20 Contoh Soal Substansi BCKS Kompetensi Kepribadian dan Kunci Jawaban Tahun 2025

20 Contoh Soal Substansi BCKS Kompetensi Kepribadian dan Kunci Jawaban Tahun 2025

kepalasekolah.id –  20 Contoh Soal Substansi BCKS Kompetensi Kepribadian dan Kunci Jawaban Tahun 2025. Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) merupakan tahap penting dalam proses penyiapan pemimpin pendidikan yang berintegritas, profesional, dan visioner. Berdasarkan Keputusan Mendikdasmen Nomor 129/P/2025, seleksi ini mencakup 70 butir soal berbasis literasi kontekstual yang mengukur tiga ranah kompetensi utama: kepribadian, sosial, serta profesional.

Kompetensi kepribadian menempati posisi sentral karena menjadi dasar dari seluruh tindakan kepemimpinan di sekolah. Melalui kompetensi ini, calon kepala sekolah diharapkan mampu menunjukkan integritas, keteladanan, kedewasaan emosional, dan tanggung jawab moral dalam setiap situasi yang dihadapi.

Berikut disajikan 20 contoh soal BCKS Kompetensi Kepribadian Tahun 2025, lengkap dengan stimulus berbasis kasus nyata, pertanyaan reflektif, dan kunci jawaban. Seluruh soal disusun dengan pendekatan literasi kontekstual agar dapat digunakan untuk latihan seleksi maupun pengembangan diri calon kepala sekolah.

Soal BCKS Kompetensi Kepribadian 2025 (Berbasis Literasi Kontekstual)

Soal 1 – Komunikasi Efektif

Kasus:
Kepala Sekolah SMP Bina Harapan menyadari bahwa informasi kegiatan sekolah sering terlambat diterima oleh guru dan orang tua. Grup pesan sekolah tidak aktif, papan pengumuman jarang diperbarui, dan sebagian guru belum terbiasa menggunakan aplikasi komunikasi. Akibatnya, banyak kegiatan tidak berjalan sesuai rencana, dan beberapa orang tua mengeluh karena tidak mendapatkan informasi penting. Kepala sekolah ingin memperbaiki sistem komunikasi agar setiap warga sekolah memperoleh informasi tepat waktu dan akurat.

Pertanyaan:
Langkah terbaik yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk membangun komunikasi efektif adalah…

A. Membentuk tim humas sekolah dan mengaktifkan berbagai media komunikasi digital
B. Menugaskan guru piket menyampaikan informasi secara lisan setiap pagi
C. Membuat surat edaran tertulis setiap kali ada kegiatan
D. Menyampaikan informasi hanya melalui rapat rutin bulanan

Kunci Jawaban: A
Indikator: Mengembangkan sistem komunikasi efektif dengan seluruh warga sekolah.

Soal 2 – Kolaborasi dengan Guru

Kasus:
Kepala sekolah baru diangkat di SD Cahaya Bangsa yang memiliki guru-guru berpengalaman namun kurang kompak. Setiap guru cenderung bekerja sendiri-sendiri tanpa berbagi praktik baik. Kepala sekolah ingin membangun budaya kolaboratif agar suasana kerja menjadi lebih positif.

Pertanyaan:
Strategi yang paling tepat dilakukan kepala sekolah adalah…

A. Mewajibkan guru menyusun laporan hasil kerja masing-masing
B. Mengadakan pertemuan rutin untuk berbagi praktik baik antar guru
C. Menilai guru berdasarkan kecepatan menyelesaikan administrasi
D. Mengatur agar guru senior lebih banyak mengajar dibanding guru baru

Kunci Jawaban: B
Indikator: Menumbuhkan budaya kolaboratif dan saling berbagi antar guru.

Soal 3 – Kemitraan dengan Orang Tua

Kasus:
Kepala Sekolah SD Gemilang ingin meningkatkan keterlibatan orang tua dalam program literasi. Namun, banyak orang tua bekerja hingga sore sehingga sulit hadir ke sekolah. Ia berpikir untuk mencari cara agar kolaborasi tetap berjalan meskipun waktu terbatas.

Pertanyaan:
Langkah terbaik agar orang tua tetap terlibat dalam program literasi adalah…

A. Membuat laporan tertulis agar orang tua cukup membaca hasil kegiatan
B. Membentuk grup komunikasi daring khusus orang tua untuk berbagi kegiatan literasi anak
C. Menunda program sampai orang tua dapat hadir secara langsung
D. Mengalihkan tanggung jawab program kepada wali kelas

Kunci Jawaban: B
Indikator: Mengembangkan komunikasi dan kemitraan produktif dengan orang tua peserta didik.

