Contoh Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PENDIDIKAN PANCASILA Kelas 6 Bab 2

Contoh Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 2: Mengamalkan Pancasila untuk Kebahagiaan Bersama

kepalasekolah.id – Contoh Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 2: Mengamalkan Pancasila untuk Kebahagiaan Bersama.  Pancasila bukan hanya simbol negara atau hafalan lima sila yang diulang setiap upacara. Pancasila adalah fondasi moral, arah, dan panduan kehidupan bersama bangsa Indonesia. Inilah esensi utama dari Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 2: “Mengamalkan Pancasila untuk Kebahagiaan Bersama” yang disusun Kemendikbudristek untuk tahun ajaran 2025/2026.

Bab ini membawa semangat baru dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dengan mengusung pendekatan pembelajaran mendalam (Deep Learning). Guru dan siswa tidak lagi hanya berbicara tentang nilai-nilai Pancasila, tetapi mengalami dan menemukan maknanya melalui eksperimen dan refleksi langsung.

Melalui metode analogi, permainan, dan proyek sederhana, siswa memahami tiga fungsi utama Pancasila: sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa. Kegiatan-kegiatan ini menumbuhkan kesadaran bahwa Pancasila adalah fondasi yang menyatukan bangsa, kacamata yang menuntun cara pandang, sekaligus kompas yang mengarahkan cita-cita bersama.

Fokus Pembelajaran: Dari Abstrak ke Konkret

Salah satu tantangan dalam mengajarkan Pancasila kepada siswa sekolah dasar adalah mengubah konsep yang abstrak menjadi konkret dan mudah dipahami. Modul ini hadir dengan desain pembelajaran berbasis pengalaman langsung, sehingga anak-anak dapat “merasakan” makna dari setiap fungsi Pancasila.

Kegiatan pembelajaran dikemas menjadi empat pertemuan (16 JP) yang terbagi dalam dua blok besar: Blok 1 – Membangun Fondasi dan Cara Pandang, serta Blok 2 – Menentukan Arah dan Cita-Cita.

Guru memanfaatkan alat sederhana seperti balok, lego, kacamata berwarna, dan gambar peta untuk menghadirkan konsep Pancasila dalam bentuk nyata yang bisa dilihat, disentuh, dan dipahami anak-anak. Inilah bentuk konkret Deep Learning — belajar dari pengalaman langsung yang membentuk kesadaran mendalam.

Blok 1: Membangun Fondasi dan Cara Pandang

Pada pertemuan pertama, siswa belajar memahami Pancasila sebagai dasar negara. Guru menyiapkan eksperimen sederhana menggunakan balok kayu atau lego. Siswa diminta membangun menara tertinggi, lalu mengamati apa yang terjadi ketika fondasi di bagian bawah tidak kuat.

Dari kegiatan ini, anak-anak belajar bahwa bangunan yang kokoh membutuhkan dasar yang kuat, sama halnya dengan negara yang membutuhkan Pancasila sebagai fondasinya. Guru kemudian menuntun refleksi dengan pertanyaan sederhana, “Apa yang terjadi jika sekolah kita tidak punya aturan dasar?”

Melalui diskusi dan gambar simbolis rumah dengan tulisan PANCASILA di bagian fondasi, anak-anak memahami bahwa nilai-nilai dasar inilah yang menjaga negara agar tetap teguh.

Pada pertemuan kedua, tema berpindah ke Pancasila sebagai pandangan hidup. Guru menggunakan analogi “kacamata berwarna” dari plastik mika. Siswa melihat objek berwarna-warni menggunakan kacamata dengan lensa merah, biru, dan kuning, lalu mendiskusikan bagaimana warna memengaruhi cara pandang.

Melalui kegiatan ini, siswa menyadari bahwa setiap orang bisa melihat dunia dengan cara berbeda. Ketika mereka “memakai kacamata Pancasila”, artinya mereka memilih untuk melihat kehidupan melalui nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan.

Aktivitas reflektif seperti ini melatih kesadaran moral anak untuk berpikir, “Sikap apa yang akan kulakukan jika memakai kacamata Pancasila?” — inilah inti dari pembelajaran mendalam yang membangun karakter, bukan sekadar pengetahuan.

Blok 2: Menentukan Arah dan Cita-Cita

Masuk ke pertemuan ketiga, siswa diajak memahami Pancasila sebagai ideologi bangsa. Guru menampilkan gambar peta dan kompas, lalu mengaitkan keduanya dengan perjalanan menuju puncak gunung. Anak-anak memahami bahwa sebagaimana kompas menunjukkan arah ke tujuan, Pancasila menjadi penuntun bangsa menuju cita-cita keadilan dan kemakmuran.

