Dongeng

Dongeng: Meningkatkan Literasi dan Pendidikan Karakter Anak

Dongeng telah menjadi bagian penting dari budaya di berbagai belahan dunia selama ribuan tahun. Cerita yang sederhana, penuh imajinasi, dan mengandung pesan moral ini sering kali menjadi sarana yang efektif untuk mendidik generasi muda. Namun, di tengah era digital saat ini, peran dongeng dalam meningkatkan literasi dan pendidikan karakter anak justru semakin relevan. Berikut adalah alasan mengapa dongeng dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung perkembangan anak.

1. Dongeng Meningkatkan Minat Baca dan Literasi Anak

Dongeng dengan alur cerita yang menarik mampu memikat perhatian anak-anak, bahkan yang mungkin tidak terlalu tertarik membaca. Memalui cerita ini:

  • Anak-anak diperkenalkan pada kosa kata baru: Pada cerita anak ini sering kali menggunakan bahasa yang kaya tetapi tetap sederhana, sehingga anak dapat memahami konteks sambil belajar kata-kata baru.
  • Melatih kemampuan memahami cerita: Membaca atau mendengarkan dongeng mengajarkan anak untuk mengikuti alur cerita, memahami karakter, dan mengidentifikasi konflik serta penyelesaiannya.
  • Mengembangkan imajinasi: Cerita yang penuh fantasi dapat merangsang daya pikir kreatif anak, membantunya memahami dunia dari sudut pandang yang berbeda.

2. Dongeng Membangun Pendidikan Karakter yang Kuat

Dongeng hampir selalu memiliki pesan moral yang tersirat, yang dapat membantu membentuk karakter anak. Beberapa nilai yang sering ditemukan dalam dongeng adalah:

  • Kejujuran: Banyak dongeng mengajarkan pentingnya berkata jujur, seperti dalam cerita “Pinokio.”
  • Keberanian: Cerita seperti “Si Kancil dan Buaya” menginspirasi anak untuk menghadapi tantangan dengan keberanian.
  • Kerja Sama: Dongeng sering kali menggambarkan bagaimana kerja sama membawa hasil yang baik, seperti dalam cerita “Tiga Babi Kecil.”
  • Kebaikan Hati: Cerita klasik seperti “Cinderella” menekankan pentingnya berbuat baik, meskipun dalam situasi sulit.

Dengan ini anak-anak dapat belajar bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif, yang akan membentuk pemahaman mereka tentang kehidupan.

Baca juga : Pendidikan Karakter di Era Digital

3. Menjadi Media Diskusi yang Interaktif

Membacakan dongeng tidak hanya tentang mendengar cerita, tetapi juga dapat menjadi momen diskusi interaktif antara anak dan orang tua atau guru. Orang tua dapat:

  • Mengajukan pertanyaan reflektif: “Apa yang akan kamu lakukan kalau jadi tokoh utama?”
  • Membahas pesan moral: “Menurut kamu, kenapa tokoh itu mendapat akhir yang bahagia?”
  • Mendengarkan pendapat anak: Memberikan ruang bagi anak untuk menyampaikan pemikirannya tentang cerita.

Interaksi ini membantu memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis anak.

4. Mendukung Kebiasaan Membaca Sejak Dini

Anak yang terbiasa mendengar atau membaca dongeng cenderung memiliki hubungan positif dengan buku dan membaca. Kebiasaan ini dapat berlanjut hingga dewasa, yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan literasi secara keseluruhan. Selain itu, membaca dongeng bersama juga menciptakan kenangan manis yang membuat anak mengasosiasikan kegiatan membaca dengan hal-hal yang menyenangkan.

Baca juga : Trik Cepat Menghitung Perkalian Dasar Satu Digit

Kesimpulan

Dongeng bukan sekadar cerita untuk menghibur, tetapi juga alat pendidikan yang kuat untuk meningkatkan literasi dan membangun karakter anak. Dengan pesan moral yang kaya dan alur cerita yang menarik, cerita khusus anak-anak ini  dapat membantu untuk mengembangkan imajinasi, berpikir kritis, dan memahami nilai-nilai kehidupan. Dalam dunia yang semakin sibuk ini, menghidupkan kembali tradisi bercerita dapat menjadi salah satu cara paling sederhana namun berdampak besar untuk membentuk generasi yang cerdas dan berkarakter.

Sumber

  1. Bettelheim, B. (1977). The Uses of Enchantment: The Meaning and Importance of Fairy Tales. New York: Vintage Books.
  2. Zipes, J. (1997). Happily Ever After: Fairy Tales, Children, and the Culture Industry. New York: Routledge.
  3. Murdoch Children’s Research Institute. (2021). The Impact of Storytelling on Children’s Development. Melbourne: MCRI.

Baca juga : Tips Mudah Menghitung Perkalian Dua Bilangan Dua Digit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *