Hari Aksara Internasional

Hari Aksara Internasional: Sejarah, Penyebab, dan Pentingnya Literasi di Era Digital

kepalasekolah.id – Hari Aksara Internasional ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1967. Peringatan ini muncul sebagai respons atas masih tingginya angka buta aksara di dunia. UNESCO ingin mengingatkan masyarakat internasional bahwa literasi adalah hak dasar setiap manusia dan menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup, pendidikan, serta kesejahteraan sosial.

Sejak itu, setiap tanggal 8 September diperingati sebagai momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kemampuan membaca dan menulis.

 

🔍 Mengapa Hari Aksara Diperingati?

Penyebab utama diperingatinya Hari Aksara Internasional adalah:

Tingginya buta huruf global – pada 1960-an, lebih dari setengah populasi dunia masih belum bisa membaca dan menulis.

Literasi sebagai fondasi pendidikan – tanpa literasi, akses ilmu pengetahuan akan terbatas.

Kesejahteraan sosial – literasi membantu seseorang memiliki keterampilan hidup, pekerjaan, dan kesadaran sosial yang lebih baik.

 

🌐 Pentingnya Literasi di Era Modern dan Digital

Di zaman modern, literasi bukan hanya sekadar bisa membaca huruf dan menulis kalimat. Literasi kini mencakup kemampuan:

  • Literasi Digital – memahami dan memanfaatkan teknologi untuk belajar, bekerja, dan berkomunikasi.
  • Literasi Informasi – memilah informasi yang benar di tengah banjir hoaks dan disinformasi.
  • Literasi Numerasi – memahami data, angka, dan perhitungan untuk kehidupan sehari-hari.
  • Literasi Budaya dan Kewargaan – menghargai keberagaman dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat.

Di era digital, literasi menjadi semakin penting karena:

Membantu siswa dan masyarakat berpikir kritis menghadapi informasi.

Membuka akses ke sumber belajar global melalui internet.

Membentuk generasi yang lebih inovatif dan kreatif.

 

✨ Makna Hari Aksara bagi Indonesia

Indonesia masih menghadapi tantangan buta aksara di beberapa daerah terpencil. Karena itu, Hari Aksara Internasional menjadi pengingat untuk terus memperkuat gerakan literasi sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Gerakan sederhana seperti membaca buku bersama, menulis jurnal harian, atau menggunakan teknologi untuk belajar bisa menjadi langkah nyata mendukung literasi nasional.

 

Penutup

Hari Aksara Internasional bukan hanya momen seremonial, melainkan ajakan global untuk memperjuangkan hak setiap manusia agar melek aksara. Di era digital, literasi adalah kunci menghadapi tantangan zaman. Mari bersama-sama meningkatkan budaya literasi untuk mencetak generasi yang cerdas, kritis, dan berdaya saing.

Scroll to Top