Soal 4 – Kolaborasi dengan Komite Sekolah

Kasus:
Komite sekolah di SMP Mutiara ingin memberikan bantuan dana untuk pengadaan alat musik. Namun, kepala sekolah mengetahui bahwa beberapa guru merasa dana tersebut sebaiknya dialokasikan untuk fasilitas pembelajaran digital. Kepala sekolah perlu mengelola situasi ini agar keputusan tetap partisipatif.

Pertanyaan:
Langkah yang paling tepat dilakukan kepala sekolah adalah…

A. Menolak bantuan karena tidak sesuai kebutuhan guru
B. Mengadakan rapat bersama guru dan komite untuk menentukan prioritas bersama
C. Meminta guru mengikuti keputusan komite
D. Menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada bendahara sekolah

Kunci Jawaban: B
Indikator: Menumbuhkan partisipasi semua pihak dalam pengambilan keputusan bersama.

Soal 5 – Pengelolaan Konflik Sosial

Kasus:
Dua guru di SMA Pertiwi terlibat perselisihan akibat salah paham dalam kegiatan ekstrakurikuler. Situasi mulai memengaruhi suasana kerja di sekolah. Kepala sekolah diminta turun tangan agar hubungan keduanya pulih.

Pertanyaan:
Langkah awal yang sebaiknya dilakukan kepala sekolah adalah…

A. Memanggil keduanya secara terpisah untuk mendengarkan penjelasan masing-masing
B. Memberikan sanksi kepada guru yang dianggap salah
C. Menyampaikan masalah kepada komite sekolah
D. Mengabaikan konflik karena bersifat pribadi

Kunci Jawaban: A
Indikator: Menyelesaikan konflik sosial dengan pendekatan dialogis dan empatik.

Soal 6 – Partisipasi Masyarakat

Kasus:
Kepala sekolah ingin mengadakan program penghijauan lingkungan sekolah. Namun, keterlibatan masyarakat sekitar masih rendah. Ia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi sarana edukasi sekaligus mempererat hubungan sekolah dengan warga.

Pertanyaan:
Upaya paling tepat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat adalah…

A. Melaksanakan kegiatan secara internal agar lebih cepat selesai
B. Menugaskan siswa melakukan penanaman pohon tanpa melibatkan warga
C. Meminta donasi tanaman dari toko sekitar
D. Mengundang warga sebagai peserta lomba kebersihan lingkungan

Kunci Jawaban: D
Indikator: Mengembangkan kemitraan sosial dan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat.

Soal 7 – Adaptasi Budaya

Kasus:
Di SMP Citra Bangsa, sebagian besar siswa berasal dari latar budaya yang beragam. Beberapa guru merasa kesulitan memahami kebiasaan dan cara berkomunikasi orang tua siswa. Kepala sekolah berkomitmen menciptakan lingkungan inklusif yang menghargai keberagaman.

Pertanyaan:
Langkah strategis kepala sekolah untuk menumbuhkan sikap toleran di sekolah adalah…

A. Menyeragamkan kegiatan agar semua siswa mengikuti satu budaya sekolah
B. Menghindari topik tentang budaya agar tidak menimbulkan perdebatan
C. Mengadakan kegiatan lintas budaya dan pelatihan komunikasi antarbudaya bagi guru
D. Meminta guru fokus pada akademik tanpa memperhatikan latar belakang siswa

Kunci Jawaban: C
Indikator: Menunjukkan kepekaan sosial dan budaya dalam kepemimpinan sekolah.

Soal 8 – Kerja Sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)

Kasus:
SMK Bintang Harapan berencana menjalin kerja sama dengan perusahaan lokal untuk program magang. Namun, perusahaan meminta siswa bekerja di luar jam sekolah. Kepala sekolah harus mengambil keputusan yang adil bagi siswa dan tetap menjaga hubungan baik dengan dunia industri.

Pertanyaan:
Langkah terbaik kepala sekolah adalah…

A. Menolak kerja sama agar jadwal sekolah tidak terganggu
B. Bernegosiasi dengan perusahaan untuk menyesuaikan jadwal magang sesuai regulasi
C. Mengizinkan siswa mengikuti magang tanpa izin tertulis
D. Menyerahkan keputusan kepada wali kelas

Kunci Jawaban: B
Indikator: Membangun kemitraan produktif dengan DUDI secara etis dan profesional.

