kepalasekolah.id – Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase C (Kelas 5 dan 6 SD): Panduan Guru Mengembangkan Literasi dan Berpikir Kritis di Kurikulum Merdeka. Bahasa Indonesia Fase C, yang mencakup kelas 5 dan 6 SD, adalah tahap penting dalam pengembangan kemampuan literasi anak. Setelah siswa menguasai dasar membaca dan menulis pada Fase A dan B, kini mereka diarahkan untuk memahami isi teks yang lebih kompleks, menganalisis informasi, dan mulai berpikir kritis terhadap berbagai jenis bacaan.
Kurikulum Merdeka menempatkan Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai mata pelajaran bahasa, tetapi juga sebagai alat berpikir dan bernalar. Melalui keterampilan berbahasa, siswa belajar memahami dunia, mengungkapkan pendapat, dan berpartisipasi dalam komunikasi yang santun dan bermakna.
Untuk membantu guru menyusun pembelajaran yang terarah dan kontekstual, disediakan dokumen Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Artikel ini menguraikan struktur lengkap CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase C berdasarkan dokumen yang disusun oleh Anindhyta Putri Pradipta dan Sukamti, serta menyediakan tautan unduhan bagi guru yang ingin menggunakannya sebagai perangkat ajar resmi.
Daftar Isi
- 1
- 2 Sebaran Fase Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka
- 3
- 4 Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase C
- 5
- 6 Capaian Pembelajaran per Elemen
- 7
- 8 Tujuan Pembelajaran (TP) Bahasa Indonesia Fase C
- 9
- 10 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase C
- 11
- 12 Strategi Implementasi di Kelas
- 13
- 14 Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase C
- 15
- 16 Manfaat Dokumen Bagi Guru SD
- 17
- 18 Penutup
Sebaran Fase Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka
Berikut pembagian fase pembelajaran Bahasa Indonesia dari jenjang SD hingga SMA:
| Fase | Kelas / Jenjang | Fokus Pembelajaran |
|---|---|---|
| Fase A | Kelas 1–2 SD | Literasi dasar: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sederhana. |
| Fase B | Kelas 3–4 SD | Penguatan keterampilan membaca dan menulis teks naratif dan informatif. |
| Fase C | Kelas 5–6 SD | Pengembangan kemampuan berpikir kritis, memahami teks deskriptif dan eksposisi, serta menulis dengan struktur logis. |
| Fase D | Kelas 7–9 SMP | Analisis teks sastra dan non-sastra, serta menulis dengan gaya argumentatif. |
| Fase E–F | SMA/SMK | Pemantapan kemampuan menulis ilmiah dan menafsirkan karya sastra secara reflektif. |
Dengan memahami posisi Fase C, guru dapat memetakan pembelajaran yang menyiapkan siswa menuju kemampuan analisis dan refleksi di jenjang SMP.
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase C
Menurut dokumen resmi, capaian pembelajaran Bahasa Indonesia Fase C berbunyi sebagai berikut:
“Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi, berpartisipasi aktif dalam diskusi, serta menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalaman dengan lebih terstruktur. Mereka memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.”
Capaian ini menegaskan bahwa siswa Fase C bukan hanya menguasai keterampilan teknis berbahasa, tetapi juga memahami isi teks, berpikir sistematis, serta mampu menyampaikan gagasan dengan sopan dan jelas.
Capaian Pembelajaran per Elemen
Capaian pembelajaran Bahasa Indonesia Fase C dibagi menjadi empat elemen utama yang terintegrasi: menyimak, membaca dan memirsa, berbicara dan mempresentasikan, serta menulis.
1. Menyimak
Peserta didik mampu:
-
Menganalisis informasi dari teks lisan, aural, dan audio.
-
Mengidentifikasi ciri objek, urutan proses, serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks fiksi dan nonfiksi.
-
Menyimpulkan isi paparan secara logis dan santun.
Aktivitas menyimak dalam fase ini diarahkan untuk membangun kemampuan berpikir kritis dari informasi yang diperoleh secara lisan.
2. Membaca dan Memirsa
Pada elemen ini, siswa diharapkan:
-
Membaca dengan intonasi dan kelancaran yang baik.
-
Menganalisis informasi dari teks deskripsi, narasi, dan eksposisi.
-
Memahami kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan.
-
Mampu menemukan hubungan sebab-akibat (kausalitas) dalam teks.
Siswa juga belajar memirsa tayangan edukatif, film pendek, atau visualisasi teks sastra untuk memperkaya pemahaman makna.
3. Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik dilatih untuk:
-
Menyampaikan informasi secara lisan dengan tujuan menghibur, meyakinkan, dan menjelaskan.
-
Menggunakan kosakata baru secara tepat sesuai norma budaya.
-
Mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman secara sistematis dan efektif.
-
Menceritakan pengalaman pribadi atau imajinasi dalam bentuk karya sastra sederhana seperti puisi dan drama pendek.
Keterampilan berbicara ini mengasah kemampuan siswa untuk berpikir runut dan percaya diri dalam komunikasi publik.
4. Menulis
Elemen menulis menuntut peserta didik untuk:
-
Menulis berbagai jenis teks: deskripsi, narasi, eksposisi, dan puisi.
-
Menggunakan kosakata baru dan kaidah kebahasaan dengan benar.
-
Menulis teks yang menjelaskan hubungan sebab-akibat untuk meyakinkan pembaca.
-
Menulis karya sastra dengan imajinasi dan kreativitas bahasa.
Kemampuan menulis di Fase C menjadi landasan penting bagi keterampilan menulis ilmiah di jenjang berikutnya.
Tujuan Pembelajaran (TP) Bahasa Indonesia Fase C
Tujuan pembelajaran dikembangkan dari CP agar guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang spesifik dan terukur. Berdasarkan dokumen Final ATP_Anindhyta dan Sukamti, berikut contoh TP untuk Fase C:
-
Membaca dan menganalisis informasi dari teks nonfiksi untuk menemukan ide pokok dan urutan kejadian.
-
Mengidentifikasi unsur intrinsik dari teks fiksi, seperti tokoh, alur, dan latar.
-
Menggunakan kosakata baru dengan makna denotatif, konotatif, dan kiasan dalam kalimat sendiri.
-
Menyampaikan gagasan secara lisan untuk menjelaskan atau meyakinkan pendengar.
-
Menulis teks eksposisi yang menjelaskan sebab-akibat dari suatu peristiwa.
-
Menulis teks deskriptif berdasarkan hasil pengamatan lingkungan sekitar.
-
Membuat karya sastra sederhana (puisi, cerita pendek) yang menggambarkan perasaan dan imajinasi pribadi.
-
Mempresentasikan hasil pengamatan dengan struktur logis dan penggunaan bahasa yang sopan.
-
Menggunakan tulisan latin dan tegak bersambung secara benar dalam menyampaikan informasi.
Tujuan ini membantu guru memfokuskan pembelajaran agar selaras dengan perkembangan kognitif dan emosional siswa kelas 5 dan 6.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase C
ATP menggambarkan urutan pengembangan kemampuan siswa dari awal hingga akhir fase. Berdasarkan dokumen penyusun, berikut contoh pengaluran ATP Fase C:
| Elemen | Contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) |
|---|---|
| Menyimak | 1. Menganalisis informasi dari teks fiksi dan nonfiksi. 2. Mengidentifikasi nilai-nilai dan urutan proses kejadian dalam teks yang didengar. 3. Menyimpulkan isi teks yang dibacakan. |
| Membaca dan Memirsa | 1. Membaca teks dengan lancar dan memahami isi bacaan. 2. Menemukan ide pokok dan hubungan sebab-akibat. 3. Memahami kosakata denotatif, konotatif, dan kiasan. 4. Menulis tanggapan terhadap teks yang dipelajari. |
| Berbicara dan Mempresentasikan | 1. Menyampaikan informasi lisan dengan tujuan tertentu (meyakinkan atau menghibur). 2. Memilih kata yang tepat sesuai konteks budaya. 3. Mempresentasikan hasil pengamatan secara logis dan santun. |
| Menulis | 1. Menulis teks deskriptif, naratif, dan eksposisi. 2. Menjelaskan hubungan sebab-akibat dalam tulisan. 3. Menulis karya sastra berdasarkan imajinasi pribadi. 4. Menggunakan kosakata baru dan kaidah kebahasaan dengan benar. |
Dengan alur ini, guru dapat menyusun modul ajar tematik seperti “Menulis Cerita tentang Lingkungan” atau “Menganalisis Teks Informasi dari Buku Bacaan Anak”.
Strategi Implementasi di Kelas
Guru dapat menerapkan dokumen CP–TP–ATP ini dengan langkah-langkah berikut:
-
Gunakan pendekatan berbasis teks. Setiap kegiatan berbahasa dikaitkan dengan teks nyata dari kehidupan siswa.
-
Dorong siswa berpikir kritis. Minta mereka membandingkan dua teks dengan tema sama tetapi gaya berbeda.
-
Kembangkan pembelajaran kolaboratif. Ajak siswa berdiskusi dalam kelompok kecil, kemudian mempresentasikan hasilnya.
-
Gunakan media audiovisual. Tayangan pendek, video edukasi, atau infografis dapat memperkaya pengalaman belajar.
-
Integrasikan nilai karakter. Pilih teks yang menumbuhkan empati, kejujuran, dan rasa tanggung jawab.
Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase C
Untuk memudahkan guru, tersedia dokumen resmi CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase C (Kelas 5 dan 6 SD) yang dapat diunduh.
📥 [Klik di sini untuk Download Dokumen CP, TP, dan ATP Bahasa Indonesia Fase C (PDF)]
Dokumen ini disusun oleh Anindhyta Putri Pradipta dan Sukamti, dua guru penyusun yang berpengalaman mengembangkan perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka.
Manfaat Dokumen Bagi Guru SD
-
Memberikan pedoman sistematis dalam merancang pembelajaran Bahasa Indonesia.
-
Membantu guru menyusun modul ajar kontekstual yang selaras dengan kemampuan berpikir siswa kelas 5–6.
-
Mempermudah pelaksanaan penilaian formatif berbasis kompetensi.
-
Mendorong siswa aktif membaca, berdiskusi, dan menulis karya sendiri.
Penutup
Bahasa Indonesia Fase C (kelas 5 dan 6 SD) merupakan masa transisi penting menuju kemampuan berpikir reflektif dan kritis. Melalui dokumen CP, TP, dan ATP, guru dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga menumbuhkan kemampuan analitis dan kreatif siswa.
Dengan penerapan Kurikulum Merdeka yang berfokus pada kebebasan belajar, pembelajaran Bahasa Indonesia dapat menjadi lebih bermakna, menyenangkan, dan mendidik. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa mencintai bahasa, berpikir logis, dan berkomunikasi dengan santun.
