30 Soal Substansial BCKS Kompetensi Profesional Tahun 2025 Lengkap untuk Latihan Calon Kepala Sekolah

30 Soal Substansi BCKS Kompetensi Profesional Tahun 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban

kepalasekolah.id – 30 Soal Substansi BCKS Kompetensi Profesional Tahun 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban. Kompetensi profesional merupakan salah satu aspek utama yang diuji dalam Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) tahun 2025. Kompetensi ini berfokus pada kemampuan calon kepala sekolah dalam mengelola pembelajaran, membimbing guru, memimpin inovasi, serta memastikan mutu pendidikan di satuan pendidikan.

Kumpulan 30 soal BCKS Kompetensi Profesional berikut disusun untuk membantu guru dan calon kepala sekolah mempersiapkan diri menghadapi ujian substansi. Setiap soal berbasis situasi nyata dan dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, analitis, dan reflektif seorang pemimpin sekolah.

Soal 1

Di sebuah sekolah, hasil asesmen nasional menunjukkan kemampuan literasi membaca siswa berada di bawah rata-rata nasional. Kepala sekolah ingin mengatasi hal ini dengan strategi peningkatan budaya literasi. Ia membentuk tim literasi yang terdiri dari guru bahasa, wali kelas, dan pustakawan. Setelah tiga bulan berjalan, terlihat adanya peningkatan minat baca, tetapi capaian asesmen masih stagnan.

Apa langkah profesional paling tepat yang sebaiknya diambil kepala sekolah selanjutnya?
A. Menambah jumlah buku bacaan ringan di perpustakaan
B. Mengevaluasi strategi pembelajaran literasi di kelas dan memberikan pendampingan guru
C. Mengadakan lomba membaca antarkelas untuk meningkatkan motivasi
D. Mengganti ketua tim literasi dengan guru berpengalaman

Kunci: B
Indikator: Mampu menggunakan hasil asesmen untuk memperbaiki mutu pembelajaran secara berkelanjutan.

Soal 2

Kepala sekolah menemukan bahwa beberapa guru belum terbiasa menggunakan teknologi pembelajaran digital. Padahal, sekolah telah dilengkapi fasilitas seperti proyektor, laptop, dan koneksi internet stabil. Kepala sekolah ingin memastikan pemanfaatan teknologi berjalan optimal untuk pembelajaran abad 21.

Langkah pertama yang paling tepat dilakukan kepala sekolah adalah…
A. Menyusun kebijakan wajib penggunaan teknologi untuk semua guru
B. Mengadakan pelatihan internal dan pendampingan praktik digital di kelas
C. Mengontrol setiap guru melalui laporan penggunaan teknologi mingguan
D. Mengundang narasumber eksternal tanpa melibatkan guru dalam perencanaan

Kunci: B
Indikator: Menunjukkan kemampuan profesional dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru melalui pembinaan dan pelatihan.

Soal 3

Dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar, kepala sekolah berencana mengembangkan program “Kelas Inspiratif”. Program ini memberi ruang bagi guru untuk berbagi praktik baik di depan rekan sejawat setiap bulan. Namun, sebagian guru merasa enggan karena khawatir dikritik.

Bagaimana kepala sekolah sebaiknya bersikap agar program ini berjalan efektif?
A. Membuat sistem berbagi sukarela dengan dukungan positif dan reflektif
B. Menugaskan guru berprestasi untuk mengisi sesi tanpa pilihan
C. Memberikan nilai tambahan pada guru yang mau tampil
D. Menjadikan program ini sebagai bagian dari penilaian kinerja

Kunci: A
Indikator: Mampu mengembangkan budaya kolaboratif dan reflektif untuk peningkatan profesional guru.

Soal 4

Kepala sekolah menerima laporan bahwa pembelajaran di kelas tinggi SD cenderung monoton. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah, sementara siswa tampak pasif. Ia ingin mendorong penerapan model pembelajaran aktif.