Soal 9 – Keterbukaan Informasi Publik

Kasus:
Beberapa orang tua mempertanyakan penggunaan dana kegiatan sekolah. Kepala sekolah ingin menjaga transparansi sekaligus membangun kepercayaan publik.

Pertanyaan:
Langkah paling tepat untuk menjaga keterbukaan informasi adalah…

A. Menyampaikan laporan keuangan secara terbuka melalui papan pengumuman dan rapat komite
B. Menolak memberikan informasi karena bersifat internal
C. Meminta bendahara menjawab semua pertanyaan dari orang tua
D. Menyimpan laporan keuangan untuk audit tahunan saja

Kunci Jawaban: A
Indikator: Menunjukkan akuntabilitas sosial dan transparansi pengelolaan sekolah.

Soal 10 – Kolaborasi Antar Sekolah

Kasus:
Kepala Sekolah SD Mandiri ingin mengembangkan program literasi digital. Namun, sekolahnya kekurangan perangkat. Ia berinisiatif bekerja sama dengan sekolah tetangga yang lebih maju.

Pertanyaan:
Langkah kolaboratif yang paling tepat dilakukan kepala sekolah adalah…

A. Meminjam perangkat tanpa perjanjian resmi
B. Meminta bantuan langsung ke dinas pendidikan
C. Membentuk jejaring antar sekolah untuk berbagi sumber belajar digital
D. Menunggu dana BOS tambahan

Kunci Jawaban: C
Indikator: Mengembangkan jejaring sosial dan profesional antar lembaga pendidikan.

Soal 11 – Keteladanan dan Integritas

Kepala Sekolah SD Pelita Bangsa menemukan adanya penggunaan dana BOS yang belum dilaporkan dengan rinci oleh bendahara. Ia tahu bahwa sebagian dana digunakan untuk keperluan mendesak, namun belum disertai bukti resmi. Ia dihadapkan pada pilihan untuk segera melaporkan kondisi tersebut atau memberi waktu agar bendahara melengkapi dokumen. Kepala sekolah menyadari bahwa transparansi adalah kunci kepercayaan publik, tetapi ia juga harus menjaga suasana kerja yang kondusif.
Pertanyaan:
Langkah yang paling tepat dilakukan kepala sekolah adalah…
A. Membiarkan agar laporan dibuat nanti saja
B. Melaporkan bendahara ke dinas tanpa diskusi
C. Menegur bendahara secara pribadi dan meminta kelengkapan dokumen segera
D. Menghapus pengeluaran yang tidak ada bukti

Kunci Jawaban: C
Indikator: Menunjukkan integritas dan kejujuran dalam pengelolaan sumber daya sekolah.

Soal 12 – Disiplin dan Pengendalian Diri

Suatu hari, kepala sekolah terlambat datang karena menghadiri kegiatan keluarga. Saat tiba di sekolah, ia melihat beberapa guru juga datang terlambat. Siswa memperhatikan bahwa kepala sekolah tidak menegur siapa pun. Dalam refleksi pribadinya, kepala sekolah menyadari bahwa keteladanan harus dimulai dari diri sendiri agar budaya disiplin tumbuh secara alami di sekolah.
Pertanyaan:
Langkah terbaik untuk memperkuat budaya disiplin adalah…
A. Menyalahkan guru atas keterlambatan mereka
B. Menetapkan aturan ketat tanpa pengecualian
C. Memberikan contoh nyata dengan selalu hadir tepat waktu
D. Mengabaikan karena keterlambatan tidak terlalu parah

Kunci Jawaban: C
Indikator: Menjadi teladan dalam sikap dan perilaku yang mencerminkan tanggung jawab moral.

Soal 13 – Tanggung Jawab Moral

Kepala sekolah menerima hadiah dari salah satu pemasok alat tulis kantor yang memenangkan tender sekolah. Hadiah tersebut berupa cendera mata bernilai sedang. Meskipun niatnya tampak baik, kepala sekolah menyadari potensi konflik kepentingan yang bisa mencoreng integritasnya jika diterima. Ia harus memutuskan dengan bijak agar tetap menjaga kredibilitas pribadi dan lembaga.
Pertanyaan:
Sikap paling tepat kepala sekolah adalah…
A. Menerima hadiah karena nilainya tidak besar
B. Mengembalikan hadiah secara sopan dan menjelaskan alasan etisnya
C. Memberikan hadiah balasan agar seimbang
D. Menyimpannya tanpa diketahui siapa pun

Kunci Jawaban: B
Indikator: Menunjukkan komitmen terhadap prinsip etika dan kejujuran dalam jabatan publik.

Soal 14 – Keberanian Moral

Seorang guru di sekolah diketahui sering meninggalkan jam mengajar tanpa izin, namun memiliki hubungan dekat dengan pejabat dinas. Kepala sekolah merasa dilema antara menjaga hubungan baik dengan atasan dan menegakkan aturan secara adil. Ia sadar bahwa jika dibiarkan, guru lain akan kehilangan rasa keadilan.
Pertanyaan:
Langkah paling tepat kepala sekolah adalah…
A. Membiarkan karena guru tersebut punya hubungan kuat di dinas
B. Memberikan teguran tertulis sesuai prosedur dan tetap menjaga komunikasi baik
C. Melaporkan langsung ke pengawas tanpa klarifikasi
D. Membicarakannya secara umum dalam rapat guru

Kunci Jawaban: B
Indikator: Menunjukkan keberanian moral dalam menegakkan disiplin dan keadilan.

Soal 15 – Refleksi dan Keberanian Mengakui Kesalahan

Dalam sebuah kegiatan supervisi, kepala sekolah menyadari bahwa ia kurang memberi ruang bagi guru untuk berpendapat. Seorang guru muda menegur dengan sopan bahwa gaya kepemimpinannya terlalu dominan. Kepala sekolah sempat tersinggung, tetapi kemudian berpikir bahwa kritik tersebut benar adanya. Ia mempertimbangkan untuk meminta maaf dan memperbaiki pendekatannya dalam memimpin.
Pertanyaan:
Tindakan yang paling mencerminkan kepribadian matang seorang kepala sekolah adalah…
A. Mengabaikan kritik karena datang dari guru muda
B. Meminta maaf dan menunjukkan perubahan nyata dalam sikap
C. Menegur balik guru agar lebih sopan
D. Menyampaikan pembelaan di depan guru lain

Kunci Jawaban: B
Indikator: Menunjukkan kemampuan refleksi diri dan kematangan emosional dalam kepemimpinan.

Soal 16

Kasus:
Kepala Sekolah SD Citra Nusantara sedang menghadapi tantangan dalam komunikasi antara guru dan orang tua. Banyak orang tua yang mengeluh melalui media sosial tentang metode pembelajaran daring yang dianggap tidak efektif. Di sisi lain, guru merasa sudah bekerja maksimal dan merasa tidak dihargai. Kepala sekolah menyadari bahwa jika situasi ini tidak ditangani dengan hati-hati, kepercayaan publik terhadap sekolah akan menurun. Ia perlu membangun kembali komunikasi yang sehat dan terbuka antara pihak sekolah dan masyarakat. Dalam rapat bersama guru, kepala sekolah menekankan pentingnya empati dan keterbukaan terhadap kritik, serta merancang program “Ngopi Bareng Wali Murid” untuk menjembatani komunikasi informal dengan orang tua.

Pertanyaan:
Langkah lanjutan paling efektif untuk memperkuat komunikasi antara sekolah dan orang tua adalah…
A. Mengundang perwakilan orang tua untuk berdialog terbuka dan mencari solusi bersama
B. Membuat surat edaran resmi agar orang tua tidak menulis keluhan di media sosial
C. Meminta guru menegur langsung orang tua yang mengkritik di media sosial
D. Melaporkan orang tua yang menulis kritik kepada dinas pendidikan

Kunci Jawaban: A
Indikator: Menunjukkan kemampuan komunikasi interpersonal yang konstruktif dan berorientasi pada solusi.

Soal 17

Kasus:
Kepala Sekolah SMP Harapan Bunda menerima laporan adanya ketegangan antara guru senior dan guru muda. Guru senior merasa pengalaman mereka kurang dihargai, sedangkan guru muda merasa ide-ide inovatifnya selalu ditolak. Konflik ini mulai berdampak pada kolaborasi dalam perencanaan pembelajaran. Kepala sekolah memahami bahwa keberhasilan sekolah bergantung pada kerja sama lintas generasi yang sehat. Ia mengumpulkan informasi dari kedua pihak dan mengingatkan pentingnya sinergi antar-guru. Ia juga berencana membuat program mentoring di mana guru senior dan muda bisa saling berbagi pengalaman serta inovasi pembelajaran.

Pertanyaan:
Tindakan pertama yang paling tepat dilakukan kepala sekolah untuk memulihkan hubungan antar-guru adalah…
A. Menunda penyelesaian masalah sampai suasana reda 
B. Mengadakan pertemuan reflektif agar kedua pihak dapat menyampaikan pandangannya secara terbuka
C. Menunjuk guru muda sebagai koordinator agar suasana segar
D. Menyampaikan teguran tertulis kepada guru yang berselisih

Kunci Jawaban: D
Indikator: Menunjukkan kemampuan membangun hubungan kerja yang harmonis dan kolaboratif.

Soal 18

Kasus:
Kepala Sekolah SMA Mandiri baru saja diundang ke rapat dinas tingkat kabupaten. Dalam rapat tersebut, sekolahnya mendapat kritik karena kurang aktif dalam kegiatan kolaboratif antar-sekolah. Setelah kembali, kepala sekolah menyadari bahwa sebagian guru masih kurang percaya diri untuk berbagi praktik baik karena merasa sekolah lain lebih maju. Ia ingin menumbuhkan semangat berbagi dan memperkuat jejaring profesional guru. Untuk itu, ia berencana mengadakan seminar internal dengan tema “Berbagi untuk Tumbuh”, di mana guru dapat mempresentasikan inovasi sederhana yang sudah mereka terapkan di kelas.

Pertanyaan:
Langkah efektif yang dapat memperkuat jejaring sosial profesional antar-guru adalah…
A. Menugaskan guru mengikuti lomba inovasi tanpa pelatihan
B. Mengandalkan media sosial pribadi untuk promosi kegiatan guru
C. Membatasi guru berinteraksi dengan sekolah lain agar fokus di sekolah sendiri
D. Mengadakan forum berbagi praktik baik antar-sekolah secara berkala

Kunci Jawaban: B
Indikator: Membangun jejaring kerja profesional dan kolaborasi antar-pemangku kepentingan pendidikan.

Soal 19

Kasus:
Kepala Sekolah SD Tunas Harapan sedang menyusun rencana kerja tahunan sekolah. Dalam musyawarah, beberapa guru dan orang tua mengajukan usulan yang berbeda terkait prioritas program. Sebagian ingin memperkuat fasilitas fisik, sementara yang lain menekankan peningkatan kualitas pembelajaran. Kepala sekolah menyadari pentingnya mendengarkan semua pihak namun tetap menjaga arah kebijakan sesuai visi sekolah. Ia berupaya mengajak semua pihak memahami urgensi peningkatan mutu pembelajaran jangka panjang dibanding program jangka pendek yang tampak instan.

Pertanyaan:
Sikap terbaik kepala sekolah dalam menghadapi perbedaan pendapat ini adalah…
A. Memutuskan sendiri program prioritas tanpa mempertimbangkan masukan pihak lain
B. Mengajak semua pihak melakukan musyawarah mufakat dengan dasar data dan kebutuhan sekolah
C. Mengikuti saja keinginan mayoritas meskipun tidak sejalan dengan visi sekolah
D. Menunda keputusan sampai semua pihak setuju sepenuhnya

Kunci Jawaban: B
Indikator: Menunjukkan kemampuan komunikasi demokratis dan partisipatif dalam pengambilan keputusan.

Soal 20

Kasus:
Di SMP Cahaya Ilmu, beberapa guru mengeluhkan sikap sebagian orang tua yang terlalu menuntut hasil akademik tinggi tanpa memperhatikan keseimbangan psikologis anak. Beberapa siswa mulai menunjukkan stres karena tekanan tersebut. Kepala sekolah merasa perlu menjembatani pemahaman antara guru dan orang tua. Ia mengadakan kegiatan “Parenting Education” dengan narasumber psikolog pendidikan agar orang tua memahami pentingnya keseimbangan antara prestasi dan kebahagiaan anak. Namun, sebagian orang tua menganggap kegiatan tersebut buang waktu dan tidak relevan.

Pertanyaan:
Langkah terbaik kepala sekolah agar kegiatan tersebut diterima dengan baik oleh orang tua adalah…
A. Menjelaskan manfaat kegiatan melalui contoh konkret perubahan perilaku anak
B. Memaksa seluruh orang tua hadir dengan ancaman sanksi administratif
C. Menunda kegiatan karena dianggap kurang diminati
D. Mengalihkan kegiatan menjadi daring tanpa sosialisasi terlebih dahulu

Kunci Jawaban: A
Indikator: Mampu mengedukasi masyarakat secara persuasif untuk mendukung program pendidikan anak.

Scroll to Top