Kegiatan Pembiasaan di Sekolah Dasar : Implementasi, Manfaat, dan Dasar Hukum

Pada artikel kali ini menyajikan ulasan tentang kegiatan pembiasaan di sekolah dasar, dari Implementasi, manfaat dan dasar hukum pelaksanaanya. Kegiatan pembiasaan di sekolah dasar merupakan bagian integral dari upaya pendidikan karakter yang bertujuan membentuk perilaku positif pada anak sejak usia dini. Pembiasaan tidak hanya mencakup tindakan rutin, tetapi juga nilai-nilai yang mendorong siswa untuk mengembangkan disiplin, tanggung jawab, dan kemampuan sosial. Dengan membangun pola perilaku yang konsisten, siswa akan memiliki fondasi karakter yang kuat untuk kehidupan mereka.

Kegiatan Pembiasaan Di Sekolah

Kegiatan pembiasaan adalah serangkaian aktivitas rutin untuk menanamkan nilai-nilai tertentu ke dalam perilaku siswa secara berkelanjutan. Di sekolah dasar, kegiatan ini biasanya melibatkan guru, siswa, dan bahkan orang tua berikut contoh kegiatan pembiasaan di sekolah

1. Pembiasaan Pagi :

  • Salam, sapa, dan senyum kepada guru dan teman sebelum memasuki kelas.
  • Membaca doa bersama sebelum memulai pelajaran.
  • Menyanyikan lagu Indonesia Raya atau lagu nasional lainnya.

2. Pembiasaan Literasi :

  • Membaca buku selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
  • Mengadakan pojok baca di dalam kelas.

3. Pembiasaan Keagamaan :

  • Doa bersama sebelum dan sesudah pelajaran.
  • Menghafal surat pendek atau doa harian untuk siswa Muslim.
  • Ibadah sesuai agama masing-masing.

Pembiasaan Hidup Sehat dan Bersih :

  • Cuci tangan sebelum makan.
  • Jumat Bersih untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
  • Pembiasaan Berkarakter:
  • Mengajarkan siswa antre, bertanggung jawab terhadap tugas kelas, dan jujur dalam berbicara.
  • Mengadakan refleksi atau diskusi kecil tentang nilai-nilai kehidupan di akhir hari belajar.

Manfaat Kegiatan Pembiasaan

  • Wahana Pengembangan Karakter :
    Kegiatan pembiasaan membantu siswa memahami nilai-nilai moral, seperti disiplin, kejujuran, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini menjadi landasan pembentukan karakter yang positif.
  • Pembentukan Disiplin:
    Dengan rutinitas yang terstruktur, siswa belajar untuk menghargai waktu, mematuhi aturan, dan bekerja secara konsisten.
  • Peningkatan Keterampilan Sosial:
    Interaksi dalam berbagai kegiatan pembiasaan membantu siswa membangun hubungan sosial yang baik, seperti bekerja sama, menghormati teman, dan berkomunikasi secara efektif.
  • Dukungan Akademik dan Non-akademik:
    Pembiasaan seperti membaca buku atau menghadiri kegiatan literasi meningkatkan keterampilan membaca, kosakata, dan pemahaman siswa. Selain itu, pembiasaan hidup sehat juga mendukung performa fisik dan mental siswa di sekolah.

Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan Pembiasaan

Pelaksanaan kegiatan pembiasaan di sekolah dasar didukung oleh berbagai landasan hukum, yang memberikan panduan pelaksanaan secara nasional :

  1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
  2. Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.
  3. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK):
  4. Kegiatan pembiasaan diintegrasikan sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
  5. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti:
  6. Mengatur pembiasaan seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya, membaca buku non-pelajaran selama 15 menit, dan doa bersama sebagai bentuk upaya penumbuhan budi pekerti.
  7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait Kurikulum Merdeka:
  8. Menekankan pentingnya Profil Pelajar Pancasila yang meliputi nilai-nilai religius, gotong royong, dan kemandirian, yang diimplementasikan melalui kegiatan pembiasaan.

Kegiatan pembiasaan di sekolah dasar merupakan instrumen penting untuk mencetak generasi muda yang memiliki karakter tangguh dan nilai moral yang kuat. Dengan dukungan dasar hukum yang jelas dan pelaksanaan yang konsisten, sekolah memiliki tanggung jawab besar untuk menjadikan kegiatan ini sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sekolah. Pembiasaan yang positif tidak hanya bermanfaat bagi siswa dalam konteks akademik tetapi juga untuk pembentukan perilaku yang berkelanjutan sepanjang hidup mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *