Pasukan ditempatkan di sekitar rumah.

Namun pada malam pergantian musim, cahaya bulan turun dengan lembut. Makhluk-makhluk bercahaya datang dari langit. Tidak ada kekuatan manusia yang bisa menghentikan mereka.

Putri Kaguya memeluk kedua orang tuanya.

“Terima kasih karena telah memberiku kasih sayang. Dari kalian, aku belajar tentang manusia, tentang cinta, dan tentang arti hidup yang singkat namun berharga.”

Ia meninggalkan jubah bulan yang membuatnya melupakan kesedihan dunia. Namun sebelum mengenakannya, ia berkata,

“Kenangan ini akan selalu tinggal di hatiku.”

Saat ia terbang kembali ke bulan, sang kakek menatap langit dengan hati berat, namun juga penuh syukur. Ia menyadari bahwa perpisahan adalah bagian dari kehidupan, dan setiap akhir membawa pelajaran untuk awal yang baru.

Sejak saat itu, setiap kali bulan purnama bersinar terang, orang-orang percaya Putri Kaguya sedang tersenyum, mengingat kasih sayang di bumi dan mengajarkan manusia untuk menghargai waktu, cinta, dan kebersamaan sebelum semuanya berlalu.

 

English Version–

Long ago, in a small village in Japan surrounded by bamboo forests, lived an old bamboo cutter and his wife. Every morning, the old man entered the forest, cutting bamboo carefully and selling it to support their simple life.

One day, he noticed a bamboo stalk glowing softly, like moonlight. Curious, he cut it open and found a tiny baby girl shining gently inside.

“My wife,” he said with tears in his eyes, “the heavens have blessed us.”

They raised the child with love. Miraculously, she grew very fast and became a beautiful and gentle girl named Princess Kaguya. Whenever the old man cut bamboo, he found gold inside, improving their lives, though their hearts remained humble.

Princess Kaguya grew graceful and wise, yet she often gazed at the moon with longing.

“Do you love the moon?” her mother asked.
“Somehow,” Kaguya replied softly, “I feel I belong there.”

Her beauty attracted many noble suitors, but she refused them kindly. She did not seek empty luxury, but a meaningful life.

As time passed, she grew sorrowful under every full moon. One night, she finally revealed the truth:

“Father, Mother… I must return to the Moon. That is where I came from.”

Despite guards sent by the emperor, the moonlight descended gently. Celestial beings arrived, unstoppable by human hands.

Princess Kaguya embraced her parents.

“Thank you for your love. From you, I learned the meaning of human life — short, yet precious.”

She left behind her moon robe, wishing to remember her earthly sorrow and love. As she ascended, the old man gazed at the sky with grief and gratitude, realizing that every farewell teaches the value of time and love.

Since then, people believe that whenever the full moon shines brightly, Princess Kaguya smiles from afar, reminding humanity to cherish every moment before it fades.

 

Pesan Moral / Moral Message

Hargailah waktu, kasih sayang, dan kebersamaan, karena tidak semua hal dapat bertahan selamanya. Setiap perpisahan mengajarkan kita untuk lebih bijak menjalani hidup dan menyambut hari esok dengan hati yang penuh syukur.
(Cherish time, love, and togetherness, for nothing lasts forever. Every farewell teaches us to live wisely and welcome tomorrow with a grateful heart.)

Scroll to Top