Siswa kemudian membuat poster kreatif bertema “Cita-Citaku dan Pancasila”, menggambarkan impian mereka dan nilai-nilai Pancasila yang bisa menuntun langkah mereka. Misalnya, seorang siswa yang bercita-cita menjadi dokter menulis nilai kemanusiaan dan gotong royong sebagai pedoman.

Pertemuan keempat menjadi puncak kegiatan pembelajaran dengan proyek reflektif “Rumah Pancasila-ku”. Dalam kegiatan ini, siswa menggabungkan tiga fungsi Pancasila melalui gambar atau karangan pendek. Mereka menggambarkan rumah dengan fondasi, dinding, dan atap yang masing-masing mewakili fungsi Pancasila.

Kegiatan diakhiri dengan gallery walk, di mana karya siswa dipajang dan mereka saling memberikan apresiasi. Proses ini menumbuhkan rasa percaya diri, tanggung jawab, dan kebanggaan terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

Pembelajaran Mendalam: Mengalami, Menemukan, dan Merefleksi

Konsep Deep Learning dalam modul ini diterapkan secara konsisten dalam setiap tahap pembelajaran. Anak-anak belajar dengan cara:

  1. Mengalami langsung (experiential learning) – melalui eksperimen dan analogi yang konkret.

  2. Menemukan makna (discovery learning) – melalui diskusi dan penarikan kesimpulan.

  3. Merefleksikan pengalaman (mindful reflection) – dengan menulis dan berbagi pemikiran pribadi.

Pembelajaran mendalam membuat anak-anak berpikir kritis dan empatik, memahami bahwa nilai-nilai Pancasila bukan hanya norma sosial, tetapi juga jalan menuju kebahagiaan bersama.

Integrasi Lintas Disiplin

Kekuatan modul ini juga terletak pada kemampuannya mengintegrasikan berbagai mata pelajaran:

  • Sains: melalui eksperimen bangunan dan kacamata warna.

  • Bahasa Indonesia: menulis laporan hasil pengamatan dan karangan reflektif.

  • Seni Budaya: membuat karya visual seperti poster dan gambar rumah Pancasila.
    Pendekatan lintas disiplin membuat pembelajaran lebih kontekstual dan menumbuhkan kreativitas anak.

Asesmen Autentik dan Refleksi

Penilaian dalam modul ini dilakukan secara autentik, menilai proses sekaligus hasil.

  • Asesmen Diagnostik dilakukan di awal untuk mengetahui pemahaman awal anak tentang konsep dasar, pandangan, dan ideologi.

  • Asesmen Formatif berbentuk observasi terhadap partisipasi anak dalam eksperimen dan diskusi.

  • Asesmen Sumatif dilakukan dengan menilai produk kreatif seperti poster dan karangan Rumah Pancasila-ku.

Selain itu, terdapat refleksi siswa dan guru. Anak-anak menuliskan pengalaman paling berkesan dan nilai yang ingin mereka terapkan setelah pembelajaran. Guru juga meninjau efektivitas metode eksperimen dan analogi untuk memperbaiki pembelajaran berikutnya.

Kegiatan reflektif ini memperkuat makna pembelajaran mendalam: belajar bukan hanya memahami, tetapi juga menyadari dan menghidupi nilai-nilai Pancasila.

Profil Pelajar Pancasila dalam Bab Ini

Modul ini mengembangkan beberapa dimensi utama Profil Pelajar Pancasila, antara lain:

  • Bernalar Kritis: menganalisis hasil eksperimen dan menarik kesimpulan dari analogi.

  • Kreatif: membuat karya visual dan karangan tematik.

  • Mandiri: mengelola tugas kelompok dan tanggung jawab pribadi.

  • Gotong Royong: bekerja sama dalam diskusi dan proyek kelompok.

  • Beriman dan Berakhlak Mulia: meneladani nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar tentang isi Pancasila, tetapi juga menginternalisasi semangatnya sebagai warga negara yang baik dan berkarakter.

Penutup: Pancasila untuk Kehidupan yang Bahagia dan Bermakna

Melalui Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 2, guru dan siswa diajak untuk menjadikan pembelajaran sebagai perjalanan makna. Setiap analogi, permainan, dan refleksi menjadi langkah kecil menuju pemahaman besar tentang kebersamaan, tanggung jawab, dan cinta tanah air.

Belajar Pancasila dengan cara ini bukan hanya memperkuat pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kebahagiaan bersama. Karena sejatinya, mengamalkan Pancasila adalah upaya bersama untuk membangun bangsa yang damai, adil, dan sejahtera.

 

Contoh Modul Pembelajaran Mendalam

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 1

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 2

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 3

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 4

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 5

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 6

Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 7

Scroll to Top