Tindakan profesional yang paling tepat adalah…
A. Meminta guru membuat laporan RPP dengan model aktif
B. Memberikan teguran kepada guru yang tidak inovatif
C. Menyusun jadwal supervisi akademik dan memberikan umpan balik konstruktif
D. Mengundang pelatih eksternal tanpa observasi awal

Kunci: C
Indikator: Menunjukkan kemampuan melakukan supervisi akademik untuk mendorong pembelajaran aktif.

Soal 5

Sekolah mendapat bantuan dana BOS Kinerja untuk inovasi pembelajaran. Kepala sekolah harus menentukan prioritas penggunaan dana dengan prinsip akuntabilitas. Setelah berdiskusi, tim mengusulkan berbagai program.

Langkah kepala sekolah yang paling tepat untuk menjamin efektivitas penggunaan dana adalah…
A. Memilih program berdasarkan pertimbangan pribadi
B. Melakukan analisis kebutuhan pembelajaran dan menyusun rencana kegiatan berbasis data
C. Membagi dana secara merata ke semua guru agar adil
D. Mengalokasikan dana hanya untuk kegiatan ekstrakurikuler

Kunci: B
Indikator: Mampu mengelola sumber daya sekolah secara efektif dan berbasis data mutu pembelajaran.

Soal 6

Di SMP Harapan Bangsa, kepala sekolah ingin memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka. Namun, sebagian guru masih ragu untuk menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila karena merasa belum memahami cara menilai hasil projek. Kepala sekolah berinisiatif menyusun program pendampingan dengan melibatkan guru yang sudah berpengalaman dari sekolah lain. Setelah pendampingan berlangsung, beberapa guru mulai mencoba, tetapi hasilnya masih belum optimal.

Langkah profesional selanjutnya yang paling tepat bagi kepala sekolah adalah melakukan…
A. Penambahan jam kerja guru untuk mempercepat proses
B. Penegasan aturan wajib pelaksanaan projek di semua kelas
C. Pergantian guru yang belum berhasil melaksanakan projek
D. Evaluasi program pendampingan untuk mengidentifikasi kendala dan tindak lanjut

Kunci: D
Indikator: Mampu mengevaluasi dan mengembangkan program peningkatan mutu pembelajaran secara berkelanjutan.

Soal 7

Kepala sekolah SD Cendekia menyadari bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika dasar. Ia melihat bahwa guru masih banyak menggunakan metode konvensional tanpa melibatkan alat peraga konkret. Dalam rapat, kepala sekolah mengajak para guru untuk bersama-sama merancang pembelajaran berbasis eksplorasi dan permainan edukatif. Namun, beberapa guru merasa kegiatan itu membuang waktu karena dianggap kurang efektif.

Bagaimana langkah profesional yang sebaiknya dilakukan kepala sekolah untuk mengubah pola pikir guru tersebut?
A. Mengganti metode pembelajaran dengan kebijakan resmi sekolah
B. Menegur guru yang menolak perubahan secara tegas
C. Menugaskan guru mengikuti pelatihan eksternal tanpa diskusi
D. Memberikan contoh praktik pembelajaran aktif melalui lesson study

Kunci: D
Indikator: Menunjukkan kemampuan kepala sekolah dalam memfasilitasi perubahan pedagogi melalui contoh nyata dan kolaborasi.

Soal 8

Sebuah SMA negeri berada di wilayah dengan jumlah siswa yang cukup banyak, namun keterlibatan orang tua masih rendah. Kepala sekolah ingin membangun komunikasi yang lebih efektif agar program sekolah mendapat dukungan. Ia kemudian merancang kegiatan “Dialog Orang Tua dan Sekolah” setiap semester, di mana guru menyampaikan perkembangan siswa secara terbuka.

Apa hal paling penting yang perlu diperhatikan kepala sekolah agar kegiatan ini benar-benar bermakna bagi semua pihak?
A. Menyiapkan data dan informasi perkembangan siswa yang akurat dan objektif
B. Menyampaikan program sekolah tanpa membuka ruang tanya jawab
C. Memberikan pujian umum tanpa membahas kendala belajar
D. Menyusun laporan yang hanya menyoroti keberhasilan sekolah

Kunci: A
Indikator: Mampu membangun komunikasi profesional berbasis data dan transparansi dengan pemangku kepentingan.

Soal 9

Kepala sekolah di SMK ingin meningkatkan keterampilan guru produktif dalam menghadapi perkembangan industri 4.0. Ia mengundang praktisi industri untuk memberikan pelatihan, namun dalam pelaksanaannya, guru-guru merasa pelatihan terlalu teoretis dan tidak langsung dapat diterapkan di kelas. Kepala sekolah menyadari perlu ada perbaikan pada tahap perencanaan kegiatan.

Apa yang seharusnya dilakukan kepala sekolah pada perencanaan berikutnya agar kegiatan lebih efektif?
A. Menyerahkan sepenuhnya kepada narasumber untuk menentukan materi
B. Melibatkan guru dalam perencanaan kebutuhan pelatihan agar sesuai konteks sekolah
C. Mengadakan pelatihan dengan durasi lebih panjang agar hasil lebih terasa
D. Mengganti narasumber tanpa meninjau kebutuhan guru

Kunci: B
Indikator: Mampu menyusun program pengembangan profesional guru berdasarkan analisis kebutuhan nyata.

Soal 10

Sebuah sekolah menengah baru saja menerapkan sistem penjaminan mutu internal. Dalam prosesnya, kepala sekolah menemukan bahwa banyak guru belum memahami bagaimana menyusun rencana tindak lanjut dari hasil evaluasi mutu. Kepala sekolah ingin memastikan setiap unit kerja memiliki rencana perbaikan yang konkret dan dapat diukur.

Langkah profesional yang paling tepat dilakukan kepala sekolah adalah…
A. Menyerahkan tanggung jawab penuh kepada tim penjaminan mutu
B. Memberikan teguran bagi guru yang belum membuat rencana
C. Menyusun format baku rencana tindak lanjut dan melatih guru menggunakannya D. Mengumumkan hasil evaluasi tanpa rencana tindak lanjut

Kunci: C
Indikator: Mampu memimpin penerapan sistem penjaminan mutu dengan pendekatan pembinaan dan penguatan kapasitas guru.

Soal 11

Kepala sekolah SMP Pelita Bangsa menyadari bahwa pelaksanaan asesmen formatif di sekolah belum berjalan optimal. Guru cenderung hanya memberikan ulangan tertulis tanpa menindaklanjuti hasilnya dalam bentuk perbaikan pembelajaran. Ia ingin agar asesmen benar-benar digunakan sebagai alat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Langkah profesional yang paling tepat untuk mewujudkan hal tersebut adalah
A. Melakukan pelatihan internal tentang pemanfaatan hasil asesmen untuk perbaikan pembelajaran
B. Mengharuskan guru mengumpulkan hasil penilaian setiap minggu
C. Menambah jumlah ulangan agar siswa lebih disiplin belajar
D. Mengadakan rapat rutin hanya untuk membahas nilai akhir siswa

Kunci: A
Indikator: Mampu memimpin penguatan asesmen formatif sebagai sarana refleksi pembelajaran dan peningkatan mutu belajar.

Soal 12

Dalam rapat kerja tahunan, kepala sekolah ingin menumbuhkan kesadaran seluruh warga sekolah tentang pentingnya budaya mutu. Namun, ia melihat bahwa sebagian guru masih menganggap kegiatan penjaminan mutu hanya sebagai formalitas administrasi.

Apa pendekatan terbaik agar budaya mutu benar-benar hidup dalam keseharian sekolah?
A. Melibatkan seluruh warga sekolah dalam proses refleksi dan perbaikan berkelanjutan
B. Menugaskan tim mutu saja untuk menangani semua kegiatan
C. Membuat slogan-slogan motivasi di dinding sekolah
D. Memfokuskan kegiatan mutu hanya pada pengawasan dokumen

Kunci: A
Indikator: Mampu menginternalisasi budaya mutu di lingkungan sekolah melalui partisipasi dan refleksi bersama.

Soal 13

Sebuah SD unggulan memiliki banyak program inovatif, namun dokumentasi hasilnya belum teratur. Saat dilakukan audit sekolah, tim pengawas kesulitan menemukan bukti kegiatan secara lengkap. Kepala sekolah merasa perlu memperbaiki sistem administrasi tanpa menambah beban kerja guru.

Apa langkah paling efektif untuk menyelesaikan persoalan tersebut?
A. Menyimpan semua dokumen di ruang kepala sekolah agar lebih aman
B. Meminta setiap guru menyimpan arsip kegiatan masing-masing
C. Mengangkat staf tambahan untuk mencatat semua kegiatan
D. Mengembangkan sistem dokumentasi digital sederhana yang dapat diakses bersama

Kunci: D
Indikator: Mampu mengelola administrasi sekolah secara efisien dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Soal 14

Hasil survei lingkungan belajar menunjukkan bahwa siswa merasa kurang nyaman karena guru sering marah di kelas. Kepala sekolah menilai perlu ada pendekatan pembinaan yang membangun kesadaran guru tentang pentingnya iklim kelas yang positif.

Langkah profesional yang paling tepat bagi kepala sekolah adalah
A. Melakukan supervisi pembelajaran dan memberi umpan balik dengan pendekatan reflektif
B. Memberikan surat peringatan kepada guru yang emosional
C. Mengeluarkan peraturan tertulis tentang larangan marah di kelas
D. Mengundang psikolog untuk menilai kepribadian guru

Kunci: D
Indikator: Mampu menerapkan supervisi akademik berbasis refleksi untuk memperbaiki iklim pembelajaran.

Soal 15

Kepala sekolah SMA Mandiri ingin meningkatkan keterampilan menulis ilmiah di kalangan guru. Ia berencana mengadakan pelatihan penulisan artikel ilmiah untuk publikasi. Namun, sebagian guru merasa kegiatan tersebut tidak relevan dengan tugas mengajar.

Bagaimana cara kepala sekolah membangun kesadaran guru akan pentingnya kegiatan ini?
A. Memberikan penghargaan hanya bagi guru yang sudah menulis
B. Menjadikan kegiatan tersebut sebagai syarat penilaian kinerja
C. Menjelaskan manfaat publikasi ilmiah bagi peningkatan profesionalisme dan karier
D. Mengadakan pelatihan tanpa perlu menjelaskan tujuannya

Kunci: C
Indikator: Menunjukkan kemampuan mengembangkan profesionalisme guru berbasis refleksi ilmiah dan pengembangan karier.

Soal 16

Sekolah dasar yang dipimpin oleh Ibu Rini sedang berupaya mengintegrasikan nilai-nilai profil pelajar Pancasila ke dalam kegiatan ekstrakurikuler. Namun, para pembina ekstrakurikuler belum memahami cara menanamkan nilai tersebut secara kontekstual.

Langkah profesional pertama yang sebaiknya dilakukan kepala sekolah adalah
A. Mengadakan lokakarya integrasi nilai Pancasila dalam kegiatan ekstrakurikuler
B. Membuat panduan tertulis tanpa sosialisasi lebih lanjut
C. Memberikan penilaian langsung terhadap kegiatan siswa
D. Membentuk tim baru untuk mengganti pembina yang belum kompeten

Kunci: A
Indikator: Mampu memimpin penguatan karakter dan nilai-nilai kebangsaan dalam seluruh kegiatan sekolah.

Soal 17

Kepala sekolah SMP di daerah pedesaan menghadapi tantangan dalam penggunaan data digital karena keterbatasan infrastruktur dan kompetensi TIK guru. Namun, pemerintah menugaskan sekolah untuk melaporkan hasil belajar melalui sistem daring.

Tindakan paling realistis yang menunjukkan profesionalisme kepala sekolah adalah
A. Mengadakan pelatihan internal sederhana dan membagi tugas berdasarkan kemampuan guru
B. Menunda pelaporan sampai fasilitas lengkap
C. Mengalihkan seluruh tugas pelaporan kepada operator sekolah
D. Meminta dispensasi tanpa upaya perbaikan

Kunci: A
Indikator: Mampu mengelola keterbatasan sumber daya dengan solusi adaptif dan kolaboratif.

Soal 18

Dalam kegiatan supervisi, kepala sekolah menemukan bahwa sebagian guru belum memahami cara menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa. Padahal, kurikulum menuntut kemampuan ini dalam asesmen.

Langkah pembinaan yang tepat dilakukan kepala sekolah adalah
A. Memberikan instrumen penilaian siap pakai kepada guru
B. Mengadakan diskusi kolegial dan praktik penyusunan instrumen asesmen HOTS
C. Mengarahkan guru untuk mengurangi soal analitis
D. Menugaskan guru mengikuti pelatihan tanpa tindak lanjut

Kunci: B
Indikator: Menunjukkan kemampuan membina guru dalam asesmen autentik berbasis keterampilan berpikir tinggi.

Soal 19

Kepala sekolah SMK menerima laporan dari dunia industri bahwa lulusan belum memiliki kemampuan komunikasi yang baik saat magang. Ia ingin memperbaiki hal tersebut agar reputasi sekolah meningkat.

Langkah strategis pertama yang sebaiknya dilakukan kepala sekolah adalah
A. Melakukan koordinasi dengan guru produktif untuk meninjau kurikulum dan menambah pelatihan soft skill
B. Meminta industri memperpanjang masa magang
C. Menilai ulang siswa berdasarkan hasil laporan industri
D. Mengurangi jumlah siswa yang dikirim magang

Kunci: A
Indikator: Mampu menyesuaikan kurikulum dan pembelajaran dengan kebutuhan dunia kerja secara profesional.

Soal 20

Kepala sekolah SMP Pertiwi berencana mengajukan sekolahnya sebagai sekolah penggerak. Namun, ia ingin memastikan seluruh guru memahami konsep transformasi pembelajaran terlebih dahulu. Dalam rapat awal, guru tampak antusias, tetapi belum memiliki pemahaman mendalam tentang langkah konkret implementasinya.

Langkah paling tepat bagi kepala sekolah untuk memantapkan kesiapan guru adalah
A. Menyusun roadmap sekolah penggerak dan melakukan lokakarya pendalaman visi bersama guru
B. Mengajukan proposal terlebih dahulu agar sekolah segera ditetapkan
C. Menyerahkan perencanaan kepada tim kecil tanpa pelibatan guru
D. Mengadakan lomba inovasi pembelajaran tanpa panduan konsep

Kunci: A
Indikator: Mampu memimpin transformasi pembelajaran melalui visi strategis dan pelibatan seluruh warga sekolah.

Soal 21

Seorang kepala sekolah berencana memperkuat budaya refleksi di lingkungan kerjanya. Ia menyadari bahwa selama ini rapat guru hanya berfokus pada administrasi dan laporan kegiatan. Ia kemudian mencoba mengganti sebagian agenda rapat dengan sesi berbagi praktik baik pembelajaran. Meskipun awalnya antusias, sebagian guru mulai kehilangan semangat karena merasa waktu kegiatan cukup lama dan tidak terstruktur.

Langkah profesional yang paling tepat untuk memperbaiki kegiatan tersebut adalah
A. Menghentikan kegiatan karena dianggap kurang efektif
B. Menyusun panduan dan format refleksi agar kegiatan lebih terarah dan efisien
C. Mengubah kegiatan menjadi forum evaluasi rutin saja
D. Membatasi peserta hanya guru yang berprestasi

Kunci: B
Indikator: Mampu mengembangkan budaya reflektif yang terstruktur untuk peningkatan mutu pembelajaran.

Soal 22

Dalam beberapa bulan terakhir, kepala sekolah menerima laporan bahwa kehadiran guru mulai menurun, terutama pada jam pertama. Setelah melakukan observasi, ternyata sebagian guru memiliki beban administratif yang cukup tinggi. Kepala sekolah ingin menegakkan kedisiplinan, namun tetap mempertimbangkan kesejahteraan dan beban kerja guru.

Tindakan profesional yang sebaiknya diambil adalah
A. Melakukan dialog terbuka untuk mencari solusi dan menyeimbangkan beban kerja guru
B. Memberlakukan sanksi tertulis bagi guru yang sering terlambat
C. Menambah jam pelaporan agar disiplin guru meningkat
D. Mengabaikan situasi karena masalahnya bersifat pribadi

Kunci: A
Indikator: Menunjukkan kemampuan mengelola sumber daya manusia dengan pendekatan empatik dan solutif.

Soal 23

Kepala sekolah mengamati bahwa hasil belajar siswa tidak meningkat meskipun sarana dan fasilitas belajar sudah lengkap. Setelah meninjau RPP dan hasil supervisi, ia menemukan bahwa sebagian guru belum menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Langkah profesional pertama yang paling tepat dilakukan kepala sekolah adalah
A. Membuat laporan ke dinas tanpa memberi pembinaan
B. Menugaskan guru mengikuti pelatihan eksternal tanpa tindak lanjut
C. Mengadakan kegiatan lesson study untuk mendorong perbaikan praktik mengajar
D. Mengganti metode pembelajaran dengan kebijakan tunggal sekolah

Kunci: C
Indikator: Mampu melakukan pembinaan guru berbasis kolaborasi dan refleksi terhadap praktik pembelajaran.

Soal 24

Seorang kepala sekolah menghadapi kendala dalam mengelola hubungan antara guru senior dan guru muda. Guru senior merasa pengalaman mereka kurang dihargai, sementara guru muda merasa ide-ide inovatifnya tidak diterima. Ketegangan ini mulai memengaruhi suasana kerja.

Langkah profesional yang paling tepat untuk dilakukan kepala sekolah adalah
A. Menyelenggarakan forum kolaboratif untuk saling berbagi pengalaman dan inovasi
B. Memberikan penugasan tambahan kepada guru muda
C. Menyusun aturan baru agar guru senior lebih dominan
D. Menghindari pembicaraan tentang perbedaan pandangan

Kunci: A
Indikator: Mampu membangun iklim kerja kolaboratif yang menghargai pengalaman dan inovasi.

Soal 25

Kepala sekolah berupaya memperkuat pendidikan karakter di sekolahnya. Ia telah mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam pembelajaran, namun belum terlihat dampak nyata dalam perilaku siswa. Guru-guru merasa kesulitan menanamkan nilai secara konsisten karena belum ada panduan yang jelas.

Tindakan profesional yang paling tepat dilakukan kepala sekolah adalah
A. Menegur siswa yang melanggar aturan secara terbuka
B. Menyerahkan seluruh tanggung jawab kepada guru BK
C. Menyelenggarakan kegiatan keagamaan tambahan tanpa evaluasi
D. Menyusun panduan implementasi pendidikan karakter dan melakukan pembinaan rutin

Kunci: D
Indikator: Mampu merancang kebijakan dan sistem pembinaan karakter yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Soal 26

Kepala sekolah sedang berusaha mengembangkan sistem mentoring bagi guru baru agar dapat beradaptasi dengan budaya kerja sekolah. Namun, guru senior merasa tugas ini menambah beban kerja mereka.

Langkah profesional yang sebaiknya dilakukan kepala sekolah adalah
A. Memberikan penghargaan dan dukungan khusus kepada guru senior sebagai mentor
B. Menugaskan guru baru untuk belajar mandiri tanpa pendampingan
C. Membatasi program hanya untuk sebagian guru
D. Menghapus kegiatan mentoring karena tidak efektif

Kunci: A
Indikator: Menunjukkan kemampuan dalam mengembangkan sistem pembinaan guru baru secara profesional dan kolaboratif.

Soal 27

Dalam upaya memperbaiki hasil belajar, kepala sekolah ingin mendorong guru agar lebih menggunakan data hasil asesmen diagnostik. Namun, sebagian guru merasa data tersebut tidak terlalu penting karena siswa dianggap sudah mampu.

Langkah pertama yang paling tepat diambil kepala sekolah adalah
A. Meminta laporan asesmen tanpa tindak lanjut pembelajaran
B. Menegur guru yang tidak menggunakan data dalam perencanaan pembelajaran
C. Menghapus kewajiban asesmen diagnostik agar tidak menambah beban guru
D. Melakukan pelatihan internal tentang analisis dan pemanfaatan data asesmen

Kunci: D
Indikator: Mampu mengarahkan guru untuk menggunakan data asesmen sebagai dasar pengambilan keputusan pembelajaran.

Soal 28

Kepala sekolah menemukan bahwa komunikasi antara guru dan tenaga kependidikan kurang harmonis. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam pelaksanaan beberapa program sekolah. Ia menyadari perlu membangun sinergi yang lebih baik di antara keduanya.

Tindakan profesional yang paling tepat dilakukan kepala sekolah adalah
A. Mengadakan pertemuan rutin lintas fungsi untuk membangun komunikasi dan koordinasi
B. Memberi sanksi kepada tenaga kependidikan yang dianggap lambat
C. Menyusun struktur kerja baru tanpa melibatkan pihak terkait
D. Menghindari pembahasan konflik agar situasi tetap tenang

Kunci: A
Indikator: Mampu membangun komunikasi dan kolaborasi lintas peran dalam organisasi sekolah.

Soal 29

Kepala sekolah sedang menyiapkan akreditasi dan ingin memastikan seluruh dokumen serta data kegiatan sudah lengkap. Namun, ia tidak ingin proses ini hanya bersifat administratif. Ia ingin akreditasi menjadi momentum peningkatan mutu yang nyata.

Langkah profesional yang sebaiknya dilakukan kepala sekolah adalah
A. Menjadikan proses akreditasi sebagai refleksi mutu dan perbaikan berkelanjutan
B. Memerintahkan guru untuk segera melengkapi berkas tanpa pembahasan
C. Memusatkan seluruh dokumen di ruang kerja kepala sekolah
D. Menyewa tim luar agar laporan cepat selesai

Kunci: A
Indikator: Mampu mengelola akreditasi sebagai sarana peningkatan mutu berkelanjutan, bukan sekadar administratif.

Soal 30

Kepala sekolah ingin meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung program pendidikan. Selama ini, kerja sama dengan komite sekolah berjalan formal tanpa kegiatan konkret. Ia ingin menciptakan hubungan yang lebih bermakna dan kolaboratif.

Langkah profesional yang paling tepat untuk dilakukan adalah
A. Membatasi peran komite agar tidak mengganggu kebijakan sekolah
B. Menugaskan komite sekolah untuk mencari dana tambahan
C. Mengadakan rapat formal tanpa melibatkan masyarakat luas
D. Mengundang komite sekolah dalam perencanaan program dan pelaksanaan kegiatan nyata

Kunci: D
Indikator: Mampu membangun kemitraan strategis antara sekolah dan masyarakat untuk mendukung mutu pendidikan.

Scroll